Uji-t Data Posttest Keterampilan Menyimak Pantun Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berbeda dengan perlakuan pertama kelompok kontrol. Peneliti mengajar dengan menggunakan konvensional, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pantun dan membentuk kelompok dari beberapa siswa. Kemudian siswa diperintahkan untuk menyimak bacaan pantun atau soal yang diberikan oleh guru. Dan siswa kembali melafalkan kembali pantun yang telah disimaknya. Ketika diberikan tugas untuk menyimak pantun dengan metode konvensional tanpa metode permainan bisik berantai, siswa membutuhkan waktu lebih lama untuk mengingat dan menyimak secara konsentrasi pantun yang telah dibacakan. Siswa mengalami kesulitan untuk kembali menuliskan kembali pantun yang disimaknya, dan kurang mempertanggungjawabkan diri sendiri untuk menyimak. Peneliti tetap menjelaskan tentang pantun pada kelas kontrol, materi yang disampaikannya pun tidak jauh berbeda pada kelompok eksperimen. Selanjutnya, siswa diberi LKS yang sama dengan kelompok eksperimen. b. Pertemuan Kedua Kelas Kontrol dan Eksperimen Pada hari Senin, tanggal 11 Mei 2015. Untuk perlakuan kedua kelompok eksperimen, siswa masih diberikan pengetahuan tentang pantun. Pada metode bisik berantai pertemuan kedua, siswa dibentuk kelompok lagi. Setiap kelompok diberikan kertas warna kosong dan setiap kelompok membuat pantun, kemudian kertas semua kelompok digabungkan dan dikocokkan, perwakilan kelompok maju untuk mengambil kertas warna pantun temannya untuk dimainkan pada bisik berantai menyimak pantun. Langkah permainan pada pembelajaran ini sama dengan menyampaikan informasi untuk dibisikkan kepada temannya dan kemudian menyimaknnya. Lalu siswa diperintahkan untuk menuliskan kembali pantun tersebut. Setelah siswa telah usai mengikuti permainan tersebut, siswa diberikan reward atau penghargaan bagi kelompok yang menang dalam permainan bisik berantai. Kemudian guru memberikan LKS pada setiap kelompok. Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen, pada siswa terdapat perkembangan menyimak dari pertemuan sebelumnya. Siswa sangat antusias dan memiliki dorongan tersendiri untuk bertanggung jawab secara individu dan juga kelompoknya. Sedangkan perlakuan kedua pada kelompok kontrol hampir sama dengan kelompok eksperimen saat penyampaian materi, hanya saja kelompok kontrol tidak menggunakan metode permainan bahasa bisik berantai. Tampak kejenuhan sikap pada para siswa pun terlihat karna hanya diberikan atau disuguhkan metode ceramahkonvensional saja. Guru menyebutkan pantun dengan suara nyaring dan siswa diperintahkan guru untuk menyimak dan menyebutkan kembali pantun tersebut dengan tepat dan benar. Kemudian guru juga memberikan contoh cara penulisan pantun dan diperintahkan untuk membuat pantun hasil karya sendiri. Setelah siswa diberikan materi, siswa diberikan LKS yang sama seperti kelompok eksperimen. c. Pertemuan Ketiga Kelas Kontrol dan Eksperimen Pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015 untuk perlakuan ketiga kelompok eksperimen, siswa diberi stimulus kembali mengenai pantun untuk melatih daya ingat siswa. Pada kegiatan inti siswa diperintahkan untuk menyusun pantun acak secara benat dan tepat, lalu menuliskan kembali pantun tersebut dengan tepat dan benar berdasarkan susunannya. Pada metode bisik berantai pertemuan ketiga ini, menggunakan media video lagu pantun anak-anak. Setiap kelompok diperintahkan untuk menyimak lagu pantun tersebut. Dan kemudian ditulis kembali di kertas selembar sebagai bahan untuk permainan bisik berantai menyimak pantun pada masing-masing

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menyimak melalui penerapan metode permainan bisik berantai pada siswa kelas III MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 14 172

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

Pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV : Penelitian quasi eksperimen di SD Putra Jaya Depok

0 7 156

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Bisik Berantai Pada Anak Kelompok B Di TK Bakti I Gagaksipat Boyolali Tahun 2013/2014.

0 4 11

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BAKTI I Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Bisik Berantai Pada Anak Kelompok B Di TK Bakti I Gagaksipat Boyolali Tahun 2013/2014.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI NGROMBO 1 KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN.

0 0 16

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI NGROMBO 1 KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KERETA API CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS 3B SDN 4 CAKRANEGARA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 14