BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
7.1.1
Trend kunjungan penderita stroke haemoragik menurun berdasarkan persamaan garis linier Y = -1,1X + 84,9, dengan persentase penurunan sebesar 4,04
7.1.2
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan sosiodemografi yang tertinggi yaitu pada golongan umur 45-60 tahun 43,5, dengan proporsi laki-laki 25,2
dan perempuan 18,3, suku Batak 77,3, status kawin 97,5, agama Kristen Protestan 51, tingkat pendidikan tidak tercatat, wiraswasta 22,8, dan luar kota
Medan 54.
7.1.3
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan faktor risiko tercatat yang tertinggi hipertensi 94,2.
7.1.4
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan faktor risiko kombinasi yang tertinggi hipertensi dan pernah stroke 11,5.
7.1.5
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan Hasil CT-Scan yang tertinggi Perdarahan Intraserebral PIS 80,7.
7.1.6
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan letak kelumpuhan yang tertinggi hemiparesis dextra 48,5.
7.1.7
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan lokasi perdarahan yang tertinggi pada basal ganglia 47,5.
7.1.8
Lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik adalah 8,7 hari
7.1.9
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang tertinggi pulang dengan berobat jalan 51,5.
Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
7.1.10
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan tindakan medis yang tertinggi adalah tindakan konservatif dengan proporsi 88,1.
7.1.11
Proporsi kematian penderita stroke haemoragik yang tertinggi pada tahun 2004 yaitu sebesar 37,5 21 orang dengan kecendrungan jumlah penderita dan
jumlah kematian yang menunjukkan penurunan pada persamaan garis masing- masing
3 ,
44 3
, 1
+ −
= x
y
dan
1 ,
21 3
, 3
+ −
= x
y
, umur 45-60 tahun 46,4, laki-laki 55,4, PIS 71,4, lokasi perdarahan pada serebrum 50 dan tindakan konservatif
80,4.
7.1.12
Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat dilakukan untuk hasil CT-Scan berdasarkan keadaan sewaktu pulang, hasil CT-Scan berdasarkan
letak kelumpuhan dan hasil CT-Scan berdasarkan tindakan medis karena terdapat sel yang expected countnya kurang dari 5.
7.1.13
Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan hasil CT-Scan p=0,733.
7.1.14
Lama rawatan rata-rata penderita yang pulang atas permintaan sendiri secara signifikan lebih singkat dirawat dari meninggal dan PBJ. F = 27,658; p = 0,000;
3,69 hari vs 4,41 hari; 3,69 hari vs 13,03 hari.
Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
7.2. Saran