Melakukan refleksi terhadap eksperimen mereka
Tahap 7
Melakukan penilaian yang sebenarnya
Guru mengevaluasi kinerja siswa terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kemudian memberikan penghargaan kepada siswa atau kelompok.
7. Perbedaan Pendekatan Konvensional dan CTL
Konvensional merupakan sebuah pendekatan secara klasikal yang biasa digunakan oleh setiap pendidik dalam mendidik siswanya. Pendekatan yang
dimaksud adalah pendekatan pengajaran yang menempatkan guru sebagai inti dalam keberlangsungan proses belajar mengajar. Peran siswa lebih banyak belajar
sendiri secara individual. Siswa tidak diberi banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan berinteraksi dengan siswa lainnya. Keadaan seperti
ini membuat proses belajar menjadi tidak efektif, karena waktu siswa hanya dihabiskan untuk mengisi buku tugas, mendengarkan pengajar dan menyelesaikan
latihan-latihan. Sebaliknya siswa di minta untuk mengikuti ujian yang bisa mengungkapkan pemahaman berdasarkan hafalan yang mereka miliki.
Pendekatan konvensional lebih mengutamakan hasil akhir daripada proses pencapaiannya. Guru berfungsi sebagai sumber ajar yang memberikan informasi
dan siswa hanya sebagai penerima informasi yang mengikuti langkah sang guru. Metode ceramah adalah metode yang paling banyak digunakan, hal ini mungkin
dianggap guru sebagai metode mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Jika bahan pelajaran dikuasai dan ditentukan urutan penyampaiannya, guru tinggal
menyajikannya di depan kelas dan siswa hanya memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat catatan. Selain metode ceramah
metode yang sering dilakukan adalah metode ekspositori, metode kelompok dan metode diskusi.
Pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL mengajak siswa untuk aktif, berpikir kreatif, memberikan tugas-tugas yang merangsang bukan hanya
kerja otaknya tetapi juga fisiknya, dan terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional, siswa hanya berperan sebagai
penerima informasi yang pasif, yaitu siswa lebih banyak belajar sendiri secara individual. Siswa tidak diberi kesempatan banyak untuk mengemukakan pendapat
dan berinteraksi dengan siswa lainnya. Keadaan seperti ini membuat proses belajar menjadi tidak efektif, karena waktu siswa hanya dihabiskan untuk mengisi
buku tugas, mendengarkan pengajar dan menyelesaikan latihan-latihan yang membosankan. Selebihnya siswa diminta untuk mengikuti ujian yang bisa
mengungkapkan pemahaman siswa, mereka hanya mengikuti ujian yang mengukur kemampuan mereka dalam menghapal fakta.
Untuk lebih lengkapnya, perbedaan pendekatan CTL dengan pendekatan tradisional konvensional dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3 Perbedaan pendekatan CTL dan pendekatan konvensional
No CTL
Konvensional 1 Menyandarkan pada memori spasial
pemahaman makna Menyandarkan pada hafalan
2 Cenderung mengintegrasikan
beberapa bidang disiplin
Pemilihan informasi ditentukan oleh guru
3 Cenderung mengintegrasikan
beberapa bidang disiplin
Cenderung terfokus pada satu bidang disiplin tertentu
4 Mengaitkan informasi pengetahuan awal
yang dimiliki siswa Memberikan tumpukan informasi pasif
5 Siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran
Siswa adalah penerima informasi pasif 6
Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, dan saling mengoreksi
Siswa belajar secara individual 7
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata atau masalah yang disimualasikan
Pembelajaran abstrak, teoritis dan kurang dikaitkan dengan kehidupan
nyata siswa
Tabel 2.4 Perbedaan pendekatan CTL dan Konvensional
37
No CTL
Konvensional 1 Siswa secara aktif terlibat dalam proses
pembelajaran Siswa adalah penerima informasi
pasif 2 Siswa belajar dari teman melalui kerja
kelompok, diskusi, saling mengoreksi Siswa belajar secara individual
3 Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan
nyata dan masalah yang disimulasikan Pembelajaran sangat abstrak dan
teoritis 4
Perilaku dibangun atas kesadaran sendiri Perilaku dibangun atas kebiasaan
5 Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman
Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
6 Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan
diri Hadiah untuk perilaku baik adalah
tujuan atau nilai rapor
37
Yatim Rianto, Op. Cit, 167-170.
7 Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan
Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia takut hukuman
8 Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni siswa diajak
menggunakan bahasa dalam konteks nyata Bahasa diajarkan dengan pendekatan
struktural, rumus diterangkan sampai paham kemudian dilatihkan
9 Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar
skemata yang sudah ada dalam diri siswa Rumus itu ada di luar diri siswa
10 Pemahaman itu berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya on going process
of development Rumus adalah kebenaran absolut
sama untuk semua orang. 11 Siswa menggunakan kemampuan berpikir
kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif
Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah membaca, mendengar,
mencatat, menghafal 12 Pengetahuan yang dimiliki manusia
dikembangkan oleh manusia itu sendiri Pengetahuan adalah fakta, konsep,
atau hukum yang berada diluar diri manusia
13 Pengetahuan tidak pernah stabil, selalu berkembang tentative incomplete
Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final
14 Siswa diminta bertanggungjawab memonitor
dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing
Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran
15 Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan
Proses pembelajaran tidak memerhatikan pengalaman siswa
16 Hasil belajar diukur dengan berbagai cara proses bekerja hasil karya, penampilan,
rekaman tes Hasil belajar hanya diukur dengan tes
17 Pembelajaran terjadi diberbagai tempat, konteks, dan setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
18 Penyesalan adalah hukuman dari perilaku jelek
Sangsi adalah hukuman dari perilaku jelek
19 Perilaku baik berdasarkan motivasi instrinsik Perilaku baik berdasar dari motivasi
ekstrinsik 20
Seseorang berperilaku baik karena dia yakin itulah yang terbaik dan bermanfaat
Seseorang berprilaku baik karena dia terbiasa melakukan begitu
Perbedaan CTL dengan pengajaran konvensional, juga dapat dibedakan melalui strategi-strategi yang terkandung di dalamnya. Strategi CTL berisi
kooperatif, proyek pengetahuan dasar, masalah pengetahuan dasar, perkembangan portofolio, penilaian sebenarnya, berbagai pendekatan disipliner, pembelajaran
menggunakan komputer, pembelajaran yang memudahkan guru siap dalam bimbingan dan pelatihan, tanggung jawab atas pembelajaran siswa,
melangsungkan komunitas pembelajaran, memberikan umpan balik, dan dorongan kepada siswa. Sedangkan pembelajaran dan pengajaran konvensional berisi modul
pendidikan teknologi, demonstrasi guru, diskusi guru, tugas individu, penilaian
tradisional, menggunakan papan buletin dan poster, dan menggunakan papan tulis dalam kegiatan pembelajaran.
38
8. Evaluasi pembelajaran CTL