Metode permainan bahasa bisik berantai adalah salah satu metode pengajaran menyimak dan pembelajaran kooperatif sebagai alternatif bagi
guru dalam mengajar siswa. Pada metode ini siswa dibentuk beberapa kelompok dan berbaris untuk menyiapkan permainan bisik berantai mengenai
materi pantun.Sebelum permainan bisik berantai dimulai, guru memberikan stimulus atau bekal materi tentang materi pantun. Guru memberikan tema
pantun pada setiap kelompok dan siswa mulai berbisik dengan menyampaikan ke teman kelompoknya tentang teori dan isi pantun. Siswa yang tepat dan
benar melafalkan pantun dialah pemenangnya. Cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa dan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung
jawab individual dalam diskusi kelompok. Dengan adanya keterlibatan total semua siswa tentunya akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Siswa kelompok bawah akan dapat transfer pengetahuan dari siswa kelompok atas yang merupakan teman sebayanya yang memiliki orientasi dan bahasa
yang sama. Sedangkan siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan
pemikiran lebih mendalam tentang materi yang dijelaskan.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:
H : Tidak terdapat pengaruh metode permainan bahasa bisik berantai
terhadap keterampilan menyimak pantun pada siswa kelas IV SDN Bekasi Jaya II
H
1
: Terdapat pengaruh metode permainan bahasa bisik berantai terhadap keterampilan menyimak pantun siswa kelas IV SDN Bekasi Jaya II.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Bekasi Jaya II, Jl. Kh. Mas Mansyur- Bekasi Mede, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur,
Kota Bekasi, Kode Pos 17112 , pada tanggal 04 - 25 mei 2015, semester genap tahun pelajaran 20142015.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode ini dipilih karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan treatment, yaitu pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
metode permainan bahasa bisik berantai yang diterapkan pada kelompok eksperimen kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang
melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa menggunakan metode permainan bahasa bisik berantai.
Eksperimen yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai eksperimen semu Quasi Experiment. Hal ini
dikarenakan eksperimen yang dilakukan tidak memenuhi salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh eksperimen sesungguhnya, yaitu
randomisasi subjek penelitian. Sebagaimana diketahui, penentuan sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara random. Hal ini tidak
mungkin dilakukan pada penelitian ini, karena subjek penelitian sudah terbentuk dalam kelas alami, sehingga tidak mungkin melakukan
randomisasi. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari tidak adanya randomisasi, maka kedua sampel yang dipilih harus memiliki karakteristik
yang sama. Akan tetapi, dalam hal ini kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya dalam mengontrol hal-hal yang mempengaruhi treatment
terhadap keterampilan menyimak.