Proses Pencarian dan Teknik Penulisan Berita
Soerjono Soekanto dan Pudji Santono dalam kamus kriminologi mendefenisikan violence kekerasan; kejahatan dengan kekerasan yaitu:
“Suatu istilah yang dipergunakan bagi terjadinya cedera mental atau fisik kejahatan dengan kekerasaan sebenarnya merupakan bagian proses kekerasan,
yang kadang-kadang diperbolehkan, sehingga jarang disebut sebagai kekerasan. Masyarakat biasanya membuat kategori-kategori tertentu mengenai tingkah laku
yang dianggap keras dan yang tidak. Semakin sedikit terjadi kekerasan dalam suatu masyarakat, semakin benar kekhwatiran yang ada apabila kekerasan itu
terjadi.”
64
Pengertian kekerasan di atas, berarti bahwa kekerasaan secara mental atau fisik ada yang legal dan illegal. Kekerasan legal merupakan kekerasan yang
diperbolehkan karena telah diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan seperti TNI yang menjalankan tugas di medan perang. Sedangkan kekerasan
illegal merupakan kekerasan baik secara fisik maupun psikis yang bertentangan dengan peraturan.
Selanjutnya kekerasaan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perbuatan perorangan atas sekelmpok orang yang menyebebkan cidera atau
matinya orang lain.
65
Istilah kekerasan digunakan untuk menggambarkan prilaku, baik yang terbuka overf atau tertutup covert dan baik yang bersifat menyerang
offensive atau bertahan devensive yang disertai dengan penggunaan kekekuatan kepada orang lain.
66
64
Soerjono Soekarto dan Panjdi Santoso, Kamus Kriminolog, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985, h. 104.
65
Tim Penyusun Pusat Pembinaan, Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 425.
66
Rita Serena Kalibonso, Kejahatan itu Bernama Kekerasan dalam Rumah Tangga. Jakarta: Jurnal Perempuan No.26, 2002, h. 18.
Undang-undang PKDRT menyebutkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan suami terhadap istripembantu rumah tangga, yang
berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan
perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
67
Kekerasaan dalam rumah tangga adalah salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan yang paling berbahaya. Hal ini lazim pada semua
masyarakat. Dalam hubungan kekeluargaan di segala umur, perempuan menderita segala macam penderitaan, termasuk pemukulan, perkosaan, bentuk-bentuk lain
dari penyerangan seksual, mental yang dilakukan oleh sikap-sikap tradisional.
68
Neil Alan Weiner, dkk. Berpendapat bahwa kekerasan diartikan sebagai ancaman, usaha atau penggunaan kekuatan fisik yang dilakukan oleh seseorang
atau lebih yang menimbulkan luka baik secara fisik maupun non fisik terhadap orang lain.
69
Sedangkan Harkristuti Harkrisnowo menyatakan, bahwa kekerasan terhadap wanita atau perempuan adalah segala tindakan seseorang yang menyakiti
seorang wanita atau perempuan baik secara fisik maupun psikologis maupun non fisik.
70
67
Indonesia, Undang-Undang Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, UU No.23 thn 2004, pasal 1 ayat 1.
68
Rekomendasi Umum no. 19 Tentang Kekerasaan Terhadap Perempuan, Komite PBB Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, Pasal 16, h.14.
69
Aroma Elmina Martha, Perempuan Kekerasan dan Hukum Yogyakarta: UII Perss, 2001, h.13-14.
70
Harkristuti Harkriswono, ‘Kekerasan’, h. 2.