5
Mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus
cembung dan cekung dalam peristiwa alam yang relevan
9 16
53 52
15 50
49 10
15 50
14 47
6
Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu
ciri khas suatu zat berdasarkan percobaan
11 22
73 75
21 70
69 12
23 77
20 67
7
Mampu menghitung massa jenis suatu zat
13 13
43 42
12 40
35 14
12 40
10 30
8
Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk
berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan
sehari-hari 15
19 63
55 21
70
57 16
14 47
13 43
Rata-rata 66
63
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen, tingkat penguasaan tertinggi yaitu sebesar 85 untuk indikator pembelajaran
Menjelaskan pengertian zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan tertinggi yaitu sebesar 82 untuk indikator pembelajaran yang sama
yakni Menjelaskan pengertian zat. Dalam kelompok eksperimen, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 42 berada pada indikator pembelajaran
menghitung massa jenis suatu zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 35 untuk indikator pembelajaran yang sama
yakni Menghitung massa jenis suatu zat.
B. Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar
a. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan homogenitas.
1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunkan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang
digunakan adalah uji liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan rumusan sebagai berikut:
Jika L
hitung
L
tabel
maka data berdistribusi normal Jika L
hitung
L
tabel
maka data tidak berdistribusi normal Hasil pengujian normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Statistik Kelompok
Eksperimen Kontrol
Pretest Postest
Pretest Postest
N 30
30 30
30 ̅
42,430 67.400
49,270 59.300
SD 12.630
13.130 13.360
11.830 L
hitung
0.1035 0.1331
0.1147 0.1436
L
tabel
0,1610 0,1610
0,1610 0,1610
Kesimpulan Normal
Normal Normal
Normal
Dari tabel Hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi
kriteria yaitu L
hitung
L
tabel
.
2 Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan
untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan berdasarkan uji kesamaan
var ians kedua kelas, menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi α = 0,05
dengan kriteria pengujian yaitu: jika F
hitung
F
tabel
maka data dari kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen. Hasil uji homogenitas pretest dan
posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest
Statistik Pretest
Postest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol
S
2
198.05 221.72
214.11 173.87
F
hitung
0.8932 1.2314
F
tabel
1.8600 1.8600
Kesimpulan Varians Homogen
Varians Homogen
Dari tabel di atas, untuk data pretest didapat F
hitung
= 0.8932 dan data posttest didapat F
hitung
= 1.2314, sedangkan F
tabel
= 1,8600. Dari kedua data tersebut didapatkan F
hitung
F
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.
b. Hasil Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,
sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji “t” dengan kriteria
pengujian, yaitu jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima, H
a
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak, H
a
diterima. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
untuk nilai pretest sebesar - 1,8268 dan t
hitung
posttest sebesar 2,2524 . Pada taraf signifikansi α = 0,05 dan df
= 58, diperoleh nilai t
tabel
= 1,9993. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis data hasil belajar.
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Statistik
Pretest Postest
Eksperimen Kontrol
Eksperimen Kontrol
N 30
30 30
30 ̅
42,43 49.27
67.40 59.30
S
2
198.05 221.72
214.11 173.87
t
hitung
-1.8268 2.2524
t
tabel
1,9993 1,9993
Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan
Terdapat perbedaan
Pada tabel 4.6 di atas, pada nilai pretest tampak bahwa t
hitung
t
tabel
yaitu –
1,8268 1,9993 sehingga hipotesis nol H diterima dan hipotesis alternatif Ha
ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas VII-A sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelompok
kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
Sedangkan hasil perolehan postest, tampak bahwa pada nilai posttest kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda, didapat t
hitung
t
tabel
yaitu 2.2524 1,9993 sehingga hipotesis nol H
ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh media card digital terhadap hasil belajar siswa pada konsep
tekanan. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar fisika kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar fisika kelompok kontrol.
c. Hasil Angket
Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai media belajar digital card yang disuguhkan. Angket yang dibuat meliputi 4
prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Sobri Sutikno, yaitu menentukan