GAMBARAN UMUM Hirarki pengaruh pemberitaan Jokowi pada laporan utama Majalah Tempo edisi April-Juni 2014

internal, keputusan manajerial dan editorial, serta pengaruh eksternal yang berasal dari sumber-sumber nonmedia, seperti individu-individu yang berpengaruh pada sosial, petinggi pemerintah, pemasang iklan dan pengaruh luar lainnya. Dalam teori ini akan terlihat seberapa berpengaruhnya sebuah berita pada tiap-tiap level yang dikenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Walaupun faktor organisasi media dan faktor kepemilikan merupakan level yang paling kuat, namun level individu, level kerutinan media, dan level ekstra media tidak boleh mengesampingkan, karena satu sama lain dari kelima level tersebut ikut memengaruhi berita di media. Lebih lanjutnya peneliti akan membahas setiap level dalam teori hirarki pengaruh media yang dijelaskan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, yaitu:

1. Level Pengaruh Individu Pekerja Media

Pengaruh ini biasa direpresentasikan kepada seorang jurnalis atau wartawan. Level individu ini juga biasa disebut sebagai pekerja media, karena mereka sendirilah yang terjun langsung mencari bahkan membuat berita. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa memengaruhi sebuah pemberitaan karena faktor latar belakangnya, seperti latar belakang pendidikan, karakteristik atau kompetensi si wartawan. Sebagai contoh wartawan yang ahli dibidang hukum jika mendapati meliput berita tentang olahraga, maka otomastis berita yang disajikan tidak mendalam. Akan berbeda dengan wartawan yang meliput sesuai dibidang ahlinya. Faktor individu dari seorang pekerja media sedikit banyaknya sangat memengaruhi pemberitaan di sebuah media. Hal tersebut bisa terjadi karena seorang jurnalis atau wartawan sebagai pencari berita dapat juga mengkonstruk pemberitaan sebuah media. Seorang jurnalis adalah sosok dibalik berita, yang mengumpulkan dan membuat berita yang dapat dilihat dari segi personalnya. Salah satu faktor yang memengaruhi level individu dari teori hirarki pengaruh ini adalah faktor latar belakang dan karakteristik. Faktor latar belakang dan karakteristik dari pekerja media menurut Shoemaker dan Reese dibentuk oleh beberapa faktor, yaitu masalah gender atau jenis kelamin dari jurnalis, etnis, orientasi seksual dan faktor pendidikan dari sang jurnalis. 2 Fokus peneliti saat ini adalah faktor latar belakang dan karakteristik seorang jurnalis dilihat dari segi pendidikannya. Banyak perdebatan mengenai kompetensi seorang jurnalis dilihat dari segi pendidikan. Hal ini dikarenakan tingkat intelektual atau disiplin ilmu yang diambil oleh seorang jurnalis pada masa pendidikannya di bangku perguruan tinggi sangat dapat memengaruhi pemberitaan sebuah media. Salah satu perdebatan yang terjadi ada di Amerika Serikat. Dalam hal tersebut membahas mengenai lebih kompeten mana seorang jurnalis dengan latar pendidikan secara professional daripada seorang jurnalis dengan latar belakang yang mengenyam pendidikan dari disiplin ilmu lainnya diluar ilmu jurnalistik. Tapi kini mayoritas pekerja media justru berasal dari disiplin ilmu yang lain, seperti sejarah, ilmu politik, dan disiplin ilmu lainnya. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan antara seorang pekerja media yang mendapatkan ilmu jurnalistik dan disiplin ilmu lainnya. Kelebihan seorang pekerja media yang mendapat ilmu jurnalistik di bangku 2 Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message: Theories of influences on Mass Media Content New York: Longman Publishers, 1996, h. 64.