Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

86 dan 87 masing-masing ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 50 dan 73 masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 75 dan 82 masing-masing ada empat orang.

3. Perbandingan Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.

Pembahasan sebelumnya telah menyajikan data pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut akan disajikan perbandingan data prretest dan posttest menyimak pantun antara dua kelompok tersebut. Tabel 4.8 Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Data Pretest Posttest Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Kelompok eksperimen Kelompok kontrol N 25 25 25 25 Nilai Tertinggi 91 79 97 87 Nilai Terendah 40 40 70 40 Mean 65,68 58,96 84,76 72,36 Median 65,00 59,00 85,00 75,00 Modus 65 45 80 75 Standar Deviasi 12,783 11,066 7,747 11,075 Dari tabel di atas menunjukan hasil pretest-posttest kedua kelompok penelitian dapat perbedaaan. Pretest kelompok eksperimen memperoleh nilai tertinggi 91, sedangkan pretest kelompok kontrol memperoleh nilai tertinggi 79. Rata-rata hitung pretest kelompok eksperimen mencapai angka sebesar 65,68, dan rata-rata hitung pretest kelompok kontrol mencapai angka sebesar 58,96. Hal tersebut menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan perolehan nilai kelompok kontrol. Tabel di atas pun menyajikan data posttest. Posttest kelompok eksperimen memperoleh nilai tertinggi 97, sedangkan posttest kelompok kontrol mendapatkan nilai tertinggi 87. Selain itu juga dapat diketahui perbedaan rata-rata nilai postest kelompok eksperimen mencapai angka 84,76. Sedangkan perolehan nilai rata-rata nilai postest kelompok kontrol mencapai angka 72,36. Selisih nilai rata- rata hitung antara kedua kelompok sebesar 12,4. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

B. Hasil Analisis 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah dengan uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Setelah data nilai pretest terkumpul, maka dapat dlakukan uji persyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan uji liliefors dan diperoleh hasil belajar sebagai berikut:: Hasil uji normalitas sebaran data pretest-posttest keterampilan dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Eksperimen Kontrol rata-rata 65,68 Rata-rata 58,96 StandarDeviasi 12,78254 Standar Deviasi 11,06601 Nilai Maksimal 91 Nilai Maksimal 79 Nilai Minimal 40 Nilai Minimal 40 A Eksperimen Kontrol Keterangan 0,05 L hitung L o L tabel L t L hitung L o L tabel L t Sampel berdistribusi normal 0,097738 0,159066 0,119231 0,159066 Berdasarkan tabel 4.9 perhitungan uji normalitas data, untuk normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh nilai L hitung L o lebih kecil dari L tabel L t dengan n=25. Karena L o L t 0.090.15 maka sampel pada kelas Eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh L hitung L o lebih kecil dari L tabel L t dengan n=25. Dikarenakan L o L t 0.110.15 maka sempel pada kelas Kontrol juga berdistribusi normal. Untuk lebih jelas, lihat pada lampiran 17. Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Eksperimen Kontrol rata-rata 84,76 Rata-rata 72,36 Standar deviasi 7,747473 Standar deviasi 11,07505 Nilai Maksimal 97 Nilai Maksimal 87 Nilai Minimal 70 Nilai Minimal 40 A Ekseperimen Kontrol Keterangan 0,05 L hitung L o L tabel L t L hitung L o L tabel L t Sampel berdistribusi normal 0,130522 0,141873 0,127034 0,159066 Berdasarkan tabel 4.10 perhitungan uji normalitas data, untuk normalitas posttest kelas Eksperimen diperoleh nilai L hitung L o lebih kecil dari L tabel L t dengan n=25. Dikarenakan L o L t 0.130.14 maka sampel pada kelas Eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji normalitas posttest kelas Kontrol diperoleh L hitung L o lebih kecil dari L tabel L t dengan n=25. Karena L o L t 0,120.15 maka sempel pada kelas kontrol berdistribusi normal. Untuk lebih jelas, lihat pada lampiran 18.

b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogenitas kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan kriteria pengujian: 1. Jika F hitung F tabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen 2. Jika F hitung F tabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas data pada kelas Eksperimen dan Kontrol sebelum diberi perlakuan pretest dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Pretest Varians Taraf signifikan F hitung F tabel Keterangan Eksperimen Kontrol 163.39 122.45 0.05 1.334 1.983 Data homogen Bedasarkan tabel 4.11, hasil perhitungan uji Homogenitas F hitung F tabel 1,3341,983 maka H o diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat melakukan pretest kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Untuk lebih jelas, lihat pada lampiran 19. Hasil perhitungan uji homogenitas data pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol setelah diberikan perlakuan posttest dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Posttest Varians Taraf signifikan F hitung F tabel Keterangan Eksperimen Kontrol 60.02 122.65 0.05 0,489 1.983 Data homogen Berdasarkan tabel 4.6, hasil perhitungan F hitung F tabel 0,4891,983 maka H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan posttest kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Untuk lebih jelas, lihat pada lampiran 20.

2. Pengujian Hipotesis a. Uji-t Data Pretest Keterampilan Menyimak Pantun Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol Uji-t dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil perhitungan uji-t

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menyimak melalui penerapan metode permainan bisik berantai pada siswa kelas III MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 14 172

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

Pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV : Penelitian quasi eksperimen di SD Putra Jaya Depok

0 7 156

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Bisik Berantai Pada Anak Kelompok B Di TK Bakti I Gagaksipat Boyolali Tahun 2013/2014.

0 4 11

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BAKTI I Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Bisik Berantai Pada Anak Kelompok B Di TK Bakti I Gagaksipat Boyolali Tahun 2013/2014.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI NGROMBO 1 KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN.

0 0 16

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI NGROMBO 1 KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KERETA API CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS 3B SDN 4 CAKRANEGARA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 14