Umur dan Jenis Kelamin

6.2. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Sosiodemografi

6.2.1. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar 6.2. Gambar 6.2. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.2. dapat diketahui bahwa proporsi penderita stroke haemoragik yang tertinggi pada kelompok umur 45-60 tahun 43,5, dengan proporsi laki-laki 25,2 dan perempuan 18,3. Sex ratio penderita stroke haemoragik pada laki- laki dan perempuan adalah 1,4:1. Pada gambar 6.2. juga dapat dilihat bahwa pada kelompok umur 45 tahun sudah terdapat penderita stroke haemoragik. Hal ini dikaitkan dengan adanya faktor risiko Malformasi Arteri-Vena MAV dan aneurisma, dimana faktor risiko ini merupakan kelainan bawaan yang cenderung terjadi pada remaja dan dewasa muda. 22 Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Penderita stroke haemoragik yang paling muda adalah umur 15 tahun sebanyak 3 orang 1,5. Proporsi penderita yang tertinggi pada laki-laki 66,7, memiliki faktor risiko MAV 100, mengalami PIS 100, hemiparesis dextra 66,7, lokasi perdarahan pada serebrum 66,7, lama rawatan paling singkat 9 hari dan paling lama 17 hari, dilakukan tindakan konservatif 100 serta penderita PBJ 66,7. Penderita stroke haemoragik yang paling tua adalah umur 90 tahun sebanyak 1 orang 0,5, jenis kelamin laki-laki, memiliki faktor risiko hipertensi, mengalami PIS, paraparesis, lokasi perdarahan pada batang otak, dirawat selama 5 hari, dilakukan tindakan konservatif serta penderita PAPS. Umur merupakan faktor risiko terjadinya stroke haemoragik. Risiko terkena stroke akan meningkat sejak usia 45 tahun. Hal terjadi karena adanya akumulasi plak yang tertimbun di dalam pembuluh-pembuluh darah. 23 Serangan stroke juga lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan pada semua kelompok umur, dengan sex ratio 2:1. Hal ini terjadi karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang berfungsi sebagai proteksi pada proses aterosklerosis. 23 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwid 2008 di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan menggunakan desain case series yang menyatakan bahwa proporsi penderita stroke haemoragik pada kelompok umur 45 tahun 5,6, kelompok umur 45-64 tahun 55,9 dan kelompok umur 64 tahun 38,5, terdiri atas 53,6 laki-laki dan 46,4 perempuan. 17 Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.

6.2.2. Suku