135
kemampuan masyarakat tani Huta Padang dalam upaya peningkatan gizi bagi keluarga.
5.2.6. Analisis PenelitianKarya Ilmiah Terdahulu Yang Terkait
Penelitiankarya ilmiah yang berbicara dan membahas tentang kaderisasi dalam suatu proses pengorganisasian dan pengembangan masyarakat, Serikat
Petani Indonesia, maupun mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat tani ternyata menjadi topik yang menarik untuk diteliti oleh beberapa mahasiswa
ataupun akademisi lainnya. Permasalahan mengenai petani dan kehidupan sosial ekonomi serta upaya penyelesaian masalahnya dianggap menjadi suatu hal yang
penting untuk dikaji secara akademis. Dalam kesempatan penelitian ini penulis melakukan pengkajian atau analisis ulang terhadap beberapa penelitian atau karya
ilmiah yang bertemakan hal tersebut, dalam hal ini penulis akan menganalisis skripsi Dika Yudhistira 2011 yang berjudul: “Gerakan Sosial kaum Tani Studi
Kasus Pengorganisasian Tani di Dewan Pengurus Wilayah Serikat Petani Indonesia Sumatera Utara” dan skripsi Amirullah 2011 yang berjudul:
“Pengaruh partisipasi anggota keluarga petani dalam wadah koperasi basis terhadap sosial ekonomi keluarga petani di kelurahan rengas pulau kecamatan
medan marelan kota medan”, serta skripsi Randa Putra Kasea Sinaga 2013 yang berjudul: “Pengaruh pengorganisasian dan pengembangan masyarakat Serikat
Petani Indonesia SPI terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara”. Berikut masing-masing
analisis dari hasil penelitian yang terkait.
136
a. Skripsi Dika Yudhistira 2011
Adapun yang akan dibahas hanyalah beberapa kesimpulan dari hasil skripsi Dika Yudhistira, yaitu:
1 Gerakan yang dibangun DPW Serikat Petani Indonesia Sumatera Utara,
merupakan gerakan organik, bukan gerakan mekanik. Artinya, gerakan yang dibangun atas kesadaran kolektif untuk berjuang. Perjuangan
organisasi yang ditimbulkan dipandang untuk membangkitkan semangat juang petani atas kondisi yang dihadapi dengan cara memberi suatu proses
kaderisasi bagi petani itu sendiri. 2
Pengembangan masyarakat dengan konsep Communitty Organizing menjadi satu hal yang fundamen dalam pembangunan gerakan di SPI.
Dimana, penguatan sumber daya manusia adalah hal pokok yang dilakukan organisasi. Pendidikan dan pelatihan kader menjadi aktivitas
rutin yang dilakukan untuk menambah grade pemahaman dan skill petani untuk menghadapi zaman, sehingga petani itu kritis atas kondisi yang
mereka hadapi. Adapun kesimpulan tersebut merupakan hasil penelitian Dika Yudhistira
dengan melakukan pendekatan kualitatif, dan merupakan kesimpulan yang berkaitan dengan skripsi ini. Dimana yang menjadi hasil analisis pada penelitian
ini juga dapat menganalisis kembali dan menjadi kritik terhadap kesimpulan penelitian saudara Dika tersebut. Adapun yang menjadi analisis dan kritik ialah
mengenai gerakan Serikat Petani Indonesia DPW Sumatera Utara dibangun dengan gerakan organik atas kesadaran kolektif untuk berjuang. Hal tersebut
merupakan bentuk gerakan reaksioner yang dilatarbelakangi adanya masalah-
137
masalah yang dihadapi para petani anggota secara bersamaan di setiap daerah masing-masing dengan bentuk permasalahan yang berbeda, seperti yang dihadapi
petani di Desa Huta Padang yang memiliki masalah penguasaan lahan pertanian sebagai alat produksi utama. Dengan adanya kesadaran bersama untuk sama-sama
berjuang menghadapi masalah yang dihadapi anggota, maka dibutuhkan proses kaderisasi didalam sebuah organisasi untuk membangun kesadaran kolektif,
meningkatkan pemahaman dan keterampilan para petani anggota untuk melanjutkan perjuangan dan mencapai tujuan petani anggota yang menjadi
tujuan bersama. Pengembangan masyarakat dengan konsep pengorganisasian masyarakat
sebagai sebuah metode merupakan suatu kekuatan yang harus tetap dilaksanakan Serikat Petani Indonesia untuk memperkuat organisasi dan seluruh anggotanya.
