Dimensi Elemen
Nomor pernyataan
Jumlah Positif Negatif
mempertimbang kan
subjek dengan
tepat, penggunaan
media diperhitungkan
sesuai dengan
tingkat kematangankem
ampuan peserta didik
ketertarikan peserta didik
terhadap media yang
bersangkutan
b. Sesuai dengan
tingkat kemampuan
pemahaman kematangan
daya
pikir peserta didik
18, 26 22, 30
4
3 Menyajikan
media dengan
tepat, teknik dan metode
penggunaan media
dalam pengajaran harus
disesuaikan dengan tujuan,
bahan, metode, waktu,
dan sarana
a. Teknik
dan metode
penyajian media tepat
digunakan
b. Penyajian
media sesuai dengan bahan,
sarana belajar yang ada
3, 11
4, 12 7, 15
8, 16 4
4
4. Menempatkan atau
memperlihatkan media pada
a. Media yang
disajikan, diperlihatkan
pada waktu, 19
23 2
Dimensi Elemen
Nomor pernyataan
Jumlah Positif Negatif
waktu, tempat dan situasi yang
tepat tempat
dan situasi yang
tepat
b. media yang
digunakan dapat
meningkatkan motivasi
belajar 20, 27
24, 28 4
Jumlah 30
I. Teknik Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan. Data hasil ujicoba kemudian dianalisis, yaitu validitas butir
soal, reliabilitas instrumen, tingkat kesukaran butir soal, dan daya pembeda butir soal.
1. Validitas
Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi content
validity yang berarti tes disusun sesuai dengan materi dan indikator yang disahkan oleh praktisi pendidikan dosen atau guru.
Uji validitas menggunakan rumus Korelasi Point Biserial r
pbi
karena skor butir soal berbentuk dikotomi skor butir 0 atau 1. Untuk memberikan
interpretasi terhadap angka r
pbi
dipergunakan tabel nilai “r” product moment, dengan terlebih dahulu mencari df = N-nr. Adapun rumus r
pbi
, yaitu:
6
6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, hal.258
√ Keterangan:
r
pbi
= angka indeks korelasi point biserial M
p
= mean nilai rata-rata hitung yang dijawab dengan benar M
t
= mean dari skor total SD
t
= standar deviasi total P
= proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal q
= proporsi peserta yang menjawab salah terhadap butir soal Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka r
pbi
dibandingkan dengan r
tabel
product moment dengan α = 0,05 dengan r
tabel
sebesar 0,349. Jika r
pbi
≥ r
tabel
maka soal tersebut valid. Untuk mendapatkan butir-butir yang valid, peneliti membuat instrumen
dua tipe yaitu instrumen soal tipe A dan instrumen soal tipe B. Dari hasil ujicoba kedua tipe instrumen soal tersebut diperoleh butir yang valid untuk tipe A
sebanyak 9 butir soal yaitu butir 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, dan butir soal 14. Sedangkan butir yang valid untuk tipe B sebanyak 7 butir soal yaitu butir soal 2,
4, 6, 11, 12, 15, dan butir soal 16. Butir soal yang tidak valid untuk tipe A sebanyak 7 butir soal yaitu 2, 7, 4,
6, 11, 12, 15, 16, dan butir tidak valid untuk tipe B sebanyak 9 butir soal yaitu 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14. Butir-butir soal yang tidak valid dari kedua soal tersebut
kemudian dibuang. Selanjutnya butir-butir yang valid dari kedua tipe soal tersebut dipilih dan digabung menjadi satu instrumen sesuai dengan indikator
pembelajaran.
2. Validitas Lembar Angket
Lembar angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa kelompok eksperimen, baik pendapat, keadaaan, dan kesan terhadap media yang
disuguhkan. Uji validitas untuk lembar angket menggunakan validitas lembar isi oleh praktisi pendidikan dosen.
3. Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.
7
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus K- R 20 Kuder-Richardson 20.
8
[ ] [
] Keterangan:
r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1 - p ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes, digunakan patokan sebagai berikut:
a. Apabila r
hitung
sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki tingkat reliabilitas
yang tinggi. b.
Apabilia r
hitung
lebih kecil dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Dari hasil perhitungan reliabilitas diperoleh nilai reliabilitas untuk soal tipe A sebesar 0,82 dan untuk soal B sebesar 0,80. Untuk lebih jelasnya, hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
4. Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah, sedang, atau sukarnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sukar. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, cet.17, hal.16
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Cet. ke-1, hal. 115
mempertinggi usaha dalam memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
9
Indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus:
10
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria taraf kesukaran ditentukan sebagai berikut:
11
a Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
b Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang.
c Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah.
5. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah.
12
Rumus perhitungan daya pembeda:
Keterangan: D
= indeks diskriminasi J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan benar P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran
9
Ibid., hal. 222
10
Ibid., hal. 223
11
Ibid., hal. 225
12
Ibid., hal. 226
P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar P
A
Kriteria atau Klasifikasi daya pembeda ditentukan sebagai berikut:
13
D = 0,00 – 0,20 : jelek poor
D = 0,21 – 0,40 : cukup satisfactory
D = 0,41 – 0,70 : baik good
D = 0,71 – 1,00 : baik sekali excellent
J. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum uji analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas
pada penelitian ini adalah uji normalitas parametik dengan menggunakan uji liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi
berdistribusi normal atau tidak berdasarkan data sampel yang diperoleh. Rumus yang dipakai untuk uji liliefors adalah :
i i
Z S
Z F
Lo
Dimana :
Lo : L observasi atau harga mutlak terbesar
FZ
i
: Peluang angka baku SZ
i
: Proporsi angka baku Langkah-langkah pengujian Liliefors adalah sebagai berikut:
a Menentukan hipotesis normal atau tidaknya data, yaitu : H
o
: Data berdistribusi normal
13
Ibid., hal. 232
H
1
: Data tidak berdistribusi normal Tolak H
o
jika L
o
L
tabel
Terima H
o
jika L
o
L
tabel
b Mengadakan pengamatan terhadap X
1
, X
2
, X
3
,…….,X
n
selanjutnya dijadikan angka baku Z
1
, Z
2
, Z
3
,…….,Z
n
dengan menggunakan rumus :
S X
X Z
i i
c Untuk setiap angka baku tersebut dapat dihitung peluang FZ
1
-nya dengan menggunakan daftar distribusi normal, dengan ketentuan :
a. Untuk Z
1
yang + maka FZ
1
= 0,5 + Z
tabel
b. Untuk Z
1
yang - maka FZ
1
= 0,5 - Z
tabel
d Proporsi Z
1
, Z
2
, Z
3
,……..Z
n
SZ
i
adalah SZ
i
= X
n
N e Setelah FZ
1
–SZ
1
dihitung, kemudian ditentukan harga mutlaknya. f
Menentukan L
o
yaitu harga terbesar dari harga mutlak FZ
1
–SZ
1
g Menguji normalitas data dengan membandingkan Lo tersebut dengan L
tabel
sesuai dengan Kriteria pengujian. Pengujian normalitas data ini dilakukan baik terhadap variabel X maupun terhadap variabel Y.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua kelompok siswa eksperimen dan kontrol dalam penelitian ini berasal dari
populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varians atau uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut:
, dengan
∑ ∑
Keterangan: F
= homogenitas = varians terbesar
= varians terkecil Adapun kriteria pengujian uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ha diterima Ho ditolak. Sehingga varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ha ditolak Ho diterima. Sehingga varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen.
2. Uji Analisis Data
Setelah uji prasyarat dilakukan dan data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan pengujian hipotesis untuk megetahui ada tidaknya
pengaruh media card digital terhadap hasil belajar fisika siswa, yaitu menggunakan uji “t” dengan taraf signifikansi α = 5. Rumus uji “t” yang
digunakan yaitu sebagai berikut:
̅ ̅
√
dengan √ Keterangan:
̅ = nilai rata-rata kelompok eksperimen
̅ = nilai rata-rata kelompok kontrol
= jumlah sampel pada kelompok eksperimen = jumlah sampel pada kelompok kontrol
= varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol
= nilai varians gabungan Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan hipotesis, yaitu
1 Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretes
H
o
: X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol H
a
: X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol 2
Uji kesamaan dua rata-rata hasil postes H
o
: X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
H
a
: X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol b.
Menghitung nilai t
hitung
dengan rumus uji-t c.
Menentukan derajat kebebasan dk dengan rumus : dk = n
1
+ n
2
-2 d.
Menentukan nilai t
tabel
dengan α = 0.05 e.
Menguji hipotesis: Jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0.95
Jika t
hitung
≤ -t
tabel
atau t
tabel
≤ t
hitung
maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0.95
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari media digital card
terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari media digital card terhadap
hasil belajar fisika siswa pada konsep zat. Sedangkan hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho : µ
E
= µ
K
Ha : µ
E
µ
K
Keterangan: µ
E
: rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen dengan menggunakan Media digital card
µ
K
: rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional