Penguatan dapat dibagi menjadi pengutan verbal dan non verbal. Penguatan verbal diberikan dalam bentuk kata-katakalimat
pujian, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, serta benda atau simbol. Penguatan dapat juga diberikan dalam bentuk penguatan tak
penuh, jika responperilaku siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan.
d. Menggunakan Waktu
Yang dimaksud dengan menggunakan waktu dalam hal ini adalah ketepatan guru dalam mengalokasikan mengatur waktu yang
tersedia dalam suatu interaksi belajar mengajar. Kesulitan yang dialami guru pada waktu interaksi di antaranya ialah dalam hal
penggunaan waktu yang tersedia dari membuka pelajaran sampai menutup pelajaran.
e. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuanberfikir.
27
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru
untuk menciptakan
pembelajaran yang
efektif dan
menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang
diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik. Dalam menerapkan keterampilan bertanya, guru perlu
memperhatikan prinsip-prinsip berikut: 1 Kehangatan dan keantusiasan
2 Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang
jawaban serempak, mengulangi jaawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan
pertanyaan 3 Waktu berpikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut
lebih banyak dari yang diberikan untuk pertanyaan tingkat
27
Ibid., h. 170
dasarSusun pertanyaan pokok dan nilai pertanyaan tersebut sesudah selesai mengajar.
f. Keterampilan Mengadakan Variasi
Keterampilan menggunakan variasi diadakan karena faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar
yang begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran, guru dan sekolah menurun.
28
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta
didik terhadap materi standar yang relevan, memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru
dalam pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta didik dalam pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
g. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan
hukum-hukum yang berlaku. Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena
sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan.
Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1 Merencanakan materi penj elasan 2 Menyajikan penjelasan
28
Ibid.,h. 171.
Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah dan akhir pelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik siswa yang
diberi penjelasan serta materimasalah yang dijelaskan.
h. Kerampilan Menutup Pembelajaran
Untuk memperoleh gambaran secara utuh pada waktu akhir kegiatan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam
menutup pelajaran, yakni: 3 Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan
membuat ringkasan 4 Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya
mendemonstrasikan keterampilan,
meminta siswa
mengaplikasikan ide baru, dalam situasi yang lain, mengepresikan pendapat siswa, danmemberikan soal tertulis.
29
Dari apa yang telah diuraikan di atas terbukti bahwa membuka dan menutup pelajaran bukanlah urutan kegiatan yang bersifat rutin,
melainkan suatu perbuatan guru yang perlu direncanakan secara sistematis dan rasional.
Penutup dalam hal ini dimaksudkan sebagai cara guru dalam mengakhiri penjelasan atau pembahasan suatu pokok bahasan.
Penutup yang lengkap berupa ringkasan, kesimpulan dan pertanyaan- pertanyaan yang bersifat menguji tentang pencapaian tujuan
instruksional. Apabila dalam pengujian tersebut ternyata beberapa tujuan belum tercapai, maka guru wajib menjelaskan kembali secara
singkat sehingga tugasnya benar-benar dirasa tuntas. Belajar dapat dikatakan suatu proses yang tidak pernah
berhernti karena merupakan suatu proses yang berkelanjutan menuju kearah kesempurnaan. Setiap kali berakhir dari suatu interaksi antara
guru dengan siswa, itu hanyalah merupakan suatu terminal saja untuk
29
Ibid,, h. 176