Menggunakan Waktu Keterampilan Bertanya

Terdapat banyak rumusan pengertian kurikulum dari para ahli, diantaranya Crow dan Crow merumuskan bahwa kurikulum adalah “rancangan pengajaran yang isinya sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu program didikan tertentu”. 31 Harold B. Alberty dan Elsie J. Alberty dalam bukunya Reorganizing The High School Curriculum mengartikan “kurikulum dengan aktivitaskegiatan yang dilakukan murid sesuai dengan peraturan- peraturan sekolah”. 32 Zakiah Daradjat menyatakan kurikulum adalah “suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan- tujuan pendidikan tertentu”. 33 Oleh karena itu, untuk memahami kurikulum sekolah, tidak hanya dengan melihat dokumen kurikulum sebagai suatu program tertulis, akan tetapi juga bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan anak didik baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dari pengertian diatas dapat dilihat kalau kurikulum senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga cakupan kurikulum, dengan berbagai aliran, pendekatan, dan coraknya amat beragam. Sebagai agama yang terbuka dan dinamis. Keberadaan kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan, karena dengan kurikulum itulah kegiatan belajar mengajar akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, baik tujuan yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pengertian kurikulum pendidikan agama Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum secara umum, perbedaan hanya terletak pada sumber pelajarannya saja. Sebagaimana yang diutarakan oleh Abdul Majid dalam bukunya Pembelajaran Agama islam Berbasis Kompetensi, mengatakan bahwa kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah rumusan 31 Abuddin Nata, op.cit., h. 123 32 Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, h. 58 33 Zakiah Daradjat, op. cit., h. 122 tentang tujuan, materi, metode dan evaluasi pendidikan dan evaluasi pendidikan yang bersumber pada ajaran agama Islam. 34 Sesuai dengan pengertian tersebut, maka kurikulum pendidikan Agama adalah termasuk salah satu komponen pendidikan Agama yakni berupa alat untuk mencapai tujuan pendidikan Agama.Untuk mencapai tujuan pendidikan, maka dengan sendirinya dibutuhkan terdapatnya kurikulum yang sesuai. Adapun materi pokok dalam Pendidikan Agama Islam, sebagai berikut: a. Aqidah adalah bersifat keyakinan batin, mengajarkan keesaan Allah. b. Syariah adalah berhubungan dengan amal lahir guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan mengatur pergaulan hidup dan kehidupan manusia. c. Akhlak adalah suatu bentuk amalan yang bersifat pelengkap penyempurna bagi kedua amal diatas yang mengajarkan tentang tatacara pergaulan hidup manusia. 35 Tiga inti ajaran pokok ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun iman, rukun Islam dan akhlak, Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama, yaitu: ilmu tauhid, ilmu fiqh, dan ilmu akhlak. Ketiga kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam, yaitu Al-Quran dan Al-Hadits, serta ditambah lagi dengan sejarah Islam Tarikh.

C. Standar Proses Pendidikan

1. Pengertian Standar Proses Pendidikan

Standar proses pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang merupakan acuan atau kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam pelaksanaan pembelajaran. 36 34 Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004, hal. 74 35 Yunus Namsa, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Pustaka Firdaus, 2000, Cet. Ke-l, h. 18 36 Mursyid, http:mursyid.wordpress.com20071116standar-proses-pendidikan , dibuat pada tanggal 16 November 2007