tidak dengan sendirinya berarti Harian Umum Republika mengabaikan kedalam dan keseriusan Harian Umum Republika justru berupaya mengembangkan
semacam surat kabar semi magazine. Artinya, akan banyak berita ditulis dengan gaya features.
Dalam hal ini apa yang berlangsung sehari-hari sebisa mungkin di bingkai, ditafsirkan, diberi kedalam. Malahan beberapa topik terbukti menjadi ciri khas
yang kental dalam ingatan sebagian besar pembaca. Ambilah contoh: resonasi, hikmah, solilokul, wacana; ataupun yang disajikan dalam lembar khusus, seperti
suplemen tekad, rekor, manajer, trend teknologi, dialog jum’at, koran kecil, dan selasar.
91
7. Harian Umum Republika dan Pembaharuan
Bila diamati, sejak kelahirannya telah banyak penyempurnaan yang dilakukan Harian Umum Republika. Tak hanya dalam desain penampilan
korannya, melainkan juga isi. Kini porsi berita maupun artikel yang berkaitan dengan bisnis akan lebih banyak dijumpai dalam setiap halaman.
Semua ini merupakan upaya pemenuhan tuntutan khalayak pembaca yang semakin lama semakin meningkat. Baik dalam hal gaya hidup maupun status
sosial ekonominya.
92
8. Perkembangan Harian Umum Republika
Begitu harian umum Harian Umum Republika terbit pada 4 Januari 1993, penjualan oplahnya terus meningkat. Hanya dalam sepuluh hari sejak terbit, oplah
koran ini sudah mencapai 100.000 eksemplar. Ini berarti peningkatnya 2,5 kali lipat dari rencana awal terbit dengan oplah rata-rata 40.000 eksemplar per hari
91
Arif Punto Utomo, Republika 17 Tahun Melintas Zaman. h.45.
92
Data diperoleh dari Company Profile Harian Republika.
pada semester pertama tahun 1993. Hingga akhir semester kedua, pada Desember 1993 oplah Harian Umum Republika sudah mencapai 130.000 eksemplar per hari.
Harian umumnya Harian Umum Republika terbesar di seluruh Indonesia. Namun, sebagian besar oplahnya beredar di Jakarta dan Jawa Barat. Di Jakarta
50.31, Jawa Barat 17.30, Jawa Tengah 6.90, Jawa Timur 4.36. sisanya terbesar di daerah-daerah lain.
Dalam bidang produksi, prestasi Harian Umum Republika ditandai dengan keberhasilan meraih penghargaan bergengsi dalam lomba pewajahan 1993 yang
disenggarakan Serikat Grafika Pers, pertengahan Oktober 1993. Harian Umum Republika berhasil menjadi juara pertama, yang sekaligus menempakan diri
sebagai surat kabar denga desain perwajahan terbaik di Indonesia. Sebagai tanggung jawab sosial kepada masyarakat luas, khususnya kepada
‘kaum dhuafa’ juga sekaligus ikut serta mensukseskan program pemerintahan dalam mengentaskan kemiskinan, pada Juli 1993, harian umum Harian Umum
Republika membuka program ‘dompet dhuafa’ yakni, menghimpun, mengelolah dan menyalurkan zakat para pembaca.
9. Target Audience
Harian Umum Republika juga memiliki target audience antara lain adalah beragama Islam dan agama lain, memiliki golongan profesional, manajer,
eksekutif, pelajar, dan pengusaha, dengan mengambil pasar berskala nasional.
93
Pembaca Harian Umum Republika untuk golongan muda pria umur 20-29 tahun
93
Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik Jakarta: Granit 2004, h. 123.