Kerangka Konsep Karakteristik Penderita Stroke Definisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Penderita Stroke

Haemoragik 1. Faktor sosio demografi Umur Jenis kelamin Suku Status perkawinan Agama Tingkat pendidikan Pekerjaan Asal daerah 2. Faktor risiko 3. Hasil CT-Scan 4. Letak kelumpuhan 5. Lokasi perdarahan 6. Lama rawatan rata-rata 7. Keadaan sewaktu pulang 8. Tindakan medis 9. Proporsi kematian

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Penderita Stroke Haemoragik adalah pasien yang berdasarkan diagnosa dokter dinyatakan menderita penyakit stroke haemoragik dan dirawat inap. 3.2.2. Umur adalah usia penderita stroke haemoragik yang dicatat sesuai yang ada dalam kartu status, yang digolongkan menjadi : 1. 45 2. 45-60 tahun 3. 60 tahun Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. 3.2.3. Jenis kelamin adalah ciri khusus yang melekat pada diri penderita stroke haemoragik yang dibawa sejak lahir seperti yang tercatat di kartu status, dikategorikan atas : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.4. Suku adalah etnik yang melekat pada diri penderita stroke haemoragik sesuai dengan yang tercatat di kartu status, dikategorikan atas : 1. Batak 2. Jawa 3. Lain-lain 2.2.5. Status perkawinan adalah keterangan mengenai ada tidaknya pasangan hidup dari penderita stroke haemoragik sesuai dengan yang tercatat di kartu status, dikategorikan atas : 1. Kawin 2. Belum Kawin 2.2.6. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh penderita stroke haemoragik sesuai dengan yang tercatat di kartu status, dibedakan atas : 1. Islam 2. Katolik 3. Kristen Protestan 4. Budha 5. Hindu 2.2.7. Tingkat pendidikan adalah keterangan mengenai pendidikan formal tertinggi yang pernah dijalani oleh penderita stroke haemoragik sesuai dengan yang tercatat di kartu status, dikategorikan atas : Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. 1. Tidak Sekolah 2. SD 3. SLTP 4. SLTA 5. AkademiPerguruan Tinggi 2.2.8. Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan penderita stroke haemoragik untuk memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan yang tercatat di kartu status, dibedakan atas : 1. Pegawai Negeri Sipil 2. Wiraswasta 3. Pensiunan Pegawai 4. Ibu Rumah Tangga 5. Petani 6. Lain-lain 7. Tidak bekerja 2.2.9. Asal daerah adalah tempat tinggal dimana penderita stroke haemoragik menetap sesuai dengan yang tercatat di kartu status, dikategorikan atas : 1. Kota Medan 2. Luar kota Medan 2.2.10. Faktor risiko adalah penyebab suatu penyakit yang dapat meningkatkan insidens stroke haemoragik sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas : 1. Hipertensi 2. Pernah stroke 3. Diabetes Melitus 4. Malformasi Arteri-Vena MAV 5. Aneurisma 2.2.11. Faktor risiko kombinasi, dikategorikan atas : 1. Hipertensi + Pernah Stroke 2. Hipertensi + Diabetes Melitus 3. Hipertensi + Diabetes Melitus + Pernah Stroke 4. Diabetes Melitus + Pernah Stroke Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. 2.2.12. Hasil CT-Scan adalah hasil dari pemeriksaan CT-Scan yang menunjukkan jenis perdarahan pada penderita stroke haemoragik sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas : 1. Perdarahan Intraserebral PIS 2. Perdarahan Subarachnoid PSA 3. Perdarahan Subdural PSD 4. PIS dan PSA 5. PIS dan PSD 6. PSA dan PSD 2.2.13. Letak kelumpuhan adalah lokasi dimana terdapat keluhan-keluhan yang dirasakan penderita stroke haemoragik dan didasarkan pada hasil pemeriksan dokter melalui anamnesis, dikategorikan atas : 1. Hemiparesis Dextra 2. Hemiparesis Sinistra 3. Paraparesis 4. Tidak ada kelumpuhan 2.2.14. Lokasi perdarahan adalah tempat atau lokasi terjadinya perdarahan yang terjadi pada penderita stroke haemoragik yang didasarkan pada hasil pemeriksaan CT- Scan dikategorikan atas : 1. Basal ganglia 2. Serebrum 3. Batang otak 4. Serebelum 2.2.15. Lama rawatan rata-rata adalah rata-rata lama hari rawatan penderita stroke haemoragik yang dihitung sejak tanggal mulai dirawat sampai keluar dari rumah sakit sesuai dengan yang tercatat di kartu status. 2.2.16. Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan penderita stroke haemoragik ketika keluar dari rumah sakit yang dinyatakan dengan : Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. 1. Pulang dengan Berobat Jalan 2. Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS 3. Meninggal. 2.2.17. Tindakan Medis adalah segala usaha medis yang dilakukan untuk menyelamatkan jiwa penderita stroke haemoragik sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas : 1. Tindakan Konservatif 2. Tindakan Operatif 2.2.18. Proporsi Kematian adalah angka kematian karena stroke haemoragik yang diperoleh dari hasil bagi kematian penderita stroke haemoragik dengan jumlah seluruh kematian penderita stroke haemoragik dikali 100. Roinda Napitupulu : Karakteristik Penderita Stroke Haemoragik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian