Setiap orang yang akan melaksanakan tugas guru harus punya kepribadian. Seorang guru agama Islam selain harus berkepribadian
sesuai dengan ajaran Islam, juga harus memiliki kepribadian seorang guru. Guru adalah orang yang seharusnya dicintai dan disegani oleh
muridnya. Penampilannya dalam mengajar harus meyakinkan dan tindak tanduknya akan ditiru dan diikuti oleh muridnya.
45
Sifat-sifat yang harus dimiliki guru dalam pendidikan Islam: 1. Zuhud, tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari
keridhaan Allah semata 2. Kebersihan guru
3. Ikhlas dalam pekerjaan 4. Suka pemaaf
5. Seorang guru merupakan bapak sebelum ia seorang guru 6.
Harus mengetahui tabi’at murid 7. Harus menguasai mata pelajaran.
46
E. Syarat-Syarat Menjadi Guru Pendidikan Agama Profesional
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gamlang.Seperti yang dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan
menyampaikan kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat dikategorikan sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional.
Syarat merupakan sifat pokok yang harus dimiliki oleh guru yang profesional.Syarat dapat diartikan sebagai ciri khusus untuk sebuah pekerjaan
tertentu yang dalam hal ini adalah profesi guru.Dengan demikian, syarat menjadi guru profesioanal dapat dipahami sebagai ciri-ciri yang menjadi
standar utama bagi profesi guru untuk dikatakan sebagai pekerjaan profesional.
Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang Guru Pendidikan Agama Islam, yaitu:
1. Penguasaan Materi Pelajaran
45
Zakiah Daradjat, op.cit., h. 98.
46
Mohd Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1990, Cet. 6, h. 131-134.
Materi pelajaran merupakan isi pengajaran yang dibawakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Sulit dibayangkan, bila seorang guru
mengajar tanpa menguasai materi pelajaran.Bahkan lebih dari itu, agar dapat mencapai hasil yang lebih baik, guru perlu menguasai bukan hanya
sekedar materi tertentu yang merupakan bagian dari suatu mata pelajaran saja tetapi penguasaan yang lebih luas terhadap materi itu sendiri agar
dapat mencapai hasil yang lebih baik. 2. Kemampuan Menerapkan Prinsip-Prinsip Psikologi
Mengajar pada intinya bertalian dengan proses mengubah tingkah laku. Agar memperoleh hasil yang diinginkan secara baik perlu
menerapkan prinsip-prinsip psikologi, terutama yang berkaitan dengan belajar agar seorang guru dapat mengetahui keadaan peserta didik.
3. Kemampuan Menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar Kemampuan
menyelenggarakan proses
belajar mengajar
merupakan salah satu persyaratan utama seorang guru dalam mengupayakan hasil yang lebih baik dari pengajaran yang dilaksanakan.
Kemampuan ini memerlukan suatu landasan konseptual dan pengalaman praktek.Oleh sebab itu, lembaga-lembaga pendidikan lebih fokus dalam
menyiapkan calon guru dengan memberikan bekal-bekal teoritis dan pengalaman praktek kependidikan.
4. Kemampuan Menyesuaikan Diri dengan Berbagai Situasi Baru Secara formal maupun profesional tugas guru seringkali
menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan tugas profesionalnya. Perubahan pada bidang kurikulum, pembaharuan dalam
sistem pengajaran, serta anjuran-anjuran dari atas untuk menerapkan konsep-konsep baru dalam pelaksanaan tugas, seperti CBSA Cara
Belajar Siswa Aktif, sistem belajar tuntas, sistem evaluasi, dan sebagainya seringkali mengejutkan. Hal ini membawa dampak
kebingungan para guru dalam melaksanakan tugas.
47
47
Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996, h. 7-8.
Berkaitan dengan syarat-syarat menjadi guru yang harus dimiliki guru agama agar dapat berhasil dalam tugasnya. Yang paling penting diantaranya
adalah: guru agama hendaknya dapat menjadi contoh tauladan dalam segala tingkah lakunya, dan dalam segala keadaannya terutama juga yang
menyangkut physicalapperreance seperti cara memilih dan cara berpakaian, serta cara mengatur rambutnya, karena keadaan guru akan selalu dijadikan
cermin bagi anak didiknya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas guru agama lebih
berat dibanding dengan tugas-tugas guru pada umumnya.Di samping itu, tugas sebagai guru agama terkandung tugas suci untuk memenuhi panggilan
agama karena berkaitan erat dengan ibadah kepada Allah swt. Sehubungan dengan hal tersebut, maka para ahli pendidik Islam menentukan berbagai
karakteristik bagi guru agama yang tertuang dalam ciri dan sifat yang akan menyatu dalam seluruh totalitas kepribadiannya.
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam proses penulisan skripsi ini penulis mendapatkan kajian yang relevan selama proses penelitian dan penulisan, yang membahas tentang
PPKT diantaranya Skripsi yang ditulis oleh Khumaidi dengan judul Pengaruh Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PAI Dalam PPKT Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI, yang membahas tentang bagaimana peran mahasiswa dalam melaksanakan program PPKT di sekolah
dan pengaruhnya terhadap hasil belajarsiswa pada mata pelajaran PAI khususnya dan mata pelajaran pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut disumpulkan bahwa pengaruh kompetensi pedagogik mahasiswa PPKT terhadap hasil belajar siswa pada mata peajaran PAI menujukan hasil
yang baik dan efektif. Hal ini di lihat dari rata-rata nilai raport dan hasil pengujian hipotesis.
48
48
Khumaidi, Pengaruh Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PAI dalam PPKT terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI
” Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010, tidak dipublikasikan.
Selanjutnya skripsi yang ditulis oleh Muhamad Riza Fahlevi dengan judul Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar
Mahasiswa PPKT Dengan Minat Belajar Siswa, yang mana dalam skripsi ini membahas tentang hubungan tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT
dengan minat belajar siswa yang mana hasilnya terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan
mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa di MTs Yaspina Rempoa Ciputat Tangerang Selatan dan persepsi siswa yang baik tentang
kemampuan mengajar mahasiswa PPKT memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan minat belajar siswa MTs Yaspina.
49
Skripsi yang di tulis oleh M. Basri dengan judul Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam Di SDN
Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur, hasil penelitian mengungkapkan umumnya siswa berpersepsi guru PAI belum memiliki kemampuan mengajar secara
optimal baik dalam rnembuka pelajaran, melakukankegiatan inti pelajaran, maupun menurup pelajaran. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata
kemampuan mengajar yang berada pada taraf Cukup, atau dengan kata lain guru PAI cukup mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran.Berdasarkan
hasil penelitiantersebut disarankan hendaknya guru mengawali pembelajaran, melaksanakan kegiatan inti dan penutup dengan melakukan langkah-langkah
kegiatan yang mampu memotivasi dan membangkitkan minat siswa dalam belajar, terus menerus belajar melalui berbagai media dan kesempatan untuk
meningkatkan keterampilan mengajarnya.
50
Dari beberapa skripsi tersebut menghasilakn bahwa kemampuan mengajar guru cukup baik dan begitu juga yang penulis temukan dalam
penelitian yang penulis lakukan yang mana Mahasiswa praktikan sudah dapat merencanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan standar proses, baik
komponen maupun prinsip-prinsip penyusunannya sudah dipenuhi.
49
MuhamadRiza Fahlevi
,
Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPKT Dengan Minat Belajar Siswa, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan.
50
M. Basri, Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam Di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,
2012, tidak dipublikasikan.