Konsep Asam Basa KAJIAN TEORITIS

Pembelajaran dengan meneliti inquiry di kelas VIIE SMP N 2 Wonosobo dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa serta menjadikan proses pembelajaran lebih kondusif. 46 c. Wahyudin, Sutikno , A. Isa, dalam jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 2010 58- 62 yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa”. Dalam kesimpulannya Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh simpulan adalah: peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat dari 13 siswa menjadi 38 siswa. Pemahaman siswa meningkat dari 60 siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus I menjadi 5 siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus II, hasil analisis tanggapan siswa terhadap pengajaran diperoleh rata-rata tanggapan siswa sebelum tindakan sebesar 72,90. Setelah tindakan, nilai rata-rata tanggapan siswa meningkat menjadi 76,81. Secara keseluruhan nilai yang diperoleh untuk setiap indikator dalam angket mengalami peningkatan. Jadi, penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan berbantuan multimedia dapatmeningkatkan minat dan pemahaman siswa kelas X-Isemester 2SMAN14 Semarang. 47

F. KERANGKA BERPIKIR

Pembelajaran inquiry merupakan pengembangan dari proses discovery. Dalam pembelajaran inquiry siswa harus menemukan sendiri konsep materi yang sedang dipelajari. Seorang siswa bertindak sebagai ilmuan scientist, ditandai dengan mengajukan pertanyaan, merumuskan masalah, berhipotesis, melakukan eksperimen, dan memiliki sikap ilmiah. Pembelajaran inquiry menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan masalah yang dipertanyakan. 46 TH. Agustanti, Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi ” diakses pada 130213, dari http:journal.unnes.ac.idindex.phpjpii 47 Wahyudin, Sutikno , A. Isa, “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa ”. Diakses pada tanggal 18042013, dari journal.unnes.ac.idindex.phpusejarticleview868892 Inquirymerupakan salah satu kegiatan unuk menciptakan tantangan dalam kegiatan belajar, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna dan berpusat pada siswa student center. Model pembelajaran inquiry yang digunakan adalahguidedinquiry atau inkuiri terbimbing. Pada model ini siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil, dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator, motivator, serta membantu dan membimbing siswa dalam menentukan konsep. Peran siswa dalam pembelajaran sebagai subjek belajar, siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun secara fisik. Sehingga pembelajaran menjadi milik mereka dan siswa menjadi lebih akrab dengan konsep-konsep mereka temukan. Materi yang disajikan guru bukan hanya ditransfer begitu saja kepada siswa, namun diusahakan sedemikian rupa hingga siswa memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh guru, bukan sekedar menerima konsep yang sudah jadi dan menghafalnya. Dalam proses menemukan konsep tersebut, siswa melakukan aktifitas-aktifitas diataranya merancang eksperimen, mengukur, memprediksi, mengklasifikasi, membandingkan, menyimpulkan, merumuskan hipotesis, melakukan observasi, menganalisis data, membuat laporan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitian, menerapkan konsep dan melakukan metode ilmiah. Dengan demikian, siswa akan memahami konsep tersebut dengan lebih baik. Oleh karena itu, dengan model pembelajaran guided inquiry siswa dilatih untuk melakukan proses-proses ilmiah sehingga menumbuhkan sikap ilmiah yang lebih baik, dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan proses sains. Untuk lebih jelasnya bagan kerangka berpikir dapat dilihat pada bagan 2.1 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Masalah dalam pembelajaran: 1. Konsep kimia cenderung abstrak 2. Siswa kurang paham materi kimia karena pembelajaran monoton 3. Siswa hanya menerima pelajaran saja tanpa bisa mengkonstruk pengetahuannya sendiri 4. Pembelajaran hanya mengembangkan aspek kognitif saja 5. Pembelajaran kimia hanya menekankan pada beberapa aspek keterampilan proses saja Menerapkan sebuah metode yang mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan menggali potensi yang ada pada dirinya. Menerapkan model Pembelajaran GuidedInquiry KPS Pengetahuan Logis kemampuan Berhipotesis, Merencanakan percobaan, menggunakan alat, intrepetasi data, dan menerapkan konsep Pengetahuan Fisik keterampilan mengamati, mengklasifikasi, dan memprediksi Pengetahuan Sosial keterampilan mengajukan pertanyaan, dan mengkomunikasikan