tradisional, menggunakan papan buletin dan poster, dan menggunakan papan tulis dalam kegiatan pembelajaran.
38
8. Evaluasi pembelajaran CTL
Adapun evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran CTL antara lain. 1 Penilaian kinerja
Penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam penilaian kinerja yaitu identifikasi semua aspek penting. Tuliskan semua kemampuan khusus yang diperlukan, usahakan kemampuan yang
akan dinilai dapat diamati dan tidak terlalu banyak. Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati.
2 Penilaian tes tertulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis yang
digunakan adalah tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk kemampuan mengingat dan memahami. Dalam menyusun instrumen penilaian
tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut yaitu materi, konstruksi, dan bahasa.
9. Hasil Belajar
Pengertian belajar menurut konstruktivisme, adalah perubahan proses mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata yang dialami peserta
didik sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Pengetahuan yang mereka peroleh sebagai hasil interpretasi pengalaman yang disusun dalam
pikirannya. Belajar atau juga yang disebut dengan learning, adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada prilaku yang diperoleh dari
pengalaman-pengalaman.
39
38
John L. Scott, “Implementing Contextual Teaching and Learning: Case Study of David, a High School Technology Education Novice Teacher”, University of Georgia, 2003 dari:
http:www.coe.uga.eductlcasestudyscott.pdf. Juli 2008 , hal. 13-14.
39
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan lingkungan, jakarta: KIZI BROTHER’S, 2006 hal. 76.
Belajar menurut Muhibbin Syah adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis
dan jenjang pendidikan.
40
Belajar merupakan tahap perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar bukan sekedar penguasaan bahan, akan tetapi terjadinya perubahan tingkah laku anak sehingga terbentuk
suatu kepribadian yang baik.
41
Proses belajar pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan
yang memiliki makna bagi subjek didik. Aktivitas belajar dapat dikatakan efektif bila proses pembelajaran telah dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar yang
beranekaragam. Belajar merupakan tingkah laku sebagai hasil belajar yang terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati,
memikirkan, mengahayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri dengan penglaman atau latihan. Jadi perubahan perilaku akibat kematangan atau
pertumbuhan fisik itu bukan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan aktual yang berupa penguasaan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan yang dicapai peserta didik sebagai hasil dari suatu yang dipelajarinya. Indikator hasil belajar merupakan terget pencapaian
kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi.
42
Hasil belajar yang dicapai siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh
kamampuan guru sebagai perancang designer belajar-mengajar.
40
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 89.
41
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, hal. 21.
42
Ahmat Sofian, dkk, Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006, hal. 13.
Bloom dalam Ahmad Sofian mengklasifikasi hasil belajar secara garis besar terdiri dari.
43
a. Ranah kognitif, yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari Hafalan C
1
, pemahaman C
2
, aplikasipenerapan C
3
, analisis C
4
, sintesis C
5
, dan evaluasi C
6
. 1 Hafalan C
1
meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari.
2 Pemahaman C
2
meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik,
menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya.
3 Penerapan C
3
meliputi kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajari pada situasi baru atau pada situasi konkrit.
4 Analisis C
4
meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya, sehingga struktur informasi
serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas. 5 Sintesis C
5
meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
6 Evaluasi C
6
meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang
ditetapkan. b. Ranah afektif dirinci oleh kratwohl dkk dalam ahmad sofyan menjadi lima
jenjang,
44
yaitu perhatianpenerimaan receiving, tanggapan responding, penilaianpenghargaan valuing, pengorganisasian organization, dan
karakterisasi terhadap suatu nilai atau beberapa nilai characterization by a value or value complex.
1 Penerimaan receiving merupakan kepekaan atau keinginan menerima atau memperhatikan fenomena dan stimuli, menunjukkan perhatian yang
terkontrol dan terseleksi.
43
Ibid, hal. 14-27.
44
Ibid, hal. 15-17.
2 Responsi responding menunjukkan perhatian aktif, melakukan sesuatu fenomena, setuju, ingin dan puas menanggapi.
3 Penilaian valuing menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai, termotivasi berperilaku sesuai dengan nilai yang pasti.
4 Pengorganisasian organization seperti mengorganisasikan nilai-nilai yang relevan ke dalam suatu sistem.
5 Pembentukan karakter charecterization menginternalisasi nilai-nilai menjadi karakter.
c. Ranah psikomotorik menurut Dave dalam Uzer Usman mengklasifikasi dalam lima kategori, yaitu peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan
pengalamiahan.
45
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu.
46
Dari pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang dicapai peserta didik sebagai hasil dari sesuatu yang dipelajarinya. Penguasaan konsep dapat dilihat melalui tes hasil belajar berupa angka-angka,
sedangkan sikap dapat teraktualisasikan melalui kepekaannya terhadap kejadian yang terjadi disekitarnya, begitupun dalam hal keterampilan.
Pengukuran hasil belajar merupakan bagian penting dalam proses mengajar, karena dengan pengukuran tersebut dapat ditentukan tingat
keberhasilan suatu program sekaligus juga dapat diukur hasil-hasil dicapai oleh suatu program dengan baik untuk menilai hasil belajar yang beranekaragam dapat
diukur dengan menggunakan alat bantu atau teknik evaluasi, yang biasanya berupa tes yang disusun berdasarkan tujuan instruksional yang hendak dicapai.
45
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 36-37.
46
Ahmad Sofyan, dkk.,Op. Cit, hal. 23.
10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar