Ragam Menyimak Keterampilan Menyimak 1. Pengertian Keterampilan Menyimak

b. Mengembangkan waktu perhatian yang sangat panjang terhadap cerita atau dongeng; c. Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan yang sederhana atau yang mudah dipahami. Kelas Satu 5 ⁄ - 7 Tahun: a. Menyimak untuk menjelaskan yang ada dalam pikiran atau untuk mendapatkan jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan; b. Dapat mengulangi sesuatu yang telah di dengarnya secara tepat dan benar; c. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan. Kelas Dua 6 ⁄ - 8 tahun: a. Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat; b. Membuat saran-saran, pendapat, dan mengemukakan pertanyaan- pertanyaan untuk memeriksa pengertiannya; c. Sadar akan situasi atau kondisi dengan menempatkan kapan sebaiknya menyimak, kapan pula sebaiknya tidak usah menyimak. Kelas Tiga dan Empat 7 ⁄ a. Menyadari akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi dan sumber kesenangan; b. Menyimak pada laporan orang lain dan siaran-siaran radio atau media audio lainnya dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan yang bersangkutan dengan hal itu; c. Menunjukkan penguasaan kosa kata baku dengan kata-kata atau ekspresi- ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya. Kelas Lima dan Enam 9 ⁄ a. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan, kesalahan- kesalahan, dan petunjuk-petunjuk keliru yang menurutnya kurang tepat; b. Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan yang memperoleh kesenangan pada sesuatu yang baru yang disimaknya. 11 Dapat disimpulkan bahwasanya pada usia tingkat dasar, anak memiliki tahapan keterampilan menyimak yang berbeda dalam masa pertumbuhannya masing-masing. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Seperti yang sudah dijabarkan mengenai keterampilan menyimak pada usia anak-anak pada umumnya, semakin sering melatih keterampilan menyimak anak, semakin cepat dan baik perkembangan keterampilan menyimak anak kedepannya.

B. Pantun 1. Pengertian Pantun

Pantun adalah salah satu jenis puisi lama asli dari Indonesia. Pantun bersifat anonim atau tanpa identitas. Pantun terdiri dari empat larik yang merupakan sampiran dan isi. Dahulu pantun menggunakan bahasa Melayu. Namun, setelah bahasa Indonesia disahkan, bahasa pantun pun ikut berubah dan pantun pun kini mengikuti perkembangan zaman. Tidak hanya bahasanya saja yang berubah, fungsi pantun pun mulai berubah. Dahulu pantun hanya digunakan sebagai alat komunikasi. Dan sekarang pantun digunakan untuk membuat syair lagu dan juga pidato. 12 Nadjua A.S., mengemukakan, “pantun dari segi bahasa berarti ibarat, seperti, umpama atau laksana. Pantun merupakan puisi lama yang berasal dari Indonesia dan merupakan jenis puisi tertua. Pada mulanya, pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan ”. 13 11 Ibid., h. 64-65 12 Bintang Angkasa Putra Raharja, Berbalas Pantun, Jakarta: Permata Equator Media, 2008, cet. 1, h. 1 13 Nadjua A.S, Intisari Kata Bahasa Indonesia, Surabaya : Triana Media, tanpa tahun, h. 217

2. Ciri-ciri Pantun

Nadjua A.S mengemukakan, ciri-ciri pantun sebagai berikut: a Tiap bait terdiri atas 4 baris, b Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata, c Bersajak a-b-a-b, d Baris pertama dan kedua berupa sampiran, dan e Baris ketiga dan keempat berupa isi. 14 Jhon Gawa mengemukakan, “dalam pantun selalu ada dua dimensi yaitu pertama yang disebut sampiran. Konvensi mengatakan bahwa tidak ada yang sungguh-sungguh dengan sampiran.Sampiran semata-mata diciptakan sebagai pengantar menuju isi yang sebenarnya dalam dua larik berikutnya.” 15 Sedangkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia mengenai sampiran dikatakan se bagai berikut: “paruh pertama pada pantun, yaitu baris kesatu dan kedua berupa kalimat-kalimat yang bisanya hanya merupakan persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi kata pada isi pantun biasanya kalimat-kalimat pada sampiran tak ada hubungan makna dengan kalimat- kalimat pada bagian isi” 16

3. Berdasarkan Isinya

Pantun berdasarkan isinya dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain pantun nasehat, pantun teka-teki, pantun jenaka, pantun adat, pantun agama, pantun nasib, dan pantun perkenalan. a. Pantun Nasehat Contoh : Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu 14 Ibid. 15 Jhon Gawa, Kebijakan dalam 1001 Pantun, Jakarta: Penerbit buku Kompas, 2007, h. 30 16 Ibid., h.30

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menyimak melalui penerapan metode permainan bisik berantai pada siswa kelas III MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 14 172

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

Pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV : Penelitian quasi eksperimen di SD Putra Jaya Depok

0 7 156

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Bisik Berantai Pada Anak Kelompok B Di TK Bakti I Gagaksipat Boyolali Tahun 2013/2014.

0 4 11

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BAKTI I Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Bisik Berantai Pada Anak Kelompok B Di TK Bakti I Gagaksipat Boyolali Tahun 2013/2014.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI NGROMBO 1 KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN.

0 0 16

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS 2 SD NEGERI NGROMBO 1 KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KERETA API CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS 3B SDN 4 CAKRANEGARA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 14