Hasil Uji Hipotesis Uji Homogenitas

59, menerapkan C 3 sebesar 57, dan menganalisis C 4 sebesar 46. Hasil belajar kognitif yang dicapai siswa ini tidak terlepas juga dari penggunaan media. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Febrian Eko Priandono yang menyatakan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat, respon siswa baik, pembelajaran menjadi mudah untuk dimengerti dan menarik. Hal ini menunjukkan bahwa ada kenaikan nilai siswa setelah menggunakan media audio- visual. 2 Penggunaan media pembelajaran video dalam pembelajaran mampu meningkatkan kemampuan mengingat C 1 . Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif untuk jenjang C1 mengingat, untuk kelas eksperimen meningkat sebesar 57, sedangkan pada kelas kontrol hanya meningkat sebesar 33. Seperti yang diungkapkan Mell Siberman dalam Prastowo bahwa dengan menambahkan visual pada pelajaran, dapat menaikkan ingatan dari 14 menjadi 38. 3 Hal ini didukung oleh hasil angket respon siswa pada pernyataan “tampilan video terlihat dengan jelas tidak berbayang atau blur ” dengan perolehan persentase sebesar 74 atau berada pada kategori baik. Media video merupakan sebuah alat bantu yang dapat menggambarkan sebuah objek bergerak disertai dengan efek suara. Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan dikombinasikan dengan suara, menjadikan media ini memiliki daya tarik bagi siswa selama belajar. 4 Hal tersebut menyebabkan kelas eksperimen yang menggunakan media ini memiliki peningkatan kemampuan dalam memahami C2 yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan media powerpoint. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh W. Iwantara, dkk yang menyatakan bahwa Semakin banyak indera 2 Febrian Eko Priandono, dkk, Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.1, 2012, h. 247 3 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Yogyakarta : Diva Press, 2012, h. 302 4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h. 49 yang dilibatkan dalam pembelajaran, semakin banyak informasi yang didapat, sehingga berpengaruh pada semakin tingginya pemahaman konsep siswa. 5 Kemampuan menerapkan C 3 juga dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pembelajaran video. Hal ini disebabkan karena media video memuat unsur latihan soal dan evaluasi. Selain itu cuplikan video juga berisi fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep suhu dan kalor. Dengan adanya gambaran terhadap fenomena tersebut disertai dengan latihan soal dan disajikan dengan tampilan yang menarik, siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajari konsep tersebut, sehingga siswa mampu menerapkan konsep yang dipelajarinya ketika mengerjakan soal dan kasus-kasus yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini didukung dengan hasil angket respon siswa yang menolak pernyataan “Media video tidak dapat membantu mengaitkan aplikasi materi suhu dan kalor dalam kehidupan sehari-hari ”, artinya 74 siswa beranggapan bahwa media video dapat membantu siswa mengaitkan aplikasi materi suhu dan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan di atas sejalan dengan hasil penelitian G. Winaya, dkk yang berjudul “penerapan pembelajaran kontekstual berbatuan video untuk meningkatkan prestasi belajar menulis narasi siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Banjar tahun 20132014”, yang menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual berbantuan media video membantu guru untuk mengaitkan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 6 Dalam pembelajaran dengan menggunakan media video ini, siswa diberikan kesempatan untuk menonton video tentang konsep suhu dan kalor kemudian diberikan soal-soal untuk dipecahkan dalam kelompoknya. Pemberian soal-soal untuk dipecahkan dalam kelompoknya ini akan membangun kondisi lingkungan 5 W Iwantara,dkk, Pengaruh Penggunaan Media Video Youtube Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4, 2014, h. 8 6 G Winaya,dkk, Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbatuan Video untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Narasi Siswa Kelas VII 5 SMP Negeri 3 Banjar tahun 20132014, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.3, 2013, h. 11

Dokumen yang terkait

Pengaruh Media Kuis Interaktif Berbantuan Komputer terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Suhu dan Kalor

4 31 220

Penggunaan media pembelajaran zooming presentation untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep suhu dan kalor

0 8 6

Pengaruh media audio-visual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas

3 24 8

Pengaruh Modul Digital Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Suhu dan Kalor

1 23 260

Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor

0 9 184

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATERI BANJIR DAN KEBENCANAAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI Pengaruh Media Pembelajaran Menggunakan Media Video Materi Banjir Dan Kebencanaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIIDi SMPN 03

1 2 11

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATERI BANJIR DAN KEBENCANAAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI Pengaruh Media Pembelajaran Menggunakan Media Video Materi Banjir Dan Kebencanaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIIDi SMPN 03

0 3 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 DELITUA.

1 6 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI I PERBAUNGAN.

0 3 18

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Listrik Dinamis JURNAL

0 0 6