Permasalahan yang dihadapi petani harus mampu dihadapi petani secara bersama- sama dan mandiri, baik permasalahan lahan pertanian maupun permasalahan
pemasaran hasil pertanian yang telah dikuasai korporat-korporat yang memiliki kuasa modal. Oleh karena itu dengan proses kaderisasi yang dijalani sudah
seharusnya petani memiliki kesadaran secara kolektif, peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam menghadapi pasar. Serikat Petani Indonesia dengan
kekuatan politiknya harus mampu mendesak perubahan sistem ekonomi negara agar berorientasi pada kesejahteraan rakyatnya. Selain itu juga dibutuhkan
pembudayaan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memilih mengkonsumsi hasil pertanian dalam negeri sebagai bentuk gerakan bottom-up.
138
b. Skripsi Amirullah 2011
Adapun yang akan dibahas dari kesimpulan hasil skripsi Amirullah dengan judul pengaruh partisipasi anggota keluarga petani dalam wadah koperasi basis
terhadap sosial ekonomi keluarga petani di Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, yang berdasarkan hasil perhitungan koefisien memiliki hubungan
positif rendah dengan nilai r
xy
= 0,162 dan juga memiliki tingkat kontribusi sebesar 2,6 dalam mempengaruhi sosial ekonomi keluarga petani. Hal ini
disebabkan karena perjalanan koperasi basis tersebut tidak mengalami peningkatan yang signifikan karena kurangnya sumber daya yang ada. Tidak
adanya bantuan dari pihak pemerintah dan bentuk perhatian bahwasanya ada sekelompok petani yang sudah membentuk kelompok dan melakukan kegiatan
perekonomian sederhana secara bersama-sama. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
partisipasi anggota keluarga petani dalam wadah koperasi basis terhadap sosial ekonomi keluarga petani di Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan
cukup rendah. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi di Desa Huta Padang, dimana SPI Simpang Kopas menjalankan lembaga keuangan petani yang terdiri
dari koperasi basis dan koperasi buah, keduanya berjalan dengan baik dengan tingkat partisipasi anggota yang cukup besar sehingga cukup berkontribusi pada
peningkatan keuangan basis. Sedangkan di Kelurahan Rengas Pulau karena kurangnya sumber daya, menyebabkan partisipasi anggota keluarga petani dalam
wadah koperasi basis memiliki pengaruh yang rendah terhadap sosial ekonomi petani.
139
Adapun perbedaan kondisi dikedua daerah tersebut juga dilatar belakangi perbedaan hasil pengembangan masyarakat yang ada dikedua daerah tersebut. SPI
Simpang Kopas yang dilatarbelakangi dengan adanya konflik dengan pihak PT.Jaya Baru Pratama telah memberikan pengaruh kepada petani Huta Padang
dalam memiliki kesadaran kolektif untuk berjuang. Sedangkan di Kelurahan Rengas Pulau, permasalahan yang dihadapi petani adalah adanya hegemoni pasar
hasil pertanian oleh para pemodal ataupun korporat-korporat yang memiliki kuasa modal, dan tentunya kondisi ini tidak menguntungkan petani kecil sehingga
menjadi permasalahan pokok bagi anggota koperasi basis di Kelurahan Rengas Pulau.
