PASAR KERJA
PERUSAHAAN
PELAMAR
DITERIMA MAKA
DIBUAT PERJANJIAN
KERJA
TERJADI
HUBUNGAN KERJA
ANTARA
Penerima kerja
PEKERJABURUH
Pemberi kerja
PERUSAHAAN
TIMBULNYA KEPENTINGAN
HAK DAN KEWAJIBAN
ANTARA
PEKERJABURUH PERUSAHAAN
KEWAJIBAN
- Melaksanakan pekerjaan tugas
- Melaksanakan
ketentuan kerja
HAK
Menerima upah tunjangan
lainnya sesuai
dengan
ketentuan
KEWAJIBAN
Membayar upah dan tunjangan lainnya
HAK
Menerima hasil
pekerjaanproduktifi atas kerja
PENCARI KERJA
Gambar 2.3 Skema Awal Timbulnya Hubungan Kerja
2. Peran Pemerintahan dan Pengusaha Dalam Penempatan TKW-PRT
Saat ini ada delapan instansi yang terlibat dalam kegiatan pengiriman dan penempatan buruh migran ke luar negeri, terdiri dari empat instansi negara dan
empat organisasi bisnis yang diakui oleh negara. disamping itu terdapat dua organ yang terlibat dalam proses rekrutmen namun tidak diakui oleh pemerintah dan
karena bergerak di luar jangkauan hukum. Empat instansi negara yang terlibat langsung dalam isu buruh migran dan
terlibat dalam proses penempatanpengiriman buruh migran adalah:
78
a. Lembaga non-struktural yang disebut BKPTKI Badan Kordinasi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia. Badan ini dibentuk berdasarkan
Kepprs No 29 tahun 1999, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
b. Depankertrans dengan kerjanya yang disebut BP2TKI atau balai Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, tugasnya rekomendasi kepada
PJTKI. c. Kantor Imigrasi merupakan lembaga yang berhak mengeluarkan paspor.
d. Perwakilan RI di negara tempat buruh migran bekerja. Menurut Kepmennakertrans No. 104A2002 tugas perwakilan RI adalah mengolah
data, memantau dan meberikan bantuan.
78
Laporan Indonesia kepada Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Migran, Buruh Migran Pekerja Rumah Tangga TKW-PRT Indonesia, h. 16.
Empat organisasi bisnis yang terlibat adalah:
a. Penyalur jasa tenaga kerja Indonesia, badan usaha perseroan terbatas atau koperasi yang berusaha di bidang jasa penempatan buruh migran ke luar
negeri. Persyatarannya berdirinya PJTKI diatur dalam Kepmen 104A2002 dan peraturan-peraturan sebelumnya.
b. Perwada, yaitu perwakilan PJTKI di daerah-daerah. c. Perwalu, yaitu perwakilan PJTKI di luar negeri.
d. Mitra usaha di luar negeri, yaitu badan usaha berbentuk badan hukum di luar negeri yang bertanggung jawab menyalurkan buruh migran kepada
pengguna majikan. Di beberapa negara, mitra usaha ini yang sering tertulis dalam kontrak kerja sebagai pengguna buruh migran perempuan
pekerja rumah tangga. Badan usaha ini harus didaftarkan oleh PJTKI ke perwakilan RI setempat.
Selain PJTKI dan mitra usaha, ada dua pihak lain yang sangat berperan dalam rekrutmen buruh migran pekerja rumah tangga yaitu sponsor dan agennya.
Sponsor adalah seseorang individual yang bertindak sebagai perantara bagi calon buruh migran untuk berhubungan denagn PJTKI. Bagi PJTKI sponsor
adalah penjamin buruh migran.
79
79
Laporan Indonesia kepada Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Migran, Buruh Migran Pekerja Rumah Tangga TKW-PRT Indonesia, h.17
BAB III PROFIL HARIAN UMUM REPUBLIKA
A. Sejarah Harian Umum Republika
Harian Umum Republika diterbitkan atas kehendak mewujudkan media massa yang mampu mendorong bangsa menjadi kritis dan berkualitas. Yakni
bangsa yang mampu sederajat dengan bangsa maju lain di dunia, memegang nilai- nilai spiritualitas sebagai perwujudan pancasila sebagai filsafat bangsa, serta
memiliki arah gerak seperti digariskan UUD 1945. Kehendak melahirkan masyarakat demikian searah dengan tujuan, cita-cita
dan program Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia ICMI yang dibentuk pada 5 Desember 1990. Salah satu dari program ICMI yang disebarkan ke seluruh
Indonesia, antara lain, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program peningkatan 5K, yaitu: kualitas iman, kualitas hidup, kualitas kerja, kualitas
karya, dan kualitas pikir. Untuk mewujudkan tujuan, cita-cita dan program Ikatan Cendikiawan
Muslim diatas, beberapa tokoh pemerintahan dan masyarakat yang berdedikasi dan komitmen pada pembangunan bangsa dan masyarakat Indonesia, yang
beragama Islam, membentuk Yayasan Abdi Bangsa pada 17 Agustus 1992. Yayasan ini kemudian menyusun tiga program utamanya:
1. Pengembangan Islamic Center.
2. Pengembangan CIDES Center For Information and Development Studies.
3. Penerbitan Harian Umum Republika.