perawatan istrinya agar kesehatannya bisa lebih baik. Saya hanya meminta pertanggung jawaban semata dari pemerintah. Hanya itu yang
saya inginkan, sebab sejauh ini tak ada perhatian dari mereka, katanya dengan nada getir”
Dalam hukum Hak Asasi Manusia HAM, negara adalah pihak pertama dan yang terutama dalam tenggung jawab atas pemenuhan dan penegakkan HAM.
Tanggung jawab ini termasuk dalam mencegah dan menangani kasus-kasus pelanggaran HAM, baik dalam bentuk diskriminasi maupun kekerasaan.
Tanggung jawab ini tidak berjedah, apalagi berhenti, dalam masa konflik karena justu tindak pelanggaran HAM dihadapi oleh perempuan yang tubuh dan
seksualitasnya menjadi simbol kesucian komunitas dan juga kemampuan komunitasnya mempertahankan diri atau mengontrol lawan. Karenanya, perhatian
khusus harus diberikan pada pertanggungjawaban negara atas berbagai bentuk pelanggaran HAM berbasis jender.
96
c. Di Manapun Asal Bukan di Arab
Sub topik yang terdapat dalam berita ini mengenai persoalan 1. Bebas dari Kemiskinan
Sesuai dalam berita ini, Republika memberikan pernyataan bahwa faktor yang membuat perempuan Indonesia mempertaruhkan hidupnya menjadi tenaga
kerja wanita TKW di luar negeri? Jawabannya hanya satu: bebas dari kemiskinan. Hal ini juga dapat dilihat dari lead yang diturunkan oleh Republika:
“Apa yang membuat banyak perempuan Indonesia mempertaruhkan hidupnya menjadi tenaga kerja wanita TKW di luar negeri? Jawabannya
hanya satu: Bebas dari kemiskinan.”
96
Wandita et.all, Hukum Pidana Internasional dan Perempuan: Sebuah Buku Acuan untuk Praktisi, Jakarta: Komnas Perempuan, hal. 40.
Lead diatas jelas bahwa ditetapkan bahwa salah satu faktor perempuan Indonesia ingin bebas dari kemiskinan menjadi TKW, pemerintah sudah gagal
dalam merantas kemiskinan karena pengangguran yang berada di Indonesia yang lulusan SD mencapai 1,402,858 jiwa.
97
Hal ini menjadi salah satu dilema yang dialami oleh para Tenaga Kerja Indonesia. Mereka yang rata-rata lulusan SD atau
SMP memutuskan menjadi TKW, karena keadaan ekonomi. Seperti yang tertulis dalam teks ini:
“...melihat tetangga di kiri dan kanan rumahnya yang mulai membaik kehidupan ekonominya berkat anak-anak mereka yang jadi TKW...”.
Karena melihat tetangga mereka yang sukses menjadi TKW, akhirnya mereka memutuskan menjadi TKW walaupun ada perasaan ketakutan.
2. Di mana pun asal bukan ke Arab Keputusan yang diambil oleh calon TKW tidak mau ditempatkan di Arab
Saudi adalah salah satu strategi para calon TKW agar terhindar menjadi korban kekerasaan. Seperti yang tertulis dalam teks ini:
“Untuk menghindari jadi korban, ia pasang strategi. Hasanah tak mau ditempatkan di negara Timur Tengah dan Malaysia yang sudah tersohor
rekam jejak penyiksaan TKW-nya. Ia ingin bekerja di Hong Kong, Singapura, atau Brunei Darussalam.”
Bahwa nasib orang menjadi TKW berbeda-beda, tetapi para tenaga kerja Indonesia harus memiliki keterampilan-keterampilan kerja dan dapat mengusai
dan mengerti bahasa dan budaya negara tempat para TKW bekerja.
97
Laporan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Statistics Indonesia 2010.
d. Kakak pulang Jadi Tak Waras
Sub topik yang terdapat dalam berita ini mengenai persoalan 1. Gadis lulusan SD
Gambaran kehidupan seorang gadis yang baru lulus sekolah dasar SD yang selayaknya tetapi karena kemiskinan akhirnya memutuskan menjadi TKW.
Hal ini juga dapat dilihat dari lead yang diturunkan oleh Republika: “Tini Indriani 18 tahun seharusnya sedang menikmati masa-masa
remajanya di Kampung Ragas, Desa Purwadadi, Kecamatan Cerenang, Kabupaten Serang, Banten. Berkumpul sesama remaja, berjalan-jalan ke
pusat perbelanjaan, membeli baju, membeli telepon seluler, mengakses halaman jejaring sosial macam Facebook atau ber-chatting ria.Tini adalah
remaja yang menghabiskan hidupnya menjadi TKW karena kondisi ekonomi keluarga yang serba pas-pasan hal ini yang memaksa untuk harus
bekerja menjadi TKW.”
2. Kondisi korban kekerasaan dan penganiayaan Tini kerap mendapat perlakuan kasar dan dibentak-bentak. Majikan Tini
selalu melarangnya pulang. Tak tahan, Tini pun stres dan perilakunya berubah. Yang lebih ironis, Tini pulang tanpa membawa uang sepeser pun. Gaji selama 24
bulan bekerja di Amman tak pernah masuk ke dompetnya. Sekarang kondisi Tini sangat memprihatinkan. Seperti yang tertulis dalam teks ini:
“Kini kedua pergelangan kaki mungil milik Tini dirantai di tiang dipan. Hidup remaja yang lulus sekolah dasar ini hanya terbatas dalam kamar
tanpa lampu di rumah gubuk keluarganya. Di dalam kamar yang gelap dan lembab itu Tini menghabiskan hari-harinya. Hanya selembar kain sarung
menutupi tubuhnya. Ia makan, minum, dan buang hajat di situ. Ia tidur pun tanpa alas kasur. Omongannya sudah ngelantur. Ia sering berteriak dan
bernyanyi dalam bahasa Arab, kata Asrul lagi. Kini kondisi fisik Tini semakin memprihatinkan. Badannya semakin kurus. Wajahnya pucat
karena jarang dijamah sinar matahari.”