Keterampilan Memberi Penguatan Kegiatan Pembelajaran

kemudian beranjak ke interaksi selanjutnya pada hari atau minggu yang lain. Jadi akhir suatu pelajaran bukan berarti seluruh proses belajar atau interaksi telah selesai sama sekali. Oleh karena itu kesan perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat diperlukan agar pertemuan pada kesempatan yang lain dapat diterima dan berlangsung dengan baik.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam PAI diatas, maka ruang lingkup materi pendidikan Agama Islam PAI dalam kurikulum 1994 paa dasarnya mencakup tujuh unsur pokok, diantaranya Al- Qur’anHadits. Keimanan, syariah, ibadah, muamalah, akhlak, dan tarikh. Kemudian pada kurikulum tahun 1999 dipadatkan menjadi lima unsur, yaitu Al- Qur’an, keimanan, akhlak, fiqih dan bimbingan ibadah, serta tarikh. Diri unsur-unsur pokok ini dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan sesama manusia lain serta dengan lingkungannya.

4. Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum dalam pengertian mutakhir adalah semua kegiatan yang memberikan pengalaman kepada siswa anak didik di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah, baik di luar maupun di dalam lingkungan dinding sekolah. 30 30 Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam.,Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet. I, h. 83. Terdapat banyak rumusan pengertian kurikulum dari para ahli, diantaranya Crow dan Crow merumuskan bahwa kurikulum adalah “rancangan pengajaran yang isinya sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu program didikan tertentu”. 31 Harold B. Alberty dan Elsie J. Alberty dalam bukunya Reorganizing The High School Curriculum mengartikan “kurikulum dengan aktivitaskegiatan yang dilakukan murid sesuai dengan peraturan- peraturan sekolah”. 32 Zakiah Daradjat menyatakan kurikulum adalah “suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan- tujuan pendidikan tertentu”. 33 Oleh karena itu, untuk memahami kurikulum sekolah, tidak hanya dengan melihat dokumen kurikulum sebagai suatu program tertulis, akan tetapi juga bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan anak didik baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dari pengertian diatas dapat dilihat kalau kurikulum senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga cakupan kurikulum, dengan berbagai aliran, pendekatan, dan coraknya amat beragam. Sebagai agama yang terbuka dan dinamis. Keberadaan kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan, karena dengan kurikulum itulah kegiatan belajar mengajar akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, baik tujuan yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pengertian kurikulum pendidikan agama Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum secara umum, perbedaan hanya terletak pada sumber pelajarannya saja. Sebagaimana yang diutarakan oleh Abdul Majid dalam bukunya Pembelajaran Agama islam Berbasis Kompetensi, mengatakan bahwa kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah rumusan 31 Abuddin Nata, op.cit., h. 123 32 Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, h. 58 33 Zakiah Daradjat, op. cit., h. 122