belajar yang kondusif, karena siswa akan memecahkan permasalahan berdasarkan pengalaman belajar yang mereka dapat dari menonton video tersebut. Dengan
memberikan umpan balik berupa soal-soal diskusi siswa mampu menganalisis soal-soal baik hitungan maupun kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari pada
konsep tersebut. Hal itu yang menyebabkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam tingkatan menganalisis C4 yang menggunakan media video lebih
unggul daripada siswa yang menggunakan media powerpoint. Berdasarkan penjelasan di atas, secara keseluruhan pembelajaran
menggunakan media
pembelajaran video
memiliki banyak
kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional. Oleh sebab itu dapat
diambil kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran video dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor. Namun
penggunaan media pembelajaran video ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu masih terbatasnya video mengenai fenomena suhu dan kalor yang
digunakan.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan media pembelajaran video memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor.
2. Hasil belajar siswa pada setiap ranah kognitif C
1
-C
4
untuk kelas eksperimen dan kontrol keduanya mengalami peningkatan. Kelas eksperimen mengalami
peningkatan yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. 3. Semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat dari nilai
N-gain. Kelas eksperimen lebih mendominasi pada kategori N-gain tinggi, sedangkan kelas kontrol lebih mendominasi pada kategori N-gain sedang.
4. Hasil angket menunjukkan bahwa siswa merespon positif penggunaan media pembelajaran video dengan kategori baik.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, penelitian ini memiliki kelemahan, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran akan lebih efektif jika durasi video yang dibuat tidak terlalu lama tetapi sudah mencakup keseluruhan materi.
2. Video yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat terbatas, sehingga perlu ditambahkan beberapa video, seperti video proses mengkristal, proses
mengembun dan Asas Black. 3. Berdasarkan karakteristik video tidak hanya konsep suhu dan kalor yang dapat
diterapkan, tetapi juga konsep fisika lainnya seperti konsep elastisitas, gerak lurus berubah beraturan GLB, dan gerak lurus berubah beraturan GLBB.
67
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W dkk. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Bell, Margaret E. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta :
Erlangga. Dimyati dan Mudjono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Herlanti, Yanti. 2008. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:
Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta. Isiaka, Babalola. 2007. Effectiveness of Video as an Instructional Medium in
Teaching Rural Children Agricultural and Environmental Science, International Journal of Education and Development Using Information
and Communication Technology IJEDICT
,
Volume 3. Iwantara, W dkk. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Video Youtube Dalam
Pembelajaran IPA Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha
,
volume 4. Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kustandi, Cecep dkk. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press.
Nurhayati, Ika dkk. 2011. Penerapan Media Pembelajaran Video Pada Pokok Bahasan Fungi Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMA Negeri 2
Karanganyar, Jurnal Pendidikan Biologi FKIP UNS
,
Volume 3. Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta : Diva Press. Priandono, Febrian Eko dkk. 2012. Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis
Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika, Volume 1.
Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, Arief S, dkk. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaataannya. Jakarta : Rajawali Pers.
Setiawan, Wawan. 2009. Fisika untuk SMAMA Kelas X. Jakarta: Lauser Citra Pustaka.
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandunng : Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan Aplikasinya.
Jakarta : Rineka Cipta. Winaya, I.G dkk. 2013. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Video
untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Banjar Tahun 20122013, e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, volume 3.
Zhang, Dongsong dkk. 2007. Instructional Video in e-learning: Assessing The Impact of Interactive Video on Learning Effectiveness, Jurnal
ELSEVIER Science Direct.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA N 4 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
KelasSemester : X2
Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke- : 1
I. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
II. Kompetensi Dasar
Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
III. Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian suhu, sifat termometrik, serta penentuan skala batas atas dan batas bawah termometer. 2. Menerapkan termometer dengan menggunakan skala sembarang.