95
bahwa keberlangsungan pelaksanaan pendidikan keahlianpelatihan SPI Basis Simpang Kopas berjalan dengan tidak baik.
Maka berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa keberlangsungan pelaksanaan pendidikan keahlianpelatihan SPI Basis Simpang Kopas berjalan
dengan baik. Maka seiring dengan rutinbaiknya pelaksanaan pendidikan keahlianpelatihan di SPI Basis Simpang Kopas maka sudah seharusnya setiap
anggota memiliki keahlian skill khusus mengenai pertanian seperti pembuatan benih, pupuk kompos, dan lain sebagainya.
5.2.3. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Tani variabel Y
A. Pendidikan
TABEL 5.15 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Keluarga
Untuk Mendapatkan Pendidikan Formal Sebelum Bergabung Bersama SPI
No Tingkat Kemampuan
Frekuensi Persentase
1 Sangat Mudah
- -
2 Cukup Mudah
4 14
3 Cukup Sulit
25 86
4 Sangat Sulit
- -
Total 29
100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 5.15 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tingkat kemampuan yang cukup sulit untuk
mendapatkan pendidikan formal sebelum bergabung bersama SPI, yaitu sebanyak 25 responden 86 dari keseluruhan responden. Akan tetapi juga terdapat 4
responden 14 yang memiliki tingkat kemampuan yang cukup mudah untuk mendapat pendidikan formal sebelum bergabung bersama SPI, namun tidak
96
terdapat responden yang memiliki tingkat kemampuan yang sangat mudah dan juga sangat sulit untuk mendapatkan pendidikan formal sebelum bergabung
bersama SPI. Maka berdasarkan hasil observasi dan uraian tersebut dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa sebelum masyarakat Desa Huta Padang anggota bergabung bersama SPI, cukup sulit bagi keluarga mereka untuk mendapatkan pendidikan
formal.
TABEL 5.16 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Keluarga
Untuk Mendapatkan Pendidikan Formal Setelah Bergabung Bersama SPI
No Tingkat Kemampuan
Frekuensi Persentase
1 Sangat Mudah
1 3
2 Cukup Mudah
26 90
3 Cukup Sulit
2 7
4 Sangat Sulit
- -
Total 29
100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 5.16 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tingkat kemampuan yang cukup mudah untuk
mendapatkan pendidikan formal setelah bergabung bersama SPI, yaitu sebanyak 26 responden 90 dari keseluruhan responden, dan diikuti dengan 1 responden
3 yang memiliki tingkat kemampuan yang sangat mudah. Akan tetapi juga terdapat 2 responden 7 yang memiliki tingkat kemampuan yang cukup sulit
untuk mendapat pendidikan formal setelah bergabung bersama SPI, namun tidak terdapat responden yang memiliki tingkat kemampuan yang sangat sulit untuk
mendapatkan pendidikan formal setelah bergabung bersama SPI.
97
Maka berdasarkan hasil observasi dilapangan dan uraian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa setelah masyarakat Desa Huta Padang anggota
bergabung bersama SPI, tingkat kemampuan keluarga mereka untuk mendapatkan pendidikan formal menjadi lebih mudah bila dibandingkan disaat mereka sebelum
bergabung bersama SPI.
TABEL 5.17 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Keluarga
Untuk Mendapatkan Pendidikan Informal atau Nonformal Sebelum Bergabung Bersama SPI
No Tingkat Kemampuan
Frekuensi Persentase
1 Sangat Mudah
- -
2 Cukup Mudah
2 7
3 Cukup Sulit
17 59
4 Sangat Sulit
10 34
Total 29
100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015
Dari data yang diperoleh pada tabel 5.17 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tingkat kemampuan yang cukup sulit untuk mendapatkan
pendidikan informal atau nonformal sebelum bergabung bersama SPI, yaitu sebanyak 17 responden 59 dari keseluruhan responden. Kemudian diikuti
dengan 10 responden 34 yang memiliki tingkat kemampuan yang sangat sulit sebelum bergabung bersama SPI. Akan tetapi juga terdapat 2 responden 7
yang memiliki tingkat kemampuan yang cukup mudah untuk mendapat pendidikan informal atau nonformal sebelum bergabung bersama SPI, namun
tidak terdapat responden yang memiliki tingkat kemampuan yang sangat mudah sebelum bergabung bersama SPI.
98
Berdasarkan uraian tersebut dan hasil observasi disaat melakukan penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sebelum masyarakat Desa Huta
Padang anggota bergabung bersama SPI, begitu sulit bagi keluarga mereka untuk mendapatkan akses pendidikan informal maupun nonformal. Disebabkan
karena sangat minimnya wadah ataupun peluang bagi mereka yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar untuk mendapatkan pendidikan diluar
bangku sekolah, dan kurangnya perhatian dari pihak pemerintah untuk memberikan pendidikan informal maupun nonformal terhadap masyarakat Desa
Huta Padang pada kondisi dimana rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa tersebut.
TABEL 5.18 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Keluarga
Untuk Mendapatkan Pendidikan Informal atau Nonformal Setelah Bergabung Bersama SPI
No Tingkat Kemampuan
Frekuensi Persentase
1 Sangat Mudah
3 10
2 Cukup Mudah
24 83
3 Cukup Sulit
2 7
4 Sangat Sulit
- -
Total 29
100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015
Dari data yang diperoleh pada tabel 5.18 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tingkat kemampuan yang cukup mudah untuk mendapatkan
pendidikan informal atau nonformal setelah bergabung bersama SPI, yaitu sebanyak 24 responden 83 dari keseluruhan responden. Kemudian diikuti
dengan 3 responden 10 yang memiliki tingkat kemampuan yang sangat mudah setelah bergabung bersama SPI. Akan tetapi juga terdapat 2 responden 7 yang
99
memiliki tingkat kemampuan yang cukup sulit untuk mendapat pendidikan informal atau nonformal setelah bergabung bersama SPI, namun tidak terdapat
responden yang memiliki tingkat kemampuan yang sangat sulit setelah bergabung bersama SPI.
Berdasarkan uraian tersebut dan hasil observasi disaat melakukan penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa setelah masyarakat Desa Huta
Padang anggota bergabung bersama SPI, tingkat kemampuan keluarga mereka untuk mendapatkan pendidikan informal ataupun nonformal menjadi lebih mudah
bila dibandingkan disaat mereka sebelum bergabung bersama SPI. Hal tersebut disebabkan karena setelah mereka bergabung bersama SPI banyak pendidikan
yang diperoleh dari organisasi khususnya SPI Basis Simpang Kopas, baik pendidikan yang sifatnya informal maupun nonformal. Sehingga meningkatkan
pemahaman mereka mengenai sistem sosial, ekonomi, dan politik petani, serta menjawab kebutuhan kehidupan petani yang nyata dan vital di kehidupan yang
mereka jalani.
B. Sistem Produksi