1 Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu 2 Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
3 Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat 4 Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
5 Mengembangkan imajinasi siswa 6 Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistis
7 Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang 8 Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu menunjukkan
rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa 9 Semua siswa dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang
pandai 10 Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
Menurut Diknas dalam Prastowo, struktur bahan ajar video atau film meliputi enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, latihan, dan penilaian. Kalau kita cermati, unsur-unsur bahan ajar video atau film ini memiliki sejumlah perbedaan dengan jenis bahan ajar
audiovisual lainnya, karena pada jenis bahan ajar selain video dan film, strukturnya hanya meliputi judul, kompetensi dasar atau materi pokok, dan informasi
pendukung. Sementara, komponen latihan dan penilaian terdapat pada lembaran kertas lain.
27
c. Tujuan media video dalam pembelajaran
Dewasa ini, video atau video animasi telah banyak dikembangkan sebagai media untuk keperluan pembelajaran. Anderson memaparkan beberapa tujuan
pembelajaran dengan memanfaatkan media video atau video animasi, diantaranya :
28
27
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Yogyakarta : Diva Press, 2012, h. 310
28
Ibid, h.308
1 Tujuan kognitif a Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal
kembali dan kemampuan memberikan rangsangan dalam membangun pengetahuan siswa.
b Dapat menunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai media foto dan film bingkai untuk menunjang pengembangan kemampuan berpikir
c Melalui video atau video animasi dapat pula diajarkan pengetahuan tentang hukum-hukum atau prinsip-prinsip tertentu
d Video atau video animasi dapat digunakan untuk menunjukkan contoh dan cara bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang menyangkut
interaksi siswa. 2 Tujuan psikomotorik
a Video atau video animasi merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut gerak. Melalui media ini, penjelasan yang
ditampilkan dapat digerakkan secara lambat maupun cepat. b Melalui video atau video animasi, siswa dapat langsung mendapat umpan balik
secara visual terhadap kemampuan mereka, sehingga mampu mencoba keterampilan yang menyangkut gerakan yang ditayangkan.
3 Tujuan afektif a Video atau video animasi merupakan media yang baik untuk menyampaikan
informasi dalam mitra afektif. b Dapat menggunakan efek dan teknik, sehingga video atau video animasi menjadi
media yang sangat tepat dalam mempengaruhi sikap dan emosi.
d. Kelebihan dan keterbatasan media video
Media video memiliki potensi yang cukup besar jika digunakan dalam pembelajaran di kelas. Pemanfaatan media video dalam pembelajaran dapat
memberikan pengalaman secara tidak langsung bagi siswa. Dalam hal ini, siswa dapat mengamati proses suatu kejadian yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, misalnya
proses perubahan wujud zat, proses pemuaian, dan sebagainya. Kemampuan video dalam menayangkan materi-materi pelajaran, mampu membuat kegiatan belajar
menjadi lebih efektif dan lebih menyenangkan.
29
1 Kelebihan dan keterbatasan video menurut American Hospital Assosiation Dari hasil penelitian American Hospital Assosiation 1978, ditemukan bahwa
bahan ajar video memiliki sejumlah kelebihan serta keterbatasan tertentu. Adapun kelebihan-kelebihannya, antara lain bermanfaat untuk menggambarkan gerakan,
keterkaitan, dan memberikan dampak terhadap topik yang dibahas, dapat diputar ulang. Selain itu, gerakan mulut dapat direkam dengan video, dapat dimasukkan
teknik film lain, seperti animasi, dapat dikombinasikan antara gambar diam dengan gerakan, dan projektor standar dapat ditemukan dimana-mana.
Keterbatasan-keterbatasannya yaitu ongkos produksinya mahal dan tidak kompatibel untuk beragam format video. Namun, untuk dua keterbatasan ini, kalau
kita amati dari kondisi sekarang, kelihatannya sudah tidak relevan lagi. Sebab, saat ini kita bisa menemukan berbagai alat perekam video dengan harga murah, misalnya
dengan menggunakan peralatan telekomunikasi terutama hand phone atau peralatan digital multimedia player misalnya MP5, MP6, dan MP7. Dari sisi format videonya,
untuk saat ini juga lebih kompatibel, bahkan dengan peralatan dan software yang tersedia di pasaran maupun di internet, kita bisa mengubah-ubah formatnya ke
berbagai jenis format video yang kita inginkan. Caranya yakni dengan menjalankan software konversi video yang kita inginkan. Beberapa contoh format video digital,
antara lain mpeg, avi, flv, 3gp, dan sebagainya.
30
2 Kelebihan dan keterbatasan video menurut Anderson Pandangan serupa juga diungkapkan oleh Anderson dalam Prastowo. Ia
mengatakan bahwa video sebagai bahan ajar, meskipun memiliki sejumlah keunggulan dibanding bahan ajar cetak ataupun bahan ajar audio, ternyata juga masih
29
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 32
30
Andi Prastowo, Op cit, h. 303-304