Berdasarkan kondisi tersebut, sudah seharusnya dilakukan perbaikan dan pengkajian ulang dan terhadap proses pengorganisasian anggota keluarga petani
dalam wadah koperasi basis, dimana seperti teori Irwin Sanders menjelaskan bahwa dalam hal pengembangan masyarakat untuk menjalankan pengembangan
ekonomi, dibutuhkan juga pengorganisasian masyarakat sebagai rangkaian yang saling berhubungan. Maka anggota keluarga petani dalam wadah koperasi basis di
Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, dalam hal ini diperlukan adanya bentuk pengorganisasian kembali dalam hal struktur gerakan koperasi
basis dan juga diperlukannya proses kaderisasi ataupun pendidikan organisasi bagi anggota untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan, dan membentuk
kesadaran secara kolektif sehingga adanya usaha atau perjuangan yang dilakukan secara bersama-sama dalam penyelesaian masalah atas yang dihadapi, terkhusus
masalah hegemoni pasar oleh para kuasa modal. Oleh karena itu, menurut penulis bahwa yang kebutuhan pokok anggota koperasi basis bukanlah menunggu adanya
140
bantuan dari pemerintah secara langsung, akan tetapi seharusnya melakukan penguatan organisasi. Disisi lain pemerintah juga harusnya melakukan
perlindungan dan proteksi terhadap kesejahteraan rakyatnya, yang dalam hal ini khususnya pada kehidupan sosial ekonomi petani.
c. Skripsi Randa Putra Sinaga 2013
Adapun yang akan dibahas dari kesimpulan hasil skripsi Randa Putra Sinaga dengan judul “c Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara”
yang memiliki hubungan regresi linier yang meningkat secara stabil yaitu
y ˆ
= 17,94 + 1,54x. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat Serikat Petani Indonesia SPI terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten
Langkat, dengan hasil perhitungan koefisien korelasi product moment terdapat hubungan positif yang kuat dengan nilai r
xy
= 0,862 serta memiliki koefisien determinasi dengan tingkat kontribusi sebesar 74,23 dalam mempengaruhi
kondisi sosial ekonomi petani di Desa Mekar Jaya. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat Serikat Petani Indonesia SPI terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Mekar Jaya cukup besar. Hal ini
disebabkan karena berjalannya proses kaderisasi dalam konteks pengorganisasian dan pengembangan masyarakat pada SPI Mekar Jaya dengan baik, sehingga
membangun hubungan sesama petani yang terorganisir dan membentuk kesadaran kritis secara kolektif bagi petani. Berangkat dari pemahaman dan kesadaran
membuat petani mampu bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, berjuang
141
untuk penguasaan lahan pertanian sebagai alat produksi utama, dan melakukan pengembangan ekonomi dengan lembaga keuangan petani atau koperasi petani
serta manajemen pemasaran hasil produksi pertanian, sehingga upaya-upaya yang dilakukan menunjang kehidupan sosial ekonomi petani Mekar Jaya menjadi lebih
baik. Kondisi tersebut sama halnya dengan petani di Desa Huta Padang, dimana para petani Huta Padang anggota terorganisir dalam SPI Basis Simpang Kopas
dan menjalani proses kaderisasi yang panjang didalamnya. Sehingga dengan kesadaran kolektif dan pemahaman yang diperoleh dari berbagai pendidikan,
petani mampu menjalankan berbagai proses perjuangan untuk mencapai tujuan bersama, khususnya dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi mereka.
142
BAB VI PENUTUP
6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan yang dijelaskan pada sistematika penulisan, pada bab ini penulis membuat kesimpulan dan mengemukakan beberapa saran yang berkaitan
dengan dampak pelaksanaan kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat tani di Desa Huta
Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan kaderisasi yang meliputi
pendidikan massa, pendidikan dasar, pendidikan kader, dan pendidikan pelatihankeahlian meningkatkan pemahaman petani tentang isu-isu sosial,
pertanian, dan permasalahan yang dihadapi, serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dalam menjalankan proses pertanian.
Pelaksanaan kaderisasi juga mampu membangun kesadaran kritis bagi petani dalam menjalankan proses perjuangan atas tercapainya tujuan
bersama, serta menjadikan petani mampu melakukan upaya-upaya pengembangan ekonomi.
2. Dari penelitian dapat diketahui bahwa lahan tanah pertanian sebagai alat
produksi utama bagi petani merupakan determinasi pokok atas perekonomian petani. Maka untuk mencapai tingkat kesejahteraan
ekonomi, petani harus memiliki lahan tanah untuk menjalankan proses pertanian secara merdeka. Dengan meningkatnya kepemilikan lahan