Rapat Checking Level Pengaruh Kerutinan Media

Sebagai media yang independen, majalah Tempo mempunyai kebijakan yang cukup bijaksana. Kebijakan yang diterapkan oleh majalah Tempo merupakan acuan dan pedoman yang digunakan oleh para pekerja media di majalah Tempo. Kebijakan-kebijakan yang diambil pun tidak secara sepihak, dalam arti semua bisa diputuskan bersama melalui rapat. Dalam rapat redaksi, semua elemen boleh mengajukan usul dan menentukan pilihan berita. Dalam rapat tersebutlah terjadi sebuah kebijakan. Kebijakan yang diputuskan bersama dalam menentukan pemberitaan. Pemimpin redaksi atau kalangan atas di majalah Tempo tidak bisa memonopoli perencaan pemberitaan. “Ini bukan logika struktural di Tempo ini. Bahwa dia sebagai penanggungjawab ikut menghela rapat, iya. Tetapi dia tidak memonopoli harus begini harus begitu, tidak juga. Nah kalo kamu di kampus ikut pers kampus, barangkali bisa lebih mudah membayangkan. Bagaimana egaliternya pers kampus. Disini bukan sekolah negeri juga semuanya harus ngikutin, enggak begitu. Kita ada pembahasan disitu, ada perdebatan disitu. Kalaupun pimred itu punya tanggungjawab itu iya. Bahwa dia punya otoritas, iya. Namun kemudian tidak terserah kamu deh, saya ngikutin aja pak. Lo nyuruh gue nulis apa ya gue tulis, enggak begitu.” 12 Dari penjelasan di atas, dalam majalah Tempo kebijakan tetap ada pada pemegang tanggung jawab sebagai pemimpin redaksi, namun, pihak yang menentukan berita tetap ada pada pekerja media sebagai wartawan. Merekalah yang mencari langsung terjun ke lapangan dan langsung membuat berita. Menurut Maskun Iskandar, keredaksian dibagi menjadi empat jenjang: pertama, pemimpin redaksi yang bertanggung jawab pada 12 Wawancara peneliti dengan Jobpie Sugiharto, Redaktur desk Nasional Majalah Tempo, pada 23 Februari 2015 pukul 12:30 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. kebijakan isi media; kedua, redaktur pelaksana yang dibebani tanggung jawab pelaksanaan keredaksian, sehari-hari, dan biasanya mengatur isi berita para wartawan atau reporter; ketiga, editor atau redaktur yang bertugas menyunting naskah dan halaman; keempat, wartawan atau reporter yang mencari dan yang membuat berita. 13 Laporan utama merupakan salah satu rubrik di majalah Tempo. Laporan utama ini membahas isu-isu besar yang dijadikan headline dan kover majalah pada edisi terbitan majalah Tempo. Menurut Jobpie, redaktur desk nasional, laporan utama adalah suatu laporan khusus yang mendapat porsi yang besar baik dalam jumlah kolom dan halamannya. “Laporan utama itu biasanya tecermin dari cover, gambar depan itu apa. Nah itu laporan utama adalah suatu laporan khusus, laporan eee yang Tempo menganggap itu mendapat porsi yang besar. Kalau koran itu headline gitu lah. Dan kemudian porsinya lebih banyak halamannya aah begitu. Ketimbang laporan panjang, itu mendapat porsi yang besar.” 14 Dalam pemberitaan di majalah Tempo, objek yang menjadi kebijakan laporan utama itu ada pada rapat Checking. Rapat checking adalah rapat untuk membahas dan mencek bahan-bahan yang telah dikumpulkan. Rapat tersebut hanya dihadiri oleh pemimpin redaksi dan redaktur pelaksana karena wartawan dan anggota yang lainnya masih mencari bahan untuk di presentasikan. Rapat ini merupakan penentu berita mana saja yang akan dimuat dan berita mana yang akan menjadi laporan utama. 13 Maskun Iskandar, Ensiklopedia Nasional Indonesia Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1990, h. 125. 14 Wawancara peneliti dengan Jobpie Sugiharto, Redaktur desk Nasional Majalah Tempo, pada 23 Februari 2015 pukul 12:30 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.