f Suatu kegiatan pembelajaran mandiri, dimana siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing dapat dirancang. Rancangan kegiatan yang mandiri ini
biasanya dilengkapi atau dikombinasikan dengan bantuan komputer atau bahan cetak.
Sedangkan keterbatasan dari video antara lain :
32
a Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat penggunaan serta harus cocok ukuran dan formatnya dengan pita video atau
piringan video VCDDVD yang akan digunakan. b Menyusun naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah, selain
menyita banyak waktu. c Biaya produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu
mengerjakannya. Keterbatasan ini tampaknya sudah tidak relevan lagi dengan perkembnagn teknologi digital dan informasi yang begitu pesat saat ini, karena
kita bisa memperoleh alat perekaman video dengan harga yang murah. Selain itu, kita juga bisa dengan mudah membuat atau mengedit video tersebut dengan
software yang bisa diperoleh dibanyak tempat ataupun melalui sarana dunia maya.
d Apabila gambar pada pita video ditransfer ke film, hasilnya tidak bagus. e Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton, kecuali jaringan
monitor dan sistem projeksi video diperbanyak. f Jumlah grafis pada garis untuk video terbatas, yakni separuh dari jumlah huruf
grafis untuk film atau gambar diam. g Perubahan yang pesat dalam teknologi menyebabkan keterbatasan sistem video
menjadi masalah yang berkelanjutan.
32
Ibid., h.305
e. Langkah-langkah pemanfaatan video
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
33
1 Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hubungan program video dengan tujuan pembelajaran menurut Anderson, yaitu :
a Pemakaian video untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk hal-hal yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan
rangsangan berupa gerak yang serasi. Umpamanya, pengamatan terhadap kecepatan relatif suatu objek atau benda yang bergerak, penyimpangan dalam
gerak interaksi antara objek dan benda. Mengajarkan pengenalan makna sebuah konsep serta mengajarkan aturan-aturan dan nilai.
b Pemakaian video untuk tujuan psikomotorik dapat digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak. Melalui media ini, siswa dapat
langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka mencobakan keterampilan yang menyangkut gerakan tadi.
c Dengan menggunakan berbagai teknik dan efek, video dapat menjadi media yang sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi seseorang.
2 Guru harus mengenal program video yang tersedia dan terlebih dahulu melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran
3 Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi, yang juga perlu dipersiapkan sebelumnya. Di sini siswa melatih diri untuk mencari pemecahan
masalah, membuat dan menjawab pertanyaan 4 Adakalanya program video tertentu perlu diputar dua kali atau lebih untuk
memperhatikan aspek-aspek tertentu 5 Agar siswa tidak memandang program video sebagai media hiburan belaka,
sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian-bagian tertentu
33
Yudhi Munadi, Op cit., h. 127
6 Sesudah itu dapat dites berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari program video itu.
3. Hakekat Belajar dan Hasil Belajar Siswa a. Pengertian Belajar
Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
34
Belajar juga merupakan tindakan dan perilaku individu yang bersifat kompleks.
35
Skinner dalam Dimyati berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya
menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
36
Selain itu, belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif.
37
Belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis yaitu aktivitas yang
merupakan proses mental, misalnya aktivitas berpikir, memahami, menyimpulkan, menyimak, menelaah, membandingkan, membedakan, mengungkapkan, dan lain-lain.
Sedangkan aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan eksperimen atau percobaan, latihan,
kegiatan praktik, membuat karya, apresiasi, dan sebagainya.
38
Belajar juga didefinisikan sebagai proses seseorang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan, dan sikap.
39
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang diperoleh
34
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga, 2011, h. 2
35
Dimyati dan Mudjono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,2009, cet. 4, h. 7
36
Ibid, h. 8
37
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2013, Cet. 18, h. 68
38
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 85
39
Margaret E. Bell, Belajar dan Membelajarkan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994, cet. 2, h. 1.
dari serangkaian pengalaman yang dialaminya, sehingga merubah cara berpikir dan cara berinteraksi dengan orang lain.
b. Pengertian Hasil Belajar
Sudjana memaparkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
40
Pengalaman belajar memberikan pengaruh terhadap meningkatnya kemampuan siswa.
Sukmadinata menambahkan bahwa hasil belajar merupakan realisasi pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa. Penguasaan hasil belajar dapat
ditunjukkan dari perubahan perilakunya, baik dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan motorik, serta sikap siswa.
41
Selain itu, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
42
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan peningkatan kemampuan siswa setelah melakukan kegiatan belajar, yang
terlihat dari perubahan pengetahuan, keterampilan serta sikap, dibandingkan sebelum melakukan kegiatan belajar. Meningkatnya kemampuan siswa, mencerminkan bahwa
kegiatan belajar berlangsung secara optimal. Gagne dalam Dahar membagi lima macam hasil belajar yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,
sikap, dan keterampilan motorik.
43
Berbeda dengan Gagne, Horward Kingsley dalam
40
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 11, h. 22.
41
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandunng : Remaja Rosdakarya, 2007, cet. 4, h. 102-103.
42
Dimyati dan Mudjono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,2009, cet. 4, h. 3
43
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori belajar pembelajaran, Jakarta : Erlangga, 2011, cet. 14, h. 118
Sudjana membagi tiga macam hasil belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.
44
Benyamin Bloom, mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar kedalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Dalam penelitian
ini, penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif saja. Kategori –
kategori dalam ranah kognitif ini adalah:
45
1 Mengingat Knowledge Mengingat adalah mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.
Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah mengenali mengidentifikasi dan mengingat kembali mengambil. Proses mengenali adalah mengambil pengetahuan
yang dibuatkan dari memori jangka panjang untuk membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima. Sedangkan proses mengingat kembali adalah
mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang ketika soalnya menghendaki demikian.
2 Memahami Comprehension Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk
apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum,
menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. 3 Mengaplikasikan Application
Mengaplikasikan adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah mengeksekusi atau
melaksanakan dan mengimplementasikan. 4 Menganalisis Analysis
44
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 11, h. 22.
45
Lorin W Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010, Cet ke-1, h. 99.