BAB III PROFIL HARIAN UMUM REPUBLIKA
A. Sejarah Harian Umum Republika
Harian Umum Republika diterbitkan atas kehendak mewujudkan media massa yang mampu mendorong bangsa menjadi kritis dan berkualitas. Yakni
bangsa yang mampu sederajat dengan bangsa maju lain di dunia, memegang nilai- nilai spiritualitas sebagai perwujudan pancasila sebagai filsafat bangsa, serta
memiliki arah gerak seperti digariskan UUD 1945. Kehendak melahirkan masyarakat demikian searah dengan tujuan, cita-cita
dan program Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia ICMI yang dibentuk pada 5 Desember 1990. Salah satu dari program ICMI yang disebarkan ke seluruh
Indonesia, antara lain, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program peningkatan 5K, yaitu: kualitas iman, kualitas hidup, kualitas kerja, kualitas
karya, dan kualitas pikir. Untuk mewujudkan tujuan, cita-cita dan program Ikatan Cendikiawan
Muslim diatas, beberapa tokoh pemerintahan dan masyarakat yang berdedikasi dan komitmen pada pembangunan bangsa dan masyarakat Indonesia, yang
beragama Islam, membentuk Yayasan Abdi Bangsa pada 17 Agustus 1992. Yayasan ini kemudian menyusun tiga program utamanya:
1. Pengembangan Islamic Center.
2. Pengembangan CIDES Center For Information and Development Studies.
3. Penerbitan Harian Umum Republika.
Harian umum Republika diterbitkan berdiri dibawah Yayasan Abdi Bangsa yang dibentuk pada 17 Agustus 1992. Pendiri yayasan ini terdiri dari
beberapa mantan menteri, pejabat tinggi negara, cendikiawan, tokoh masyarakat, serta penguasaha. Mereka antara lain, Ir. Drs. Ginanjar Kartasasmita, Haji
Harmoko, Ibnu Sutowo, Muhammad Hasan, Ibu Tien Soeharto, Probosutedjo, Ir. Aburizal Bakrie, dan lain-lainnya.
80
Sedangkan Haji Muhammad Soeharto, Presiden RI, berperan sebagai pelindung yayasan. Sementara Prof. Dr. Ing. B.J.
Habibie, yang juga menjabat Ketua Umum ICMI, dipercaya sebagai Ketua Badan Pembina Yayasan Abdi Bangsa.
Pada 28 November 1992 Yayasan Abdi Bangsa mendirikan Perusahaan Terbatas PT. Abdi Bangsa. Melalui proses, yayasan kemudian memperoleh
SIUPP Surat Izin Usaha Penerbitan Pers dari Departemen Penerangan Republik Indonesia, sebagai modal awal penerbitan Harian Umum Republika SIUPP itu
bernomor 283 SK MENPEN SIUPP A.7 1992 tertanggal 19 Desember 1992.
81
Nama Republika sendiri berasal dari ide Presiden Soeharto yang disampaikan saat beberapa pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
ICMI. Pusat menghadap padanya untuk menyampaikan rencana peluncuran harian umum tersebut. Sebelumya, koran ini akan diberi nama, antara lain,
“Republik”.
82
80
Arif Punto Utomo, Republika 17 Tahun Melintas Zaman. h. 4.
81
Arif Punto Utomo, Republika 17 Tahun Melintas Zaman. h. 7.
82
Wawancara Pribadi, Anif Punto Utomo, Redaktur Senior Harian Umum Republika, tgl 10 Mei 2011.
Harian Umum Republika adalah sebuah koran berskala nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan
tersebut merupakan upaya panjang dari kalangan umat khususnya para wartawan muda yang professional guna untuk menembus ketatnya izin penerbitan pada
masa itu. “Harian Umum Republika mulai terbit perdana pada tanggal 4 Januari
1993”.
83
Pada masa itu izin untuk menerbitkan harian umum atau koran terbilang sangat sulit, hasil dari ICMI se-Indonesia yang dapat menembus ketatnya
pemerintahan untuk izin penerbitan. Harian Umum Republika menjadi suatu berkah dengan dapat terwakilkannya aspirasi umat Islam di dalam wacana
nasional sehingga menumbuhkan pluralisme informasi kepada masyarakat dan merupakan perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan publik.
Harian Umum Republika juga menjadi “media pertama” yang melakukan Cetak Jarak Jauh CJJ pada tanggal 17 Mei 1997, di Solo.
84
Bidang teknologi Republika terbukti menjadi media pertama di Indonesia yang mengembangkan
media Online www.republika.co.id yakni pada 17 Agustus 1995. Beberapa hari menjelang kemunculan Microsoft sendiri meluncurkan Internet Explorer IE.
Komposisi saham perusahaan mengalami perubahan yang signifikan pada November 2000 setelah kelompok usaha Indopac Media, masuk mengambil 24
persen saham. Pada 2002, media ini sebagai perusahaan public ditegaskan dengan tercatat dalam papan jual di Bursa Efek Jakarta yang sekarang berubah menjadi
Bursa Efek Indonesia. Keberhasilan pencatatan saham PT. Abdi Bangsa Tbk, “
83
Wawancara Pribadi, Anif Punto Utomo, Redaktur Senior Harian Umum Republika, tgl 10 Mei 2011.
84
Wawancara Pribadi, Anif Punto Utomo, Redaktur Senior Harian Umum Republika, tgl 10 Mei 2011.