52
perlakuan berupa penerapan pembelajaran melalui pendekatan CTL lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol yang diberi
perlakuan berupa penerapan model konvensional. Ternyata perolehan nilai rata-rata yang lebih tinggi oleh kelas
eksperimen diikuti dengan peningkatan nilai deviasi standar. Sehingga nilai deviasi standarnya justru lebih besar dari pada nilai standar deviasi kontrol.
Fakta ini menunjukkan bahwa keragaman kemampuan siswa kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan berupa pendekatan CTL lebih tidak
merata dari pada kelas kontrol setelah diberi perlakuan berupa penerapan konvensional. Berbeda dengan itu, kelas kontrol walaupun keragaman
kemampuannya lebih merata dari pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan, namun peningkatan kemampuannya lebih kecil dari pada kelas
eksperimen. Walaupun pembelajaran pada kelas eksperimen tersebut belum bisa
dikatakan berhasil dengan sangat baik, karena capaian hasil belajarnya masih relatif rendah, namun proses pembelajaran di kelas eksperimen sudah
lebih baik. Pernyataan ini diperkuat dengan data hasil observasi yang menyatakan bahwa persentase ketercapaian proses pembelajaran kelas
eksperimen yang mencapai 69,12.
3. Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan pembelajaran di kelas yang menggunakan pendekatan CTL berlangsung baik, hal tersebut dapat dilihat
dari persentase pencapaian indikator pada setiap pertemuan. Pencapaian indikator pada pertemuan kedua yaitu sebesar 64,71. Banyaknya
indikator yang tercapai pada pertemuan kedua yaitu sebanyak 11 indikator dan indikator yang tidak tercapai sebanyak 6. Pada pertemuan pertama ini
dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan berlangsung baik karena pencapaian indikator mencapai 64,71.
Pada pertemuan ketiga, persentase pencapaian yaitu sebesar 70,59. Pada pertemuan ini mengalami peningkatan sekitar 5,88 dari pertemuan
53
sebelumnya. Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan ketiga yaitu sebanyak 12 indikator, indikator yang tidak tercapai sebanyak 5.
Pada pertemuan kedua ini dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan berlangsung baik karena pencapaian indikator mencapai
70,59. Pada pertemuan keempat, persentase pencapaian yaitu sebesar
70,59. Pada pertemuan ini tidak mengalami kenaikan dan tidak mengalami penurunan tetapi sama dengan pertemuan sebelumnya.
Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan keempat yaitu sebanyak 12 indikator dan indikator yang tidak tercapai sebanyak 5
indikator. Pada pertemuan keempat ini dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan berlangsung baik karena pencapaian indikator mencapai
70,59. Pada pertemuan kelima, persentase pencapaian yaitu sebesar 70,59. Pada
pertemuan ini tidak mengalami kenaikan dan tidak mengalami penurunan tetapi sama dengan pertemuan sebelumnya. Banyaknya indikator yang
tercapai pada pertemuan keempat yaitu sebanyak 12 indikator dan indikator yang tidak tercapai sebanyak 5 indikator. Pada pertemuan
keempat ini dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan berlangsung baik karena pencapaian indikator mencapai 70,59.
Dari kelima pertemuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencapaian indikator berlangsung stabil dan ada penignkatan meskipun tidak pada
beberapa pertemuan terakhir. Hal itu dapat terlihat dari persentase ketercapaian indikator dari angka 64,71 pada pertemuan kedua
meningkat menjadi 70,59 pada pertemuan ketiga, keempat dan kelima.
4. Hasil Uji Hipotesis