dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan guru sehingga siswa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
47
1 Faktor internal faktor dari dalam diri siswa Faktor yang berasal dalam diri siswa, yaitu:
a Aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat
kegubagaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah,
apalagi jika disertai pusing misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinya kurang atau tidak berbekas.
b Aspek psikologis yang bersifat rohaniah Banyak faktor yang mempengaruhi aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran adalah tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan
motivasi siswa. 2 Faktor eksternal faktor dari luar siswa
Faktor eksternal siswa terdapat dua macam, yaitu: a Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selain itu yang
termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Dan lingkungan yang lebih
47
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. 3, h. 129- 136
banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
b Lingkungan nonsosial Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan
letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3 Faktor pendekatan belajar approach to learning Pendekatan belajar ini dipahami sebagai segala cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
4. Kajian Materi subjek a. Karakteristik Konsep Suhu dan Kalor
Karakteristik dari konsep ini adalah memiliki cakupan materi yang luas dan padat, sehingga penyampaian konsep ini harus menarik dan mudah dipahami. Selain
itu, materi ini bersifat aplikatif artinya konsep ini mudah ditemukan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah untuk divisualisasikan. Serta, materi ini
juga bersifat matematis karena pada materi ini terdapat banyak rumus dan perhitungan matematis.
b. Peta Konsep Suhu dan Kalor
Suhu dan kalor yang dipelajari pada tingkat SMA kelas X mencakup materi antara lain suhu, pemuaian, kalor, perubahan wujud zat, asas black, dan perpindahan
kalor. Peta konsep suhu dan kalor dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 Peta Konsep Suhu dan Kalor
c. Materi Konsep Suhu dan Kalor
1 Suhu Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda.
48
Alat yang dirancang untuk dapat mengukur suhu atau temperatur disebut termometer. Pada pembuatan
termometer memerlukan titik acuan, yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas. Saat ini kita mengenal ada 4 macam skala termometer, yaitu skala Celcius, skala
Fahrenheit, skala Reamur, dan skala Kelvin. 2 Pemuaian
Jika sebuah benda dipanasi, partikel-partikel di dalamnya bergetar lebih kuat sehingga saling menjauh. Kita katakan bahwa benda memuai. Jika benda didinginkan,
getaran-getaran partikel lebih lemah dan partikel-partikel saling mendekat. Sebagai
48
Wawan Setiawan, Fisika untuk SMAMA Kelas X, Jakarta: Lauser Citra Pustaka, 2009, h. 155
hasilnya benda menyusut.
49
Pemuaian merupakan berubahnya ukuran suatu benda karena adanya kenaikan suhu atau karena menerima kalor.
a Pemuaian Zat Padat Pemuaian pada zat pada pada umumnya dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu
perubahan suhu benda, karakteristik bahan, dan ukuran awal benda. Pemuaian yang dialami zat padat diantaranya pemuaian panjang, luas, dan volume. Secara matematis
pemuaian panjang dapat dinyatakan sebagai:
50
ΔL = Pertambahan panjang m Atau
α = Koefisien muai panjang bahan°C
-1
L = Panjang mula-mula m
L = Panjang akhir m ΔT = Perubahan suhu °C
Benda padat juga mengalami pemuaian luas yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai:
= Koefisien muai luas °C
-1
Pemuaian volum berbagai zat secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
= Koefisien muai volume °C
-1
b Pemuaian Zat Cair Zat cair mengalami pemuaian volume lebih besar dibandingkan pemuaian
volume zat padat. Untuk menghitung pemuaian volume zat cair digunakan persamaan-persamaan pada pemuaian volume zat padat, hanya koefisien muai
volume yang digunakan adalah koefisien muai volume zat cair.
51
49
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2002, h. 96.
50
Wawan Setiawan, Op cit., h. 161
51
Ibid., h. 163