Apakah owner memengaruhi kebijakan redaksi?

Wawancara “Hirarki Pengaruh Pemberitaan Jokowi pada Laporan Utama Majalah Tempo Edisi April – Juni 2014” Nama : Nurfajria NIM : 1110051100045 Narasumber : Anton Septian Jabatan : Wartawan HariTanggal : Kamis, 5 Maret 2015 Tempat : Kantor Redaksi Majalah Koran Tempo Jln. Kebayoran Baru – Mayestik, Jakarta 1. Apa latar belakang pendidikan anda? Saya di Tempo eee berapa tahun ya, delapan tahun. Dulu kuliah di Universitas Gajah Mada, S1 jurusan menejemen ekonomi. Ikut pers mahasiswa kemudian eee apa namanya diluar itu juga saya bikin newsletter dulu zamannya kuliah. Saya juga suka nulis dan sebagainya deh. Ketertarikan di dunia jurnalistik itu memang sejak awal, kalau saya ya bukan dari sudah masuk Tempo baru tertarik. Karena banyak temen-temen saya tuh yang baru belajar nulis atau belajar jurnalistik setelah sudah di Tempo. Karena setiap orang kan harus menjadi wartawan politik bukan wartawan ekonomi. Ada juga intinya tuh yang jadi wartawan gaya hidup, dan wartawan sebagainya. 2. Apa latar belakang organisasi anda? Apakah anda termasuk dalam keanggotaan organisasi masyarakat ormas tertentu? Ada di pers kampus dan organisasi lainnya. Dan gak ikut ormas-ormasan gitu,Cuma ikut pers kampus zaman-zamannya kuliah, gitu.

3. Saat anda mendaftar menjadi jurnalis di Tempo apa saja persyarakat khusus yang

harus dipenuhi? Enggak ada, eee kalau misalnya aku lupa lagi cuma waktu itu lowongan terbuka tuh, bisa dilihat kualifikasinya apa saja tuh. Kaya misalnya usia maksimal 26 tahun yak an, terus juga eee ipk minimal 2,8, terus soal jurusan diutamakan aktif di pers kampus, atau minimal ngerti bahasa asing, udah gitu-gitu aja. Enggak ada, gak ada yang khusus. Paling yang agak khususnya yang diutamakan pernah ikut pers kampus. Tapi bukan berati yang enggak aktif gak diterima, bukatinya temen-temen saya tuh yang ikut pers Cuma beberapa doing, jadi kebanyakannya tuh bener-bener sama sekali baru. Itu yang diutamakannya, tapi itu bukan satu-satunya syarat karena kaya tes psikologi juga menentukan kan, eee apa sykotes ya terus kemudian hasil wawancara dan tes kesehatan juga menentukan. 4. Apakah latar belakang pendidikan sangat ditekankan? Cuma S1 sama apa namanya eee ipk minimal 2,8, gitu aja sih. Kan lain-lainnya disaring di psikotes juga ya. Itu juga kan sangat menentukan, misalnya yang daftar ada 2000 ka, pada saat sesi pertama itu langsung ada psikotes tahap satu, psikotes tahap dua. Jadi eee kalau nanti kerja itu ada tahapan beberapa psikotes itu. Ada yang apa namanya, eee modelnya tuh psikotes semua nanti eee hasil finalnya dikasih tahu. Kemudian menunjukkannya lulus atau enggak. Tapi kalau di Tempo itu enggak, jadi ada tahapan psikotes yang satu tahapan itu penyaringan gitu. Misalnya dari 2000 eee pendaftar ya, kemudia berkurang jadi 1500 gitu, tahap kedua berkurang jadi 1000, terus saja begitu. Sampai terus tersisa eee beberapa puluh kandidat untuk tes wawancara. Tes wawancara tahap kedua ya, karena dalam rangkaian psikotes itu ada wawancara tahap pertama. Tidak ada yang istimewa kan ya, sama seperti pada umumnya. 5. Bagaimana ideologi anda sendiri sebagai jurnalis? Ya kalau ideologi yang dimaksud ini besar seperti marxisme atau kapitalism ya ini seperti yang diajarkan kehidupan sehari-hari kita. Dimana kita harus eee apa namanya eee membela nilai-nilai yang dianggep benar ya gitu. Dimana nilai-nilai itu dianggap relatif benar tergangtung di masyarakat apa dan di negara apa berlakunya. Tapi pada dasarnya ada nilai-nilai yang universal. Kaya misalnya, eee apa namanya pedoman pembelaan hak asasi manusia, itu namanya universal. Terus eee anti korupsi, harus apa namanya eee menemukan keadilan, kan universal juga. Eee kesetaraan baik gender maupun usia atau misalnya suku, agama dan sebagainya. Sama seperti yang ada di konstitusi kita, dimana hak-hak minoritas dijamin oleh negara. Jadi hak-hak atau nilai-nilau universal yang dianggap baik itulah yang saya yakini dan Tempo yakini kan gitu. Jadi tidak ada istilah Tempo kirii, tidak ada juga. Kalau temen-temen lihat disini tuh kebanyakannya yaitu temen yang ngerokok itu sedikit gitu. Jadi eee misalnya kalau lagi bulan puasa eee awet puasanya, terus kemudian eee banyak yang istri-istrinya itu yang jilbab-jilbab syar’i gitu soaltnya rajin-rajin gitu, tapi kalau misalnya sudah berhubungan dengan masyarakat ya nilai-nilai yang di masyarakat yang diutamakannya bukan hukum positif yang diutamakannya.