Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Hasil CT-Scan

6.9. Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan

Proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan Hasil CT-Scan penderita stroke haemoragik rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar 6.21. Gambar 6.21. Diagram Bar Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.21. dapat diketahui bahwa penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS tertinggi pulang berobat jalan 54,6. Penderita stroke haemoragik yang mengalami PSA tertinggi meninggal 54,5. Penderita stroke haemoragik yang mengalami PSD tertinggi pulang berobat jalan 70,0. Penderita stroke haemoragik yang mengalami kombinasi hasil CT-Scan tertinggi PAPS 44,4. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 6 sel 50 expected count yang besarnya kurang dari 5. Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.

6.10. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Hasil CT-Scan

Lama rawatan rata-rata berdasarkan hasil CT-Scan penderita stroke haemoragik rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar 6.22. Gambar 6.22. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.22. dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS adalah 9,19 hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PSA adalah 7,82 hari, lama rawatan rata- rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PSD adalah 7,50 hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS dan PSD adalah 7 hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS dan PSA adalah 5,53 hari, dan lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PSA adalah 4 hari. Hasil analisis statistik dengan uji Anova diperoleh p0,05 berarti secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan hasil CT- Scan. Lamanya penderita stroke haemoragik dirawat berhubungan dengan tindakan medis Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. yang diberikan beserta keadaan penderita. Pertimbangan untuk melakukan tindakan medis sama pada setiap perdarahan. Hal-hal yang dilihat dalam memilih tindakan medis yaitu etiologi perdarahan, lokasi perdarahan, ukuran hematom, dan keadaan klinis penderita. Pada penelitian ini, hipertensi merupakan faktor risiko yang tertinggi pada setiap perdarahan dan lokasi perdarahan yang tertinggi yaitu basal ganglia sehingga penanganan yang paling banyak dilakukan pada setiap perdarahan sama yaitu tindakan konservatif. Hal ini menunjukkan penderita memiliki keadaan yang sama untuk pemulihan di rumah sakit sehingga lama rawatan untuk setiap perdarahan tidak berbeda. 6.11. Letak Kelumpuhan Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan Proporsi letak kelumpuhan berdasarkan hasil CT-Scan penderita stroke haemoragik rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar 6.23. Gambar 6.23. Diagram Bar Distribusi Proporsi Letak Kelumpuhan Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Berdasarkan gambar 6.23. dapat diketahui bahwa penderita stroke haemoragik dengan PIS tertinggi mengalami hemiparesis 83,4. Penderita stroke haemoragik dengan PSA tertinggi mengalami paraparesis 72,7. Penderita stroke haemoragik dengan PSD tertinggi mengalami hemiparesis 70,0. Penderita stroke haemoragik dengan kombinasi hasil CT-Scan tertinggi mengalami hemiparesis 50,0. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 6 sel 50 expected count yang besarnya kurang dari 5. 6.12. Tindakan Medis Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan Proporsi tindakan medis berdasarkan hasil CT-Scan penderita stroke haemoragik rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar 6.24. Gambar 6.24. Diagram Bar Distribusi Proporsi Tindakan Medis Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.24. dapat diketahui bahwa penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS tertinggi mendapat tindakan konservatif 89,6. Penderita stroke Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. haemoragik yang mengalami PSA tertinggi mendapat tindakan konservatif 100. Penderita stroke haemoragik yang mengalami PSD mendapat tindakan konservatif 50 dan tindakan operatif 50. Penderita stroke haemoragik yang mengalami kombinasi hasil CT-Scan tertinggi mendapat tindakan konservatif 88,9. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel 37,5 expected count yang besarnya kurang dari 5.

6.13. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang