Tipe Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

46

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala yang terjadi. Hasil akhir dalam penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat Prasetyo dan Janah, 2005:43. Dalam hal ini adalah dampak pelaksanaan kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat tani di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Mayoritas masyarakat di Desa Huta Padang berprofesi sebagai petani. Di lokasi penelitian ini juga telah terbentuk Dewan Pengurus Basis DPB Serikat Petani Indonesia SPI yaitu DPB SPI Simpang Kopas, sebagai wadah gerakan petani dalam roda organisasi yang terorganisir dan administratif.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penyelidik tertarik. Populasi dapat berupa organisme, atau sekelompok orang masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang semuanya 47 memiliki ciri dan harus didefenisikan secara spesifik dan tidak secara mendua silalahi, 2009:253. Populasi dalam penelitian ini adalah petani di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan yang menjadi anggota Serikat Petani Indonesia SPI, yang berjumlah sebanyak 116 orang dari 5.748 jiwa penduduk Desa Huta Padang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah wakil dari populasi yang dianggap representatif atau memenuhi syarat untuk menggambarkan keseluruhan dari populasi yang diwakilinya. Jika populasi lebih dari 100 maka dianjurkan sampel yang diambil antara 10-15 atau 20-25 Arikunto, 2002:107. Dikarenakan jumlah populasinya dari jumlah anggota sebanyak 116 orang dan lebih dari 100, maka sampelnya diambil 25 dari jumlah populasi, yaitu 29 orang petani. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling atau teknik penarikan acak.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan Yaitu dengan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang ada menyangkut masalah yang akan di teliti dengan mempelajari dan menelaah buku- buku dan media lainnya yang memiliki hubungan atau relevansi terhadap masalah yang diteliti. 48 2. Studi Lapangan Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari faktor yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Observasi, mengumpulkan data tentang gejala-gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengar, dan mencatat kejadian yang menjadi sasaran penelitian. b. Kuisioner, mengumpulkan data dan informasi dengan cara menyebarkan angket yang kemudian dijawab oleh responden. c. Wawancara, yaitu data yang diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab dengan responden.

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatif kuantitatif, dengan analisis kuantitatif melalui uji perbedaan atau uji t t.test. Teknik uji t untuk menguji sampel yang berpasangan. Sampel berpasangan adalah sebuah sampel dengan subjek yang sama tetapi mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda Silalahi, 2009:386. 1. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat tani Desa Huta Padang sebelum adanya pelaksanaan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas. 2. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat tani Desa Huta Padang setelah adanya pelaksanaan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas. 49 Rumus t.test adalah sebagai berikut: t = ∑ D � N ∑ D 2 − ∑ D 2 N- 1 N−1 Keterangan : t = Nilai mean kelompok sampel D = Perbedaan skor antar subjek D 2 = Kuadarat perbedaan skor N = Sampel Di mana: ∑D adalah jumlah keseluruhan selisih nilai X 1 perlakuan pertama dan X 2 perlakuan kedua ∑D 2 adalah jumlah keseluruhan selisih dari kuadrat perlakuan pertama dan perlakuan kedua dan N adalah jumlah sampel. Pengolahan data dilakukan dengan cara manual, data dikumpulkan dari hasil kuisioner angket dan wawancara. Pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap pemeriksaan editing, proses pemberian identitas coding, dan proses pembeberan tabulations dan kemudian dianalisis secara mendalam. 1. Editing, yaitu meneliti kembali catatan yang diperoleh dari penelitian. 50 2. Koding, yaitu mengklasifikasikan jawaban menurut macamnya. 3. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban. Hal ini berguna untuk dapat dipahami sebagai data sehingga mudah dianalisis serta disimpulkan dan menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian sehingga jawaban yang beraneka ragam itu dapat disingkatkan. 4. Tabulasi, dimana data disusun dalam keadaan ringkas dan tersusun dalam suatu tabel tunggal sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti. 51

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Desa Huta Padang 4.1.1. Kondisi Geografis Desa Huta Padang merupakan salah satu desa dari 9 Sembilan Desa yang terdapat di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan yang memiliki luas wilayah + 13.000 Ha dengan batas-batasnya sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa GontingDesa Sei Kopas - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tomuan HolbungHuta Bagasan. - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bandar Pasir Mandoge. - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tomuan HolbungKecamatan Hatonduhan. Jarak Pusat Desa terjauh dari Ibukota Desa ke Dusun + 20 Km dengan waktu tempuh + 1,5 Jam sedangkan Ibukota Desa ke Ibukota Kecamatan + 12 Km dengan waktu tempuh + ½ Jam.

4.1.2. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge pada akhir Maret 2015 adalah 6.228 jiwa atau 1.429 Kepala Keluarga KKdengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 3.158 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 3.070 jiwa. Desa Huta Padang terbagi menjadi 12 dusun, berikut adalah luas wilayah dan jumlah penduduk masing-masing dari setiap dusun.

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

3 104 158

Pengaruh Penetapan Ibukota Kecamatan Terhadap Perkembangan Desa Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan Tahun 1964-1968

2 28 92

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

3 62 209

KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA DI KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE.

1 10 51

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 1 14

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 2

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 21

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

1 7 50

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 5

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 6