yang cukup serius dan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat, sehingga penderita atau keluarga penderita cenderung lebih memilih rumah sakit ini walaupun
mengeluarkan biaya perawatan yang lebih mahal.
6.3. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Faktor Risiko
6.3.1. Faktor Risiko
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan faktor risiko yang dirawat inap
di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar 6.8.
Gambar 6.8. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Faktor Risiko di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
tahun 2004-2008
Berdasarkan gambar 6.8. dapat diketahui bahwa proporsi faktor risiko penderita stroke haemoragik yang tertinggi adalah hipertensi 94,2 dan yang terendah adalah
aneurisma 0,5. Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke haemoragik.
Berdasarkan hasil penelitian M. Adib menyatakan bahwa hampir 70 stroke haemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
12
Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun
Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
menyempitnya pembuluh darah otak. Apabila pembuluh darah otak pecah maka timbullah perdarahan otak, dan apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran
darah ke otak akan terganggu dan sel-sel otak akan mengalami kematian.
24
Disamping itu, peningkatan tekanan darah yang mendadak dapat menyebabkan pembuluh darah di
otak pecah karena tidak tahan menerima tekanan yang tinggi.
12
Hal ini sejalan dengan penelitian Wiwid 2008 di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan desain case series yang menyatakan bahwa faktor risiko penderita
stroke haemoragik yang paling banyak adalah hipertensi dengan proporsi 49,16.
17
Begitu juga hal nya dengan penelitian yang dilakukan Rizaldy Pinzon 2008 di Rumah Sakit Betesda tahun 2000-2006 menyatakan bahwa faktor risiko yang paling banyak
dijumpai pada penderita stroke adalah hipertensi dengan proporsi 71.
40
6.3.2. Faktor Risiko Kombinasi
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan faktor risiko kombinasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada
gambar 6.9.
Gambar 6.9. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Faktor Risiko Kombinasi di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan tahun 2004-2008
Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan gambar 6.9. dapat diketahui bahwa proporsi faktor risiko kombinasi penderita stroke haemoragik yang tertinggi adalah hipertensi dan pernah stroke 11,5
dan yang terendah adalah diabetes mellitus dan pernah stroke 1,6. Riwayat stroke dan hipertensi adalah faktor risiko yang penting bagi terjadinya
stroke. Adanya riwayat stroke memiliki risiko yang besar untuk terjadinya stroke berikutnya. Serangan stroke ulang berkisar antara 30-43 dalam waktu 5 tahun.
Setelah serangan otak sepintas, 20 pasien mengalami stroke dalam waktu 90 hari, dan 50 di antaranya dalam waktu 24-72 jam.
40
Hipertensi merupakan masalah yang umum dijumpai pada pasien stroke, dan menetap setelah serangan stroke. Tekanan darah yang tinggi tekanan darah sistolik 140
mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg akan meningkatkan risiko terjadinya stroke ulang.
40
Penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin, dkk di beberapa Rumah Sakit di Makassar kurun waktu Januari – September tahun 2000 dengan desain case series
menyatakan bahwa faktor risiko stroke terbanyak adalah hipertensi dengan proporsi 89, sedangkan faktor risiko pernah stroke proporsi 18.
41
6.4. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan,