B. Konstruksi Sosial Media Massa
Konstruksi sosial atas realitas juga dapat pada media massa. Apa yang diberitakan oleh media massa bukan realitas yang sesungguhnya, melainkan telah
dikonstruksi ulang oleh media. Media bukan hanya sebagai penyalur informasi seperti yang diyakini oleh kaum positiv, tetapi ada proses konstruksi di dalamnya.
Tahapan-tahapan konstruksi yang terjadi di dalam media massa adalah sebagai berikut: a tahap menyiapkan materi konstruksi; b tahap sebaran konstruksi; c
tahap pembentukan konstruksi; dan d tahap konfirmasi.
25
1. Tahap menyiapkan materi konstruksi
26
Pada tahap menyiapkan materi konstruksi, orang yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah orang-orang yang bertugas di bidang keredaksian media.
Menurut Burhan Bungin, dalam menyiapkan materi konstruksi, terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan:
a Keberpihakan media terhadap kapitalisme. Maksudnya adalah baik dari segi pemilik, ideologi ataupun orientasi perusahaan, media selalu
mengedepankan untuk memperoleh keuntungan yang sebanyak- banyaknya.
b Keberpihakan semu kepada masyarakat. Maksudnya adalah media seolah-olah bersikap simpati, empati, kepada masyarakat namun tetap
saja tujuan utamanya adalah untuk ‘menjual berita’ dengan memanfaatkan peristiwa yang dapat menyentuh perasaan.
25
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 203-212
26
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 205-206
c Keberpihakan kepada kepentingan umum. Pada dasarnya hampir semua media memiliki visi untuk membela kepentingan publik, namun
lagi-lagi pada praktiknya, tujuan itu bergeser demi memperoleh profit. Penjelasan di atas memberi gambaran bahwa dalam menyiapkan materi
konstruksi, media massa memposisikan diri pada tiga hal tersebut. Namun semuanya sering didominasi untuk kepentingan kapitalis.
2. Tahap sebaran konstruksi
27
Yang dimaksud pada tahap ini adalah bagaimana media melakukan sebaran informasi kepada khalayak, sehingga berita atau informasi dapat sampai
kepada khalayak tepat waktu. Prinsip utama dari sebaran ini adalah ‘real-time’, yaitu aktualisasi dari sebuah beita dan kecepatan penyampain kepada khalayak.
Dalam melakukan sebaran ini, media perlu memiliki pembidikan yang tajam terhadap audiens, mana berita atau informasi yang sesuai dengan mereka,
sehingga audien tidak memiliki pilihan lain dalam menerima informasi.
3. Tahap pembentukan konstruksi
28
Ada dua tahap dalam pembentukan konstruksi media, antara lain: a Tahap pembentukan konstruksi realitas
Setelah berita sampai kepada masyarakat, maka terjadi pembentukan konstruksi di masyarakat melalui tiga tahap; pertama, konstruksi realitas
pembenaran, artinya media dalam membentuk informasi harus bisa meyakinkan
27
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi Masyarakat, h.207-208.
28
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi Masyarakat, h. 208-210.
publik akan kebenaran berita. Kedua, kesediaan khalayak untuk dikonstruksi oleh media. Dan Ketiga, sebagai pilihan kosumtif, di mana individu telah memiliki
ketergantungan terhadap media. b Tahap konstruksi citra
Dalam tahap ini terdapat dua model yang dibentuk media: pertama, good news, yaitu berita yang dikonstruksi sebagai pemberitaan yang baik. Dan kedua,
bad news, yaitu media mengkonstruksi sebuah berita dengan memberikan citra buruk kepada objek berita. Disadari atau tidak, bahwa setiap pemberitaan
memiliki tujuan tersendiri dalam pencitraan sesuatu.
4. Tahap konfirmasi Tahap ini adalah tahap di mana media massa memberikan suatu alasan
atau argumentasi mengapa media melakukan proses konstruksi sosial. Begitu juga dengan pembaca atau pemirsa, mengapa pikiran mereka bersedia untuk
dikonstruksi oleh media massa.
29
C. Teori Hierarki Pengaruh
Media massa merupakan gambaran sederhana dari sebuah dunia dan sekitarnya, jika menyaksikan sendiri sebuah kejadian lalu membaca atau melihat
sebuah cerita itu dalam sebuah berita. Banyak kesamaan yang akan kita temukan antara apa yang telah kita lihat dengan apa yang media laporkan. Secara langsung
itu adalah hasil dari sebuah proses sederhana tentang isi media massa.
29
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan diskrusus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, h. 211.