67
tercipta peri kehidupan budaya yang berkemanusiaan, adil dan beradab.
b. Peri kehidupan kebudayaan tersebut hanya dapat dicapai jika petani,
rakyat, bangsa dan Negara mengembangkan kebudayaan yang berkepribadian, mempunyai harkat, martabat dan harga diri baik dalam
kebijakan maupun dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam pergaulan nasional dan internasional.
4.3.4. Dewan Pengurus Basis DPB Serikat Petani Indonesia SPI Simpang
Kopas
Dewan Pengurus Basis DPB Serikat Petani Indonesia SPI merupakan organisasi petani yang berbasis di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir
Mandoge Kabupaten Asahan. Dalam struktur Organisasi SPI, Dewan Pengurus Basis DPB merupakan tingkatan paling bawah dalam struktur unitaris organisasi
Serikat Petani Indonesia SPI. Termasuk juga diantaranya Dewan Pengurus Basis DPB Serikat Petani Indonesia SPI Simpang Kopas yang merupakan bagian
atau tingkatan paling bawah dalam struktur organisasi Serikat Petani Indonesia SPI. DPB SPI Simpang Kopas diketuai oleh Maulina Sitorus.
Pada awalnya, sebelum SPI berubah bentuk menjadi unitaris dari FSPI yang berbentuk federatif, DPB SPI Simpang Kopas adalah kelompok tani yang
bernama OTL Organisasi Tani Lokal Saurmatua Inatani Perdembanan. OTL Saurmatua Inatani Perdembanan merupakan anggota dari Serikat Petani Sumatera
Utara SPSU yang juga merupakan bagian dari FSPI. OTL Saurmatua Inatani Perdembanan terbentuk pada tahun 2006 sebagai wadah pergerakan petani Desa
Huta Padang yang memperjuangkan lahan tanah peninggalan orang tua mereka
68
yang sedang dikelola oleh PT. Jaya Baru Pratama, untuk dapat kembali mereka kuasai sebagai lahan pertanian mereka sendiri. Dengan berjalannya waktu pada
tahun 2007, perubahan bentuk organisasi FSPI yang berbentuk federatif menjadi organisasi SPI yang berbentuk unitaris, maka dengan hal tersebut juga membawa
perubahan bentuk OTL Saurmatua Inatani Perdembanan menjadi Dewan Pengurus Basis DPB Serikat Petani Indonesia SPI Simpang Kopas.
Hingga saat penulis melakukan observasi di lokasi penelitian, adapun yang menjadi komoditi pertanian anggota SPI Basis Simpang Kopas di lokasi lahan
perjuangan berupa sawit dan tanaman lainnya seperti ubi, jagung, durian, kelapa, mangga, coklatkakau, nangka, dan pisang.
69
BAB V PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
Pada bab ini penulis akan menyajikan dan menganalisis data-data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan kuisioner yang berjalan selama
proses penelitian ini. Dalam bab ini, pembahasan dalam penyajian dan analisis data akan disesuaikan dengan tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bab I.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami proses pelaksanaan kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis
Simpang Kopas di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan, dan juga mengetahui dampak pelaksanaan kaderisasi Serikat
Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat tani di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge
Kabupaten Asahan. Sebelum menganalisis dampak pelaksanaan kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat tani di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan, terlebih dahulu akan menyajikan dan menganalisis data untuk
mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas di Desa Huta Padang.