Level Pengaruh Ideologi Media

Individual level Media routines level Organization level Extra media level Ideological level 40

BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH

TEMPO

A. Sejarah dan Berkembangnya Majalah Tempo

PT Tempo Inti Media tergabung dalam satu korporasi Tempo Media Group yang bergerak di bidang industri penyedia jasa informasi, di dalamnya bernaung beberapa perusahaan, yaitu PT Tempo Inti Media Tbk., PT Temprint dan PT Tempo Inti Media Impresario. Majalah Tempo berada di bawah naungan PT Tempo Inti Media Tbk. PT Tempo Inti Media Tbk sudah berstatus perusahaan terbuka. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2001. Meski masih tergolong pemain baru dalam bursa, sebagai sebuah perusahaan media, Tempo memiliki sejarah yang panjang. Berawal dari sekelompok anak muda yang berangan memiliki majalah sendiri, Goenawan Muhamad, Fikri Jufri, Christianto, Wibisono, dan Usmanah mendirikan majalah Tempo dibawah PT. Grafiti Pers sebagai penerbitnya. Mereka adalah mantan karyawan majalah Ekspres yang bekerjasama dengan para mantan karyawan majalah Djaja milik Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota DKI yang dulu sempat macet terbit. Untuk merembukkan berdirinya majalah Tempo, para mantan karyawan majalah Ekspres dan Djaja itu juga bekerjasama dengan Yayasan Jaya Raya yang dipimpin oleh Ir. Ciputra. 1 Yayasan ini berada di bawah naungan pemerintah DKI. Dalam perwajahah, Tempo meniru Time. Sesuatu yang tak disebutkan pengelola Tempo bahwa mereka terpengaruh oleh majalah Amerika. Tempo dibagi ke dalam beberapa rubric seperti Nasional, Ekonomi, Film, Foto, Luar Negeri, Kota Desa, Pokok Tokoh. Bahkan kata “Tempo” berarti “Time” waktu. 2 Nama Tempo dipilih sebagai nama majalah mingguan yang diterbitkan pada 1971. Nama Tempo dipilih karena nama ini mudah diucap dan diingat, hal ini diutarakan oleh Goenawan Muhamad selaku Pemimpin Redaksi saat itu. Selain cocok dengan sifat medianya yang berkala mingguan, nama tersebut juga mungkin lebih dekat dengan nama majalah berita terbitan Amerika Serikat, Time. 3 Majalah Time yang notabennya sudah terkenal diharapkan akan berkilau juga pada majalah Tempo. Ada empat alasan kenapa nama “Tempo” dipilih. Pertama, kata “Tempo” merupakan kata yang singkat dan bersahaja. Kata ini mudah diucapkan oleh semua orang Indonesia yang berasal dari berbagai macam jurusan dan golongan. Kedua, kata ini terdengar netral, tidak mengejutkan, dan tidak merangsang. Ketiga, kata ini bukan merupakan sebuah simbol ataupun dapat mewakili suatu golongan. Terakhir, makna sederhana dari kata “Tempo” adalah “ waktu”. Kesederhanaan makna ini jugalah yang membuat 1 http:korporat.Tempo.cotentangsejarah, artikel ini diakses pada 30 April 2014 pukul 14:00 WIB 2 Janet Steele, Wars Within: Pergulatan Tempo, Majalah Berita Sejak Zaman Orde Baru Jakarta: Dian Rakyat, 2007, h. 60. 3 http:korporat.Tempo.co , artikel ini diakses pada 30 April 2014 pukul 14:00 WIB kata yang memiliki arti sama dipakai oleh beberapa penerbitan di negara lain sebagai nama majalah. 4 Tempo adalah majalah berita mingguan Indonesia yang fokus utamanya menyoroti pemberitaan hukum dan politik. Tempo juga merupakan majalah pertama yang tidak memiliki afiliasi dengan pemerintahan. Majalah Tempo juga belum diketahui keberpihakannya. Hal tersebut ditegaskan oleh Kun Wazis dalam bukunya Media Massa dan Konstruksi Realita yang menyatakan bahwa tidak semua media sudah terlihat jelas ke arah mana politik mana media berlabuh, contohnya Tempo yang masih menjadi bola liar. 5 Majalah ini cukup independen dalam memberitakan peristiwa yang terjadi, tidak dipengaruhi oleh pihak lain, baik itu dari pribadi maupun lembaga. Edisi perdana majalah Tempo terbit pada 6 Maret 1971. Edisi pertama Tempo laku sekitar 10.000 eksemplar. Disusul edisi kedua yang laku sekitar 15.000 eksemplar. Oplah Majalah Tempo terus meningkat pesat hingga pada tahun ke-10, penjualan majalah Tempo mencapai sekitar 100.000 eksemplar. 6 Majalah Tempo memiliki SIT tertanggal 31 Desember 1970, namun baru terbit perdana pada tanggal 6 Maret1971. Tiga tahun setelah Tempo lahir, keluarlah Keputusan Menteri Penerangan RI No. 061068 PEM 1SK Dirjen PPGSIT 1974. Akibat perubahan peraturan pemerintah, SIT kemudian diubah 4 Sopian, Agus. dkk , Jurnalisme Sastrawi: Atologi Liputan Mendalam dan Memikat Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2009, h.95. 5 Kun Wazis, Media Massa dan Konstruksi Realitas Malang: Aditya Media Publishing, 2012, Cet. I, h. 24. 6 Fahcrul Khoirudin, Sejarah Majalah Tempo: Konflik dan Pemberedelan, artikel ini diakses pada 30 April 2014 pukul 14:00 WIB dari http:id.Wikipedia.orgmajalah-Tempo. dan diganti SIUPP dengan SK Menpen RI 025SKMENPENSIUPPC.11985 tanggal 25 Desember 1985. 7 Menurut Goenawan Muhammad sebelum ada Tempo, hanya ada dua jenis penulisan dalam koran dan majalah di Indonesia: berita yang lempeng straight news seperti koran, atau artikel, seperti “kolom”. Tempo lahir dengan menyajikan cara penulisan yang berbeda sama sekali, yang sekarang menjadi pola di penulisan jurnalistik di Indonesia dan sering tidak pada tempatnya dipakai: bagaimana menyusun sebuah berita tentang sebuah kejadian sebagai sebuah cerita pendek. 8 Hal demikianlah yang membuat Tempo tetap konsisten dalam penyajian penulisan berita dan menjadikan majalah ini tetap bertahan ditengah ketatnya persaingan industri informasi. Secara konseptual, Tempo merupakan majalah mingguan yang padat rubriknya lebih dari 30 rubrik, dan selalu mengutamakan berita dari peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi, yang berarti selalu tepat, akurat, dan selalu baru. Tempo mencanagkan konsep peliputan berita yang sedapat mungkin dilakukan secara jujur dan tanpa a priori. Semua fakta diliput, baik yang disukai maupun tidak. “Penjelasan ide atau gagasan kepada pembaca berusaha dihindari sejauh mungkin oleh Tempo”. kata Evan selaku kepustakaan majalah Tempo. Jika mengetengahkan persoalan yang menyangkut perbedaan pendapat antara dua pihak, keduanya diberi kesempatan yang sama untuk menampilkan opini atau fakta masing-masing dengan variasi yang cukup. Tempo merupakan majalah independen yang tidak dipengaruhi pihak lain, baik itu sebagai pribadi maupun lembaga. Majalah ini 7 Company Profile majalah Tempo 8 Goenawan Muhammad, Seandainya Saya Wartawan Tempo: edisi revisi Jakarta: Institut Tempo, 2007 h. ix.