Manfaat Praktis Manfaat Penelitian

mendengar, mendiskusikan informasi, melakukan kegiatan ilmiah dan pemecahan masalah.” 14 Sebagai sebuah kegiatan atau aktivitas, belajar memiliki tujuan yang bersifat tetap, yaitu terjadinya perubahan pada anak didik. “Berikut beberapa ciri-ciri belajar yang mengacu pada perubahan tersebut: a. Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. d. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara. e. Perubahan dalam belajar terarah dan terencana. f. Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek tingkah laku.” 15 Dari beberapa definisi belajar bisa diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah informasi mengenai perubahan atau perkembangan yang diperoleh siswa yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah menjalani proses pembelajaran dalam waktu tertentu.

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak selamanya bagus dan jelek. Kualitas hasil belajar siswa menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar dalam periode tertentu. Maka tingginya hasil belajar siswa tentu ditunjang oleh faktor-faktor pendukung. Sebaliknya, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh faktor-faktor penghambat. Dengan kata lain, hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, “di antaranya: a. Tujuan, perumusan tujuan pembelajaran yang beraneka ragam akan memberikan hasil belajar yang beragam pula. 14 Ondi Saondi dan Aris Suherman, Etika Profesi Keguruan, Bandung: PT. Refika Aditama, 2012, cet. ke-2, hlm. 53 15 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar …, hlm. 10 b. Guru. Beberapa hal mengenai guru yang berkaitan dengan kualitas hasil belajar, seperti kepribadian, pandangan terhadap siswa, dan latar belakang pendidikan guru. c. Anak didik merupakan unsur manusiawi yang mempengaruhi hasil belajar dengan keragaman kepribadian dan karakteristiknya serta sikap dan minat mereka terhadap suatu mata pelajaran. d. Kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak hanya menggunakan satu metode karena satu metode untuk mencapai satu tujuan saja. Penggunaan metode yang berbeda-beda akan menghasilkan hasil belajar dengan kualitas yang berbeda pula. e. Alat dan bahan evaluasi. Bila alat tes yang digunakan tidak valid dan tidak reliable, maka akan mempengaruhi validitas dan reliabilitas data dari hasil belajar. f. Suasana evaluasi. Suasana lingkungan tempat diadakannya evaluasi turut mempengaruhi hasil belajar siswa. Suasana yang bising, berisik dan dipenuhi aktivitas menyontek dapat membuat siswa tidak berkonsentrasi dalam menyelesaikan evaluasinya. Akibatnya hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperolehnya nanti.” 16

3. Evaluasi Hasil Belajar

a. Definisi Evaluasi

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal dua macam istilah yang umumnya digunakan untuk mengetahui hasil belajar anak didik. Kedua istilah tersebut adalah assesment dan evaluasi. Dalam buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, dikemukaka n bahwa “kedua istilah ini mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan menentukan keberadaan nilai terhadap 16 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar – Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. ke-2, hlm. 123 - 135 obyek yang dievaluasi sesuai dengan tolak ukur tertentu berdasarkan informasi atau data dengan cara yang benar.” 17 Meskipun keduanya adalah kegiatan penilaian, setidaknya ada perbedaan yang mendasar pada kedua istilah tersebut, antara lain dari segi objek, instrument, waktu dan aspek penilaian. Dilihat dari segi objek, assesment hanya menilai hasil belajar anak didik, sedangkan evaluasi tidak hanya menilai hasil belajar tapi juga proses belajar itu sendiri. Di samping itu, evaluasi dapat menggunakan alat ukur lain selain tes untuk melakukan penilaian. Sebaliknya assesment hanya menggunakan tes sebagai alat ukurnya. “Evaluasi berlangsung sejak awal hingga akhir kegiatan pembelajaran, sedangkan assesment diberikan di akhir pembelajaran. Dan terakhir, cakupan aspek yang dinilai evaluasi cukup luas, yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Assesment hanya menilai aspek kognitif.” 18 Telah disebutkan di atas bahwa aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. “Gagne dan Briggs mengemukakan lima ranah hasil belajar yang sedikit berbeda. Lima ranah tersebut adalah keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap. ” 19 “Dalam kurikulum 2013, telah dirumuskan beberapa aspek yang harus dicapai setelah proses evaluasi berlangsung, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. ” 20 Ranah dan kompetensi di atas menentukan bentuk dan isi evaluasi yang akan diberikan guru kepada siswa. Kegiatan evaluasi tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar dan akan selalu melibatkan guru dan siswa. Evaluasi merupakan tahap akhir dalam kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan tertentu. 17 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIPUPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama, 2007, hlm. 104 18 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta, 2009, hlm. 74 19 M. Sobry Sutikno, Pendidikan Sekarang dan Masa Depan, Mataram: NTP Press, 2006, cet. ke-3, hlm. 60 20 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Pemerintah No. 18A tahun 2013; Tentang Implementasi Kurikulum, Jakarta: Kemdikbud, 2013, hlm. 53

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PpEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) (mardani)

0 0 10