2.6. Letak Kelumpuhan
24
2.6.1. Kelumpuhan Sebelah Kanan Hemiparesis Dextra
Hemisfer dextra mengendalikan gerakan sisi tubuh sebelah kiri. Apabila terjadi kelumpuhan sebelah kanan maka yang terpengaruh adalah gerakan dan sensasi di sisi kiri
tubuh. Penderita biasanya mempunyai kekurangan dalam kemampuan komunikasi verbal. Tetapi persepsi dan memori visuomotornya sangat baik.
2.6.2. Kelumpuhan Sebelah Kiri Hemiparesis Sinistra
Hemisfer sinistra mengendalikan gerakan sisi tubuh sebelah kanan. Apabila terjadi kelumpuhan sebelah kiri maka yang terpengaruh adalah gerakan dan sensasi di sisi
kanan tubuh. Penderita yang memiliki kelumpuhan sebelah kiri sering memperlihatkan ketidakmampuan persepsi visuomotor dan kehilangan memori visual.
2.6.3. Kelumpuhan Kedua Sisi Paraparesis
Merupakan kerusakan
pada sisi tubuh sebelah kiri dan sebelah kanan. Pada
keadaan ini, kedua kaki penderita sulit untuk digerakkan.
2.7. Lokasi Perdarahan Stroke Haemoragik
20,21
a. Ganglion Basalis
Fungsional peranan umum ganglion basal adalah untuk bekerja sebagai stasiun- stasiun pemrosesan yang menghubungkan korteks serebrum dengan nukleus-nukleus
thalamus tertentu dan akhirnya berprojeksi ke korteks serebrum. Kerusakan pada ganglion basalis akan mengakibatkan penderita mengalami kesukaran untuk memulai
gerak yang diingini.
Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
b. Serebrum
Serebrum atau korteks serebral membungkus seluruh otak dan posisinya berada di depan. Serebrum bertanggung jawab atas berbagai keterampilan termasuk ingatan,
komunikasi, pembuatan keputusan dan kreativitas. Serebrum dibagi menjadi dua belahan, yaitu hemisfer serebri sinistra kiri dan hemisfer serebri dextra kanan. Hemisfer serebri
kiri mengendalikan kemampuan memahami dan mengendalikan bahasa serta berkaitan dengan berpikir ”matematis” atau ”logis”, sedangkan hemisfer serebri dextra berkaitan
dengan keterampilan, perasaan dan kemampuan seni. Kerusakan pada serebrum dapat mengakibatkan hemiparesis sinistra dan dextra.
c. Batang otak
Batang otak adalah bagian otak yang masih tersisa setelah hemisfer serebri dan serebelum diangkat. Medula oblongata, pons dan otak tengah merupakan bagian bawah
atau bagian infratentorium batang otak. Kerusakan pada batang otak akan mengakibatkan gangguan berupa nyeri, suhu, rasa kecap, pendengaran, rasa raba, raba diskriminatif, dan
apresiasi bentuk, berat dan tekstur.
d. Serebelum
Serebelum terbagi menjadi tiga bagian, yaitu archiserebelum berfungsi untuk mempertahankan agar seseorang berorientasi terhadap ruangan. Kerusakan pada daerah
ini akan mengakibatkan ataxia tubuh, limbung dan terhuyung-huyung. Paleoserebelum, mengendalikan otot-otot antigravitas dari tubuh, apabila mengalami kerusakan akan
menyebabkan peningkatan refleks regangan pada otot-otot penyokong. Neoserebelum, berfungsi sebagai pengerem pada gerakan di bawah kemauan, terutama yang memerlukan
pengawasan dan penghentian, serta gerakan halus dari tangan. Kerusakan pada
Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
neoserebelum akan mengakibatkan dysmetria, intenton tremor dan ketidakmampuan untuk melakukan gerakan mengubah-ubah yang cepat.
2.8. Tindakan Medis Stroke Haemoragik