Batasan dan Rumusan Masalah Metodologi Penelitian

serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi di lapangan. Keempat, peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses penelitian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar. 12 Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat nonkuantitatif, seperti penggunaan instrument wawancara dan pengamatan observation. 13 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik anatara lain: a. Wawancara: Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, suatu teknik yang dianggap tepat dalam mendapat informasi. Ini karena data yang didapatkan secara langsung diperoleh dari orang yang bersangkutan dan lebih akurat. Karena itu, peneliti melakukan wawancara bebas terpimpin semi structured interview, yaitu wawancara dengan menggunakan interview guide atau pedoman wawancara yang dibuat berupa daftar pertanyaan. 14 Wawancara dilakukan secara bebas, tetapi menggunakan pedoman wawancara yang baik dan benar agar pertanyaan lebih terarah. Data yang diperoleh bisa dengan cara tanya jawab secara lisan, ataupun melalui surat elektronik email. Peneliti melakukan wawancara dengan Reporter majalah Tempo, Redaktur Pelaksana majalah Tempo. 12 Agus Salim, Teori dan Paradigma Sosial dari Guba dan Penerapannya, h. 303. 13 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Gintanyali, 2004, h. 2. 14 Denzin, Norman K, Lincoln, Yonna S, Handbook of Qualitative Research, Dariyanto dkk edisi terjemahan Indonesia., Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009. b. Dokumentasi: Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. 15 Data juga dapat diperoleh dari mengkaji atau menelaah dokumen yang dimiliki majalah Tempo pada bagian laporan utama yang diteliti baik tertulis, gambar atau foto, grafik dan lain sebagainya. Ada juga data yang bersumber dari buku, majalah, dan internet berupa artikel-artikel media massa yang ada relevansinya dengan materi penelitian untuk selanjutnya dijadikan bahan sebagai data untuk peneliti. 4. Informan Penelitian Peneliti menggunakan informan yang akurat untuk melakukan wawancara dengan pihak media terkait. Informan yang akurat dan tepat untuk menjadi data yaitu seorang reporter dari majalah Tempo yang ikut membertitakan mengenai Jokowi saat itu dan seorang redaktur pelaksana yang terlibat dalam pembuatan berita Jokowi tersebut pada April-Juni 2014. Peneliti menggunakan kedua informan tersebut agar data yang didapatkan akurat dan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan wawancara pada kedua informas tersebut. 5. Teknik Analisis Data Langkah selanjutnya, peneliti menyusun data yang ada agar sistematis, lalu mengklasifikasi data itu untuk dianalisis sesuai masalah dan tujuan penelitian, kemudian menyajikan dalam bentuk laporan ilmiah. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif deskriptif. Penulis menganalisis dan membandingkan data deskriptif yang telah 15 Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003 cet. ke-4 h. 73. diperoleh, dan merelevansikannya dengan teori hirarki pengaruh yang dikenalkan oleh Pamela dan Reese. 6. Pedoman Penulisan Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, da Disertasi karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA Center for Quality Development and Assurance Universitas Islam Negari Sayarif Haidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Analisis ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku yang membahas tentang analisis hirarki pengaruh pada media massa, salah satunya adalah skripsi dengan judul “Hirarki Pengaruh Pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo” yang ditulis oleh Fahdi Fahlevi, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaan Islam tahun 2013. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo selama sebulan. Sedangkan peneliti meneliti laporan utama di majalah Tempo terkait pemberitaan Jokowi selama tiga bulan terhitung mulai April hingga Juni 2014. Bedanya dengan peneliti sebelumnya yaitu Fahdi Fahlevi menggunakan observasi untuk teknik pengumpulan data dan objek yang dipilihnya yaitu isu mengenai kekerasan terhadap agama, sedangkan peneliti mengangkat isu tentang sosok tokoh baru yang sedang tenar dikalangan masyarakat. Sosok ini dianggap punya pengaruh besar terhadap rakyat Indonesia untuk menjadi kepala negara. Penelitian lain juga dilakukan oleh saudari Halimatus Sa’diyah dengan skripsinya berjudul “Hirarki Pengaruh Dalam Proses Penyeleksian Berita Studi Pada Kebijakan Redaksi Liputan 6 SCTV”. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif fenomenologi, sementara jenis penelitian yang akan peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis analisis deskripstif. Penelitian yang dilakukan oleh Halimatus Sa’diyah lebih kepada faktor apa yang memengaruhi proses penyeleksian berita yang terjadi di media elektronik yaitu pada program Liputan6, sedangkan peneliti lebih kepada faktor- faktor apa saja yang memberi pengarih pada pemberitaan Jokowi yang terjadi di media cetak yaitu pada laporan utama majalah Tempo edisi April-Juni 2014

F. Sistematika Penulisan

Agar lebih mudah dalam memahami pembahasan dalam penelitian ini, peneliti membagi dalam lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

membahas tentang Latar Belakang Masalah. Pembatasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka serta Sitematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

mengurai tentang kajian teori Hirarki Pengaruh yang dikenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese dan Kebijakan Redaksional.

BAB III GAMBARAN UMUM

menjelaskan profil tentang sejarah berdirinya majalah Tempo, struktur organisasi majalah Tempo, visi dan misi majalah Tempo, laporan utama majalah Tempo.

BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS

mengulas analisis data yang diperoleh dari Majalah Tempo terkait faktor- faktor apa saja yang memengaruhi majalah Tempo pada tiga bulan edisi mulai dari April – Juni 2014 pada pemberitaan tentang Jokowi.

BAB V PENUTUP

menyajikan kesimpulan dan saran. 15

BAB II KAJIAN TEORI

A. Teori Hirarki Pengaruh Media

Teori Hirarki Pengaruh Hierarchy of influence pertama kali diperkenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini merupakan teori dalam kajian komunikasi massa yang menjelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi konten media. Teori ini membahas tentang isi media merupakan suatu pemberitaan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal media. Pamela dan Reese membaginya dalam lima level yaitu level individu Individual level, level kerutinan media Media routine level, level organisasi Organization level, level ekstra media Extra media level dan level ideologi Ideological level. Asumsi dari teori ini adalah bagaimana pesan media yang disampaikan kepada khalayak adalah hasil pengaruh dari kebijakan internal organisasi media dan pengaruh dari eksternal media itu sendiri. Pengaruh dari internal media sebenarnya berhubungan dengan kepentingan dari pemilik media, individu wartawan sebagai pencari berita, dan kerutinan media sehari-sehari. Pengaruh faktor eksternal media yang ikut menwarnai konten media adalah para pengiklan, pangsa pasar, kontrol pemerintah, dan faktor eksternal lainnya. Stephen D. Reese mengemukakan bahwa isi pesan media atau agenda setting merupakan hasil tekanan yang berasal dari dalam dan luar organisasi media. 1 Dengan kata lain isi dari konten media adalah kombinasi dari program 1 Stephen D. Reese, Setting the media’s Agenda: A power balance perspektive Beverly Hills: Sage, 1991, h. 324.