TEMUAN DAN HASIL ANALISIS PENUTUP

mengkonstruk pemberitaan sebuah media. Seorang jurnalis adalah sosok dibalik berita, yang mengumpulkan dan membuat berita yang dapat dilihat dari segi personalnya. Salah satu faktor yang memengaruhi level individu dari teori hirarki pengaruh ini adalah faktor latar belakang dan karakteristik. Faktor latar belakang dan karakteristik dari pekerja media menurut Shoemaker dan Reese dibentuk oleh beberapa faktor, yaitu masalah gender atau jenis kelamin dari jurnalis, etnis, orientasi seksual dan faktor pendidikan dari sang jurnalis. 2 Fokus peneliti saat ini adalah faktor latar belakang dan karakteristik seorang jurnalis dilihat dari segi pendidikannya. Banyak perdebatan mengenai kompetensi seorang jurnalis dilihat dari segi pendidikan. Hal ini dikarenakan tingkat intelektual atau disiplin ilmu yang diambil oleh seorang jurnalis pada masa pendidikannya di bangku perguruan tinggi sangat dapat memengaruhi pemberitaan sebuah media. Salah satu perdebatan yang terjadi ada di Amerika Serikat. Dalam hal tersebut membahas mengenai lebih kompeten mana seorang jurnalis dengan latar pendidikan secara professional daripada seorang jurnalis dengan latar belakang yang mengenyam pendidikan dari disiplin ilmu lainnya diluar ilmu jurnalistik. Tapi kini mayoritas pekerja media justru berasal dari disiplin ilmu yang lain, seperti sejarah, ilmu politik, dan disiplin ilmu lainnya. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan antara seorang pekerja media yang mendapatkan ilmu jurnalistik dan disiplin ilmu lainnya. Kelebihan seorang pekerja media yang mendapat ilmu jurnalistik di bangku 2 Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message: Theories of influences on Mass Media Content New York: Longman Publishers, 1996, h. 64. perkuliahannya yaitu lebih unggul dalam teknik penulisan berita, baik dalam penulisan straight news, feature atau jenis berita lainnya. Sedangkan seorang pekerja media yang mendapat disiplin ilmu lain di luar dari ilmu jurnalistik, lebih unggul dalam materi atau bidang berita yang digelutinya. Faktor pendidikan dan karakteristik ini sangat memengaruhi individu seorang pekerja media kepada penulisan berita yang akan disajikan. Ilmu yang didapatkan oleh seorang jurnalis sangat memengaruhi hasil penulisan sebuah berita yang disajikan olehnya, karena ilmu yang didapat sebelumnya dapat menentukan kualitas sebuah pemberitaan. Dalam atau tidaknya sebuah pemberitaan juga ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan karakteristik sang jurnalis. Faktor kedua yang dapat membentuk faktor individual level adalah faktor kepercayaan, nilai-nilai dan perilaku pada seorang jurnalis. Faktor ini juga dapat memengaruhi sebuah pemberitaan yang dibentuk oleh seorang jurnalis karena banyaknya pengalaman yang pernah dirasakan, nilai-nilai serta perilaku yang didapat secara tidak langsung sangat berefek pada pemberitaan yang dikonstruk oleh jurnalis. Aspek kepercayaan dan nilai-nilai dalam level individual ini memang tidak terlalu kuat untuk membentuk efek kepada seorang jurnalis dalam mengkonstruk berita, karena aspek yang lebih kuat dalam mengkonstruk jadinya berita adalah kekuatan aspek organisasi level dan rutinitas media. Walaupun aspek kepercayaan, nilai-nilai dan perilaku tidak bisa lebih berpegaruh kuat membentuk efek pada seorang jurnalis, tetapi sedikit banyaknya faktor tersebut dapat memengaruhi sebuah pemberitaan.