menggunakan kepercayaan masyarakat, ungkapan sehari-hari, pribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno, bahkan mungkin ungkapan yang diambil dari ayat-
ayat suci, semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama.
b. Kognisi Sosial
45
Selain menjelaskan analisis teks, dalam analisis wacana Van Dijk juga dijelaskan konsep tentang kognisi sosial. Kognisi sosial merupakan kesadaran
mental wartawan yang membentuk teks tersebut. Dalam pandangan Van Dijk, untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, dibutuhkan suatu
analisis kognisi sosial dan konteks sosial. Pendekatan kognisi sosial didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak
mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu penelitian atas representatif kognisi sosial dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita.
Dalam kerangka analisis wacana Van Dijk, perhatian bukan hanya pada teks, tetapi juga pada proses produksi teks tersebut. Yaitu perlu adanya penelitian
mengenai kognisi sosial yaitu kesadaran mental penulis yang membentuk teks tersebut. Pendekatan ini berdasarkan pada asumsi, bahwa teks tidak mempunyai
makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa dalam hal ini penulis sebagai representatif darinya.
46
45
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. h.259.
46
Sobur, Analisis Teks Media, h. 74.
c. Konteks Sosial
Van Dijk merumuskan pengertian konteks sosial atau analisis sosial sebagai suatu usaha menganalisis bagaimana wacana berkembang dalam
masyarakat, proses produksi, dan reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan. Analisis wacana pada model Van Dijk merupakan model penelitian
analisis wacana yang tidak hanya menekankan pada analisis teks semata. Dalam proses analisisnya terdapat bentuk analisis yang dinamakan konteks
sosial. Analisis konteks sosial dapat dimaknakan sebagai bentuk analisis untuk melihat konteks atau latar belakang terbentuknya teks tersebut. Hal ini berkaitan
dengan keadaan situasional yang terjadi pada saat tulisan atau sebuah teks ditulis. Dalam pandangan ini, Van Dijk menyatakan bahwa wacana yang terdapat
dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga untuk meneliti teks tersebut, perlu mengetahui bagaimana
wacana tersebut diproduksi dalam masyarakat.
47
C. Konsep Berita
1. Pengertian Berita
Berita berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa Inggris disebut Write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi. Sebagaimana ada
yang menyebut dengan Vritta, artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi”. Vritta dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi Berita atau Warta.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwodarminta, “berita” berarti kabar atau warta, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia
47
Sobur, Analisis Teks Media, h 271.