Hasil CT-Scan Lokasi Perdarahan

Proporsi tertinggi penderita perempuan yang meninggal berada pada kelompok umur 45-60 tahun 52,0, memiliki faktor risiko hipertensi 82,6, PIS 84,0, lokasi perdarahan pada serebrum 60, tindakan konservatif 80,0. Proporsi penderita dengan lama rawatan 1 hari 36,0, lama rawatan 2 hari 28, dan lama rawatan 3 hari 12. Hal ini sesuai dengan penelitian H. Kalim di Rumah Sakit Santo Vincentius A. Paulo Surabaya tahun 2002 yang menemukan bahwa angka kematian penderita stroke haemoragik lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan 69,23 vs 30,77. 30

6.8.4. Hasil CT-Scan

Proporsi kematian penderita stroke haemoragik yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 berdasarkan hasil CT-Scan dapat dilihat pada gambar 6.18. Gambar 6.18. Diagram Bar Proporsi Kematian Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.18. dapat diketahui bahwa proporsi kematian penderita stroke haemoragik tertinggi pada PIS 71,4. Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Berdasarkan hasil penelitian Soemarmo angka kematian karena Perdarahan Intraserebral PIS berkisar 60-90 dan bila penyebabnya hipertensi angka kematian mencapai 82-90. 22 Dari penelitian didapatkan proporsi penderita yang memiliki faktor risiko hipertensi 89,1. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intracranial sehingga proporsi kematian karena PIS semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wiwid 2008 di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan desain case series yang menyatakan bahwa CFR penderita stroke haemoragik tertinggi adalah PIS 20,9. 17

6.8.5. Lokasi Perdarahan

Proporsi kematian penderita stroke haemoragik yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 berdasarkan lokasi perdarahan dapat dilihat pada gambar 6.19. Gambar 6.19. Diagram Bar Proporsi Kematian Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Lokasi Perdarahan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.19. dapat diketahui bahwa proporsi kematian penderita stroke haemoragik tertinggi pada perdarahan serebrum 50. Proporsi kematian penderita Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. tertinggi pada perempuan 53,6 dengan kelompok umur 45-60 tahun 43,4, mengalami PIS 60,7. Dari 11 orang yang dilakukan tindakan operasi 8 orang 72,7 diantaranya lokasi perdarahan pada serebrum. Proporsi penderita dengan lama rawatan 1 hari 32,1, lama rawatan 2 hari 14,3, dan lama rawatan 3 hari 14,3. Hal ini menunjukkan penderita yang mengalami perdarahan pada serebrum yang datang berobat ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan kemungkinan sudah dalam keadaan parah.

6.8.6. Tindakan Medis