Pengertian Zat DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

d. Deposisi yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat, contohnya jelaga yang merupakan hasil pembakaran pada lampu minyak. e. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas, contohnya air yang mendidih akan menguap menjadi asap. f. Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair, contohnya embun di pagi hari. Untuk mempermudah mengingat macam-macam perubahan wujud zat berikut gambar perubahan wujud zat: Gambar 2.5 bagan perubahan wujud zat 5. Kohesi dan Adhesi Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka molekul penyusun suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun zat yang mengakibatkan gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis yang disebut kohesi contohnya seperti tinta menempel pada kertas, cat menempel pada dinding, dan kapur menempel pada papan tulis dan gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis contohnya seperti air tidak menempel pada daun talas, air tidak bercampur dengan minyak dan raksa tidak menempel pada kaca. Pengaruh gaya adhesi dan kohesi terhadap zat cair menyebabkan terjadinya peristiwa –peristiwa contohnya Jika adhesi lebih besar dari pada kohesi maka permukaan meniskus zat cair dalam pipa kapiler cekung, misalnya pada pipa yang diisi dengan air. sebaliknya jika gaya kohesi lebih besar maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan cembung, misalnya pipa yang diisi dengan raksa. Dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dijumpai peristiwa adhesi dan kohesi, misalnya ketika ada air yang jatuh di atas permukaan daun tertentu akan membentuk bola air. 6. Peristiwa Kapilaritas Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapiler atau pipa kecil. Beberapa contoh gejala kapilaritas yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari yaitu: a. Peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan; b. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor c. Basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketika terkena hujan, tembok bagian luar akan basah, kemudian merembes ke bagian yang lebih dalam. 7. Massa Jenis Massa jenis adalah massa benda setiap satuan volume. Secara matematis dapat dirumuskan seperti berikut : ρ = dengan : ρ = massa jenis Kgm 3 m = Massa benda Kg v = luas bidang m 3 Satuan massa jenis dalam Système international SI adalah Kgm 3 . Dalam kehidupan sehari-hari dapat terjadi peristiwa seperti mengapung jika massa jenis benda lebih kecil dari air, melayang terjadi jika massa jenis benda sama dengan massa jenis air dan tenggelam terjadi jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis air.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam proses pembuatan skripsi ini, peneliti mengacu pada penelitian- penelitian yang relevan yang telah ada sebelumnya, diantaranya: Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, dilakukan juga oleh Haryanto dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang ” yang menyimpulkan bahwa pembelajaran fisika pada pokok bahasan getaran dan gelombang efektif dengan menggunakan Card Sort dan Index Card Match. Hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 40 Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Turyanto dalam skripsinya yang berjudul “Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana” yang menunjukkan bahwa penggunaan media permainan kartu pada konsep tata nama senyawa kimia sederhana berlangsung efektif dan meningkatkan hasil belajar siswa. 41 Penelitian lain yang dilakukan oleh Wulandari dalam skripsinya yang berjudul ” Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMA ” yang menunjukan bahwa penggunaan kartu Flash Card dalam pembelajar Biologi dapat meningkatkan hasil belajar, pemahaman dan keaktifan siswa kelas I dalam Proses pembelajaran materi sistem klasifikasi makhluk hidup pada mata pelajaran biologi. 42 Penelitian lain yang dilakukan oleh Ahmad Fahmi dalam skripsinya yang berjudul “Pemanfaatan Media Model Kartu Remi untuk Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai ” yang menunjukan bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan media model kartu remi dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa. 43 40 Haryanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang Skripsi Pend, Fisika IKIP PGRI Semarang, 2011, h.172 41 Turyanto, Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana, Skripsi FITK UIN Jakarta, 2007, h. 74. 42 D Wuladari Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMA, Skripsi FMIPA UNM, h. 10 43 Ahmad Fahmi, Op.Cit., h.63

E. Kerangka Berpikir

Media Pembelajaran Digital card dipandang mampu untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika pada konsep zat sebagai salah satu pokok bahasan fisika pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah MTs karena akan menarik perhatian siswa untuk belajar fisika sekaligus membuat motivasi belajar meningkat lebih tinggi. Meningkatnya motivasi belajar sudah tentu akan mempengaruhi hasil belajar yang optimal. Media adalah alat bantu atau sarana pendidikan yang harus dapat dikembangkan atau dipilih secara khusus agar dapat menyalurkan pesan atau rangsangan tertentu pada siswa agar mencapai tujuan dalam proses belajar. Tentunya media Pembelajaran ini dapat berfungsi dengan efektif dalam menunjang proses belajar apabila memperhatikan materi atau konsep tujuan intruksional yang akan dicapai. Media pembelajaran ini berupa Permainan kartu pasang versi digital yang dikombinasikan dengan pada permainan bridge. Media ini juga unik karena selain merupakan sumber belajar siswa, siswa juga dapat melakukan media ini dirumah. Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional, dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru tanpa adanya interaksi. Proses pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi pendengar pasif, siswa dituntut untuk menghafal bukan untuk mengerti. Namun demikian, proses pembelajaran seperti ini juga setidaknya akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, diduga hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan media Digital card lebih tinggi dari pada yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Dengan kata lain, diduga terdapat pengaruh media Digital card terhadap hasil belajar fisika siswa. Bagan kerangka berpikirnya ditunjukkan di bawah ini. Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat pengaruh Media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat .” Fisika sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari alam sekitar Zat merupakan bagian yang dibahas dalam ilmu fisika yang abstark Disampaikan dalam bentuk konvensional Kurang menarik Belajar kurang bersemangat Minat belajar rendah Hasil belajar fisika siswa rendah Diperlukan inovasi media pembelajaran yang dapat memberi semangat belajar siswa, mampu menarik minat siswa, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa Media Pembelajaran digital card Hasil belajar fisika siswa meningkat