Hasil Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil posttest yang ditunjukkan pada Tabel 4.4 diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 82,39, sedangkan kelas kontrol sebesar 74,08. Hal ini tentunya tidak terjadi secara kebetulan, akan tetapi disebabkan oleh adanya perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kedua kelas. Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata posttest siswa, kelas eksperimen memiliki nilai rata- rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Selisih nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 8,31. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran video pada konsep suhu dan kalor lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan media powerpoint. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ika Nurhayati, dkk yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dengan tambahan media pembelajaran video lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa tambahan video. 1 Setelah masing-masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan media video, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan uji hipotesis uji t. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang menggunakan uji t terhadap data posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil t hitung t tabel 4,20 2,003. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor. Jika dilihat dari setiap jenjang pada ranah kognitif, hasil posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan untuk setiap jenjangnya. Namun, penggunaan media pembelajaran video lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada semua jenjang kognitif dibandingkan dengan media powerpoint. Hal ini didukung oleh data hasil peningkatan hasil pretest dan posttest kelas eksperimen menunjukkan bahwa media video dapat meningkatkan kemampuan mengingat C 1 sebesar 57, memahami C 2 sebesar 1 Ika Nurhayati, dkk, Penerapan Media Pembelajaran Video Pada Pokok Bahasan Fungi Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMA Negeri 2 Karanganyar, Jurnal Pendidikan Biologi FKIP UNS, Vol. 3, 2011, h. 39 59, menerapkan C 3 sebesar 57, dan menganalisis C 4 sebesar 46. Hasil belajar kognitif yang dicapai siswa ini tidak terlepas juga dari penggunaan media. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Febrian Eko Priandono yang menyatakan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat, respon siswa baik, pembelajaran menjadi mudah untuk dimengerti dan menarik. Hal ini menunjukkan bahwa ada kenaikan nilai siswa setelah menggunakan media audio- visual. 2 Penggunaan media pembelajaran video dalam pembelajaran mampu meningkatkan kemampuan mengingat C 1 . Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif untuk jenjang C1 mengingat, untuk kelas eksperimen meningkat sebesar 57, sedangkan pada kelas kontrol hanya meningkat sebesar 33. Seperti yang diungkapkan Mell Siberman dalam Prastowo bahwa dengan menambahkan visual pada pelajaran, dapat menaikkan ingatan dari 14 menjadi 38. 3 Hal ini didukung oleh hasil angket respon siswa pada pernyataan “tampilan video terlihat dengan jelas tidak berbayang atau blur ” dengan perolehan persentase sebesar 74 atau berada pada kategori baik. Media video merupakan sebuah alat bantu yang dapat menggambarkan sebuah objek bergerak disertai dengan efek suara. Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan dikombinasikan dengan suara, menjadikan media ini memiliki daya tarik bagi siswa selama belajar. 4 Hal tersebut menyebabkan kelas eksperimen yang menggunakan media ini memiliki peningkatan kemampuan dalam memahami C2 yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan media powerpoint. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh W. Iwantara, dkk yang menyatakan bahwa Semakin banyak indera 2 Febrian Eko Priandono, dkk, Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.1, 2012, h. 247 3 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Yogyakarta : Diva Press, 2012, h. 302 4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h. 49

Dokumen yang terkait

Pengaruh Media Kuis Interaktif Berbantuan Komputer terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Suhu dan Kalor

4 31 220

Penggunaan media pembelajaran zooming presentation untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep suhu dan kalor

0 8 6

Pengaruh media audio-visual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas

3 24 8

Pengaruh Modul Digital Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Suhu dan Kalor

1 23 260

Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor

0 9 184

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATERI BANJIR DAN KEBENCANAAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI Pengaruh Media Pembelajaran Menggunakan Media Video Materi Banjir Dan Kebencanaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIIDi SMPN 03

1 2 11

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATERI BANJIR DAN KEBENCANAAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI Pengaruh Media Pembelajaran Menggunakan Media Video Materi Banjir Dan Kebencanaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIIDi SMPN 03

0 3 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 DELITUA.

1 6 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI I PERBAUNGAN.

0 3 18

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Listrik Dinamis JURNAL

0 0 6