63
memandang organisasi kita bukanlah satu kesatuan. Sehingga kekuatan luar dengan gampang mempengaruhi bahkan memecah belah dan memisahkan
organisasi kita dari satu kesatuan. Kelima, berbagai kesulitan dan kelemahan ketika menangani konflik pertanahanagraria ketika berhadapan dengan
pemerintah, kepolisian, bahkan aparat desa, karena kita di pandang sebagai pendamping petani dan tidak mewakili petani.” Serikat Petani Indonesia,
Pandangan Sikap Dasar SPI tentang Kesatuan Kaum Tani, Jakarta : Desember 2008, hal. 137
Anggota Serikat Petani Indonesia SPI hingga tahun 2013 berjumlah lebih dari dua ratus ribu orang, yang tersebar di 15 propinsi. Anggota SPI didominasi
oleh basis-basis yang memperjuangkan hak atas tanah. Selebihnya terdiri dari basis-basis yang mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan, praktik
koperasi, pengolahan hasil produksi dan pemasaran, serta mengembangkan ternak. Struktur organisasi SPI berjenjang mengikuti pembagian struktur wilayah
administratif
4.3.2. Program Organisasi
Adapun program kerja dari organisasi SPI ini mencakup tiga hal yaitu sebagai berikut:
1. Perjuangan Pembaharuan Agraria dan pembangunan pedesaan
2. Penguatan, Konsolidasi dan Pengembangan Organisasi
3. Program Politik Organisasi
64
Seperti yang tergambarkan diatas, organisasi SPI ini hakikatnya adalah organisasi perjuangan untuk dapat mewujudkan kaum tani yang adil dan makmur.
Adapun agenda perjuangan di SPI adalah : a.
Pembaruan Agraria Adalah penataan kembali struktur penguasaan sumber-sumber agrarian
termasuk tanah, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. SPI sebagai organisasi tani terus-menerus memperjuangkan pembaruanagraria
dengan prinsip tanah untuk rakyat, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 dan Undang Undang Pokok Agraria UUPA tahun 1960
b. Kedaulatan Pangan
Adalah hak rakyat, komunitas dan negara untuk mengatur sendiri kebijakan pertanian dan panganya. Kedaulatan pangan mengatur produksi
dan konsumsi pertanian yang berorientasi kepada kepentingan lokal dan nasional, bukan pasar global. Oleh karena itu, petani kecil dan buruh tani
harus diberikan akses terhadap tanah, air, benih dan sumber-sumber agraria lainnya. Kedaulatan pangan rakyat harus didahulukan daripada
kepentingan pasar. c.
Hak Asasi Petani Hingga saat ini kekerasan terhadap petani masih kerap ditemukan,terutama
di wilayah yang mengalami konflik agraria. Hak-hak petani seringkali diinjak-injak ketika berhadapan dengan kepentingan perusahaan
perkebunan ataupun pemodal. Oleh karena itu SPI berjuang untuk mengangkat hak dan martabat kaum tani dengan menegakkan Hak Asasi
65
Petani HAP. DI tingkat internasional SPI mendesak untuk di Adopsinya sebuah konvenan Hak Asasi Petani oleh PBB.
d. Pertanian Berkelanjutan Berbasiskan Keluarga
SPI mempromosikan model pertanian berkelanjutan keluarga dan mengakomodasi kebudayaan lokal. Pertanian berkelanjutan merupakan
cara bertani dengan input luar yang rendah, petani tidak tergantung pupuk, obat-obatan dan benih yang diproduksi oleh pabrik-pabrik besar.
e. Perlawanan Terhadap Neoliberalisme
Kebijakan pasar bebas yang diusung oleh kaum neoliberal telah meminggirkan petani dan rakyat kecil. Neoliberal memaksakan
kehendaknya terhadap negara-negera lemah melalui berbagai cara, salah satunya melalui tangan-tangan lembaga : WTO, Bank Dunia, IMF, ADB
dan lainnya melalui kebijakan-kebijakan.
4.3.3. Tujuan Organisasi