8
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Skinner, sebagaimana yang dikutip oleh Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, me
ngartikan “belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.”
11
Hal ini berarti bahwa “belajar tidak hanya ditandai oleh perkembangan kognitif saja, tapi
juga peningkatan kemampuan anak didik dalam mendayagunakan otaknya secara efektif dan efisien, terutama keterlibatan emosional yang kreatif.”
12
Sunaryo juga mendefinisikan belajar sebagai “kegiatan di mana seseorang membuat dan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada
dirinya dalam pengeahua n, sikap, dan keterampilan.”
13
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan
aktivitas tertentu. Namun aktivitas ini terus berkembang seiring dengan perubahan kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia.
Kegiatan belajar saat ini tidak lagi berada dalam lingkup makna tradisional, yaitu membaca dan mengkaji materi sejumlah mata pelajaran.
Lebih jauh lagi, Ondi Saondi mengungkapkan bahwa “„peristiwa belajar‟ sudah bergeser ke makna progresif. Maksudnya, tidak terbatas pada kegiatan
membaca dan mengkaji materi, tapi juga mencakup kegiatan membaca,
11
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum Konsep Islami,
Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, cet. ke-2, hlm. 6
12
Conny R. Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Indeks, 2008, hlm. 7
13
Sunaryo, Strategi Belajar Mengajar dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Depdikbud, 1989, hlm. 1
mendengar, mendiskusikan informasi, melakukan kegiatan ilmiah dan pemecahan masalah.”
14
Sebagai sebuah kegiatan atau aktivitas, belajar memiliki tujuan yang bersifat tetap, yaitu terjadinya perubahan pada anak didik. “Berikut beberapa
ciri-ciri belajar yang mengacu pada perubahan tersebut: a.
Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar. b.
Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. c.
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. d.
Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara. e.
Perubahan dalam belajar terarah dan terencana. f.
Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek tingkah laku.”
15
Dari beberapa definisi belajar bisa diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah informasi mengenai perubahan atau perkembangan yang
diperoleh siswa yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah menjalani proses pembelajaran dalam waktu tertentu.
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak selamanya bagus dan jelek. Kualitas hasil belajar siswa menentukan keberhasilan kegiatan belajar
mengajar dalam periode tertentu. Maka tingginya hasil belajar siswa tentu ditunjang oleh faktor-faktor pendukung. Sebaliknya, rendahnya hasil belajar
siswa disebabkan oleh faktor-faktor penghambat. Dengan kata lain, hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Syaiful
Bahri Djamarah
mengemukakan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar, “di antaranya:
a. Tujuan, perumusan tujuan pembelajaran yang beraneka ragam akan
memberikan hasil belajar yang beragam pula.
14
Ondi Saondi dan Aris Suherman, Etika Profesi Keguruan, Bandung: PT. Refika Aditama, 2012, cet. ke-2, hlm. 53
15
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar …, hlm. 10