Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Statistik Pretest Postest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol N 30 30 30 30 ̅ 42,43 49.27 67.40 59.30 S 2 198.05 221.72 214.11 173.87 t hitung -1.8268 2.2524 t tabel 1,9993 1,9993 Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan Terdapat perbedaan Pada tabel 4.6 di atas, pada nilai pretest tampak bahwa t hitung t tabel yaitu – 1,8268 1,9993 sehingga hipotesis nol H diterima dan hipotesis alternatif Ha ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas VII-A sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian. Sedangkan hasil perolehan postest, tampak bahwa pada nilai posttest kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda, didapat t hitung t tabel yaitu 2.2524 1,9993 sehingga hipotesis nol H ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh media card digital terhadap hasil belajar siswa pada konsep tekanan. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar fisika kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar fisika kelompok kontrol.

c. Hasil Angket

Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai media belajar digital card yang disuguhkan. Angket yang dibuat meliputi 4 prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Sobri Sutikno, yaitu menentukan media dengan tepat, media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan; menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangankemampuan peserta didik; menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana; menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Berdasarkan angket dengan empat alternatif jawaban yang disebar kepada 30 siswa kelas VII, dalam mata pelajaran pada konsep zat. Tabel 4.8. Frekuensi Jawaban Angket Siswa Secara Keseluruhan Butir Pernyataan Frekuensi Jawaban Siswa Jumlah Siswa SS S TS STS 1 5 22 2 1 30 2 2 26 2 30 3 3 22 4 1 30 4 5 14 11 30 5 1 4 20 5 30 6 5 16 9 30 7 1 3 21 5 30 8 5 9 12 4 30 9 1 29 30 10 7 21 2 30 11 7 22 1 30 12 8 20 2 30 13 2 28 30 14 2 3 15 10 30 15 3 25 2 30 16 6 12 8 4 30 17 5 20 5 30 Butir Pernyataan Frekuensi Jawaban Siswa Jumlah Siswa SS S TS STS 18 3 27 30 19 3 27 30 20 7 23 30 21 8 19 3 30 22 2 28 30 23 6 22 2 30 24 1 1 23 5 30 25 6 22 1 1 30 26 3 25 2 30 27 3 3 18 6 30 28 7 23 30 29 1 22 7 30 30 2 24 4 30 Berikut hasil persentase frekuensi jawaban siswa dalam tabel: Tabel 4.8. Hasil Persentase Frekuensi Jawaban Angket Siswa Secara Keseluruhan No Dimensi Persentase Kategori 1 Menentukan media dengan tepat, media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan = 767 X 100 1024 = 74,7 Tinggi 2 Menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangankemampuan peserta didik = 779 X 100 1024 = 76,1 Tinggi No Dimensi Persentase Kategori 3 Menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana = 729 X 100 1024 = 71,2 Tinggi 4 Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat = 588 X 100 768 = 76,3 Tinggi Data hasil angket dengan empat prinsip pemilihan media, dapat dijabarkan sebagai berikut: Pada prinsip pertama, menentukan media dengan tepat, media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. berdasarkan perhitungan persentase data diperoleh 74,7. Prinsip kedua menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangankemampuan peserta didik. Dari hasil perhitungan persentase data diperoleh 76,1. Prinsip ketiga menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana. Dari hasil perhitungan persentase data diperoleh 71,2. Dan prinsip keempat menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Dari hasil perhitungan persentase data diperoleh 76,3. Berdasarkan hasil perhitungan angket, dari keempat prinsip pemilihan media, secara keseluruhan mendapatkan kategori yang tinggi. Baik pada prinsip pertama, kedua, ketiga maupun keempat. Berikut penjabaran respon siswa mengenai angket yang disebar: Prinsip yang pertama yang menentukan media dengan tepat atau media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. Dengan kata lain, pemilihan media yang tepat akan akan mempengaruhi sampai atau tidaknya informasi dari pendidik kepada peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card yang disuguhkan merupakan media belajar yang tepat, sesuai dengan bahan dan tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu memahami konsep yang diajarkan. Prinsip yang kedua, menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan kemampuan peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card yang disuguhkan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan dengan alur cerita yang dapat dipahami dengan baik. Hal itu berarti media digital card yang disuguhkan sesuai dengan tingkat kematangan berpikir peserta didik. Pada prinsip yang ketiga, yaitu menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana; Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card yang disuguhkan merupakan media yang teknik penyajiannya mudah digunakan, tepat guna dan sesuai bahan dan sarana belajar yang ada. Untuk prinsip yang ke empat, yaitu menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat; dengan hasil perhitungan yang didapat, menunjukkan sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card yang disuguhkan diperlihatkan pada waktu, tempat dan situasi yang tepat sehingga menambah motivasi belajar. Berdasarkan perhitungan yang didapat, maka hasil angket menunjukkan kategori tinggi sehingga berkolerasi positif dengan hasil posttest pada kelompok eksperimen.

B. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdistribusi normal. Dengan perolehan L hitung masing-masing lebih kecil daripada L tabel , yaitu pretest kelompok eksperimen 0,1035 0,1610; posttest kelompok eksperimen 0,1331 0,1610; pretest kelompok kontrol 0,1147 0,1610; dan posttest kelompok kontrol 0,1436 0,1610. Disamping itu, data hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menunjukkan data yang homogen sama. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji homogenitas yakni F hitung F tabel . Untuk data pretest, F hitung sebesar 0,8932 1,8600 dan untuk data posttest F hitung sebesar 1,2314 1,8600. Pada persentase hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran pada kelompok eksperimen maupun kontrol menunjukkan persentase yang berbeda. Pada kelompok eksperimen, persentase terbesar yakni 85 berada pada indikator pembelajaran memjelaskan pengertian zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan tertinggi yaitu sebesar 82 untuk indikator pembelajaran yang sama yakni menjelaskan pengertian zat. Pada indikator pembelajaran tersebut, konsep yang dipelajari cukup sederhana yakni pengertian zat. Presentase hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran pada kelompok eksperimen, persentase terendah yakni 42 berada pada indikator pembelajaran mampu menghitung massa jenis zat. Begitu pun pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 35 untuk indikator pembelajaran yang sama yakni menjelaskan pengertian zat. Pada indikator pembelajaran tersebut, konsep yang dipelajari cukup sederhana yakni pengertian zat. Pada kedua indikator pembelajaran tersebut, konsep beserta formulasi yang dipelajari cukup banyak, yakni konsep perhitungan wujud zat. Pada pengujian hipotesis melalui uji-t dengan taraf signifikansi 5, memperlihatkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen dan hasil pretest kelompok kontrol tidak ada perbedaan. Karena t hitung yang diperoleh tidak lebih besar dari t tabel yaitu –1,8268 1,9993. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan, kemampuan penguasaan konsep dari kedua kelompok tidak berbeda. Pada hasil posttest memperlihatkan bahwa siswa yang diberi perlakuan dengan media permainan digital card pada saat proses pembelajaran menunjukkan hasil posttest yang lebih tinggi daripada hasil posttest siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional metode eksperimen sederhana dan ceramah biasa. Hal ini terlihat dari nilai t hitung yang lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2.2524 1,9994. Selain itu, perolehan nilai t hitung yang lebih besar daripada nilai t tabel mengindikasikan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara kedua kelompok. Perbedaan nilai tersebut dikarenakan adanya perbedaan perlakuan dalam proses pembelajaran antara kedua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil dari perhitungan angket, keempat prinsip pemilihan media, secara keseluruhan mendapatkan kategori yang tinggi. Baik pada prinsip pertama, kedua, ketiga maupun keempat. Media pembelajaran, digital card memungkinkan adanya kekongkritan materi pelajaran yang harus diterima siwa. Media ini mempunyai kemampuan untuk mendorong semangat siswa dalam proses. Media ini juga merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu hal yang menghibur, seperti halnya permainan pada umumnya karena bisa dimainkan dirumah. media ini dapat menarik siswa untuk aktif dari siswa untuk dalam belajar, dapat menjadi sumber belajar yang tepat, dan juga penerapan kosep-konsep ataupun peran-peran ke dalam situasi dan peranan sebenarnya sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep zat. Pada kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional menunjukkan pembelajaran hanya didominasi guru sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran ini tidak memungkinkan terjadinya proses penyamapian materi secara keseluruhan, sehingga pengalaman di kalangan peserta didik tidak merata. Penyampaian materi dengan menggunakan ini mempengaruhi siswa untuk tidak mampu berpikir dinamis dan kreatif. Siswa menjadi tidak menggunakan daya serap dan imajinasi dalam menerima materi yang sifatnya abstrak. Guru lebih berperan sebagai instruktur yang melakukan proses pembelajaran daripada sebagai fasilitator. Siswa terkadang tidak semangat pada materi yang disampaikan dan tidak fokus untuk belajar. Siswa cenderung pasif, kurang interaktif dan tidak memperoleh pengalamannya sendiri secara keseluruhan. Hal tersebut berakibat pada hasil belajar yang didapat kurang maksimal. Hasil dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil yang serupa dengan hasil yang diperoleh Haryanto dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang ” hasil penelitiannya adalah Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, Ahmad Fahmi dalam penelitiannya yan g berjudul “Pemanfaatan Media Model Kartu Remi ”, hasil penelitiannya adalah Media Model Kartu Remi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan data dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media digital card memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.