Berdasarkan bentuknya Pantun 1. Pengertian Pantun
Sutikno mengemukakan dalam bukunya, permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.
Adapun karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk penciptaan
suasana belajar dari yang pasif ke aktif, dari yang kaku menjadi gerak, dan dari jenuh menjadi semangat.
28
Septia Sugiarsih mengemukakan dalam makalahnya, Permainan bahasa merupakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan untuk melatih
keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Apabila suatu permainan menimbulkan kesenangan tetapi tidak
memperoleh keterampilan berbahasa tertentu, maka permainan tersebut bukan permainan bahasa. Sebaliknya, apabila suatu kegiatan melatih
keterampilan bahasa tertentu, tetapi tidak ada unsur kesenangan maka bukan disebut permainan bahasa.
29
Subana dan Sunarti menjelaskan dalam bukunya “strategi belajar mengajar
Bahasa Indonesia ”, beberapa penulis memperkenalkan jenis-jenis permainan,
antara lain: 1 W.R. Lee, yaitu “Language Teaching Games Contest”, 2 R.H.
Bloomer, yaitu “Skill Games to Teach Reading”, 3 W.M. Nackey, yaitu “ Language Games
”, dan 4 M.Em. Malac, C.S., yaitu “ The School Games Book
”.
30
Adapun syarat keberhasilan permainan bahasa yaitu: 1. Permainan merupakan cara pendekatan untuk mencapai tujuan belajar
setiap mengajar. 2. Permainan memiliki peraturan yang jelastegas sehingga tidak
mempersulit peserta. 3. Tiap regu harus seimbang dalam jumlah dan kekuatannya.
28
Sobry Sutikno, Metode Model-model Pembelajaran, Lombok: Holistica, 2014, h. 44
29
Septia Sugiarsih , “Permainan bahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
dasar ”, Makalah pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2010,h.
4-5, tidak dipublikasikan.
30
M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung: Pustaka Setia, 2011, cet. III, h.208
4. Pilihlah permainan yang melibatkan banyak siswa. 5. Pilihlah permainan yang sesuai dengan kemampuan berbahasa siswa.
6. Jangan melaksanakan permainan pada awal pelajaran pada saat siswa dalam keadaan segar.
7. Guru betul-betul bertindak sebagai pengelola permainan: yaitu bersikap riang, lincah, tegas, dan tidak memihak.
31
Dalam artikel Nurhasanah yang berjudul “penggunaan metode permainan
bahasa untuk meningkatkan kemampuan bicara ”, Ari Kusmiatun mengemukakan
ada beberapa permainan bahasa yang dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai metode untuk pembelajaran bahasa, terutama pada pembelajaran keterampilan
menyimak sebagai berikut bahwa permainan bahasa menyimak, tujuan permainan ini adalah pengembangan keterampilan menyimak anak. Beberapa
bentuknya antara lain: Dengar-Ucap; Dengar- Tiru; Dengar-Gaya; Pesan Berantai; Dengar Cerita, dan sebagainya.
32
Subana dan Sunarti menjelaskan dalam bu kunya “strategi belajar mengajar
Bahasa Indonesia”, bahwasanya menjelaskan N.F. Maskey dalam language teaching analysis mengenai language games membagi permainan bahasa dalam
empat jenis: 1. Permainan mendengarkan listening games
2. Permainan berbicara speaking games 3. Permainan membaca reading games
4. Permainan menulis writing games. Pembahasan mengenai metode permainan bahasa akan dibahas lebih
dalam lagi pada pembahasan berikutnya mengenai metode permainan bahasa bisik berantai.
31
Ibid., h. 209
32
Nurhasanah, Penggunaan Metode Permainan Bahasa untuk meningkatkan kemampuan bicara siswa kelas III SDN 39 Sungai Kakap, Artikel Ilmiah, 2013, h